BAB 30. TAMAN BELAKANG

27 8 1
                                    

“Karena rindu membuatku menjadi bingung, antara ingatan yang tertuju padanya dan juga ikhlas untuk melepaskannya.”
— S.M.A

Sejak tadi matanya terus fokus pada satu titik dimana fokusnya terlihat, antara Rindu dan juga tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi matanya terus fokus pada satu titik dimana fokusnya terlihat, antara Rindu dan juga tidak. Begitulah yang sedang terjadi dengan Key yang sedang menatap ponsel handphonenya, melihat beberapa jepretan foto yang sudah ia ambil beberapa waktu yang lalu saat masih bersama dengan Ryder, sebelum akhirnya pergi tanpa kabar atau hilang begitu saja.

Salah satu foto membuatnya berhenti untuk mengamati, dari sudut kamera, terlihat jelas wajah Ryder begitu bahagia saat bersamanya, namun apakah sekarang Ryder akan begitu juga? Apakah Ryder bahagia tanpa dirinya, Key.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, namun matanya masih bugar, sejak tadi matanya belum bisa tidur, Key hanya rebahan sambil bolak-balik handphone nya. Entah pikiran nya terus tertuju pada satu naman, dan tentu kalian tau siapa orangnya.

"Rey, diaa beneran kangen nggak yah sama guee?"

"Tapi keknya nggak deh, mana mungkin dia ingat gue, sedangkan dia ninggalin gue," Tiba-tiba kepikiran Key masih di situ, menganggap jika kepergian Ryder adalah suatu cara agar dirinya lolos daru tanggungjawab.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya.

085x xxxx xxxx :
Hallo, selamat malam. Gue cuma ngingetin kalo gue ada di dekat lo sekarang.

085x xxxx xxxx :
Gausah takut, gue cuma mau lo mati aja, gampang kan, hidup itu jangan dibawa pusing.

085x xxxx xxxx ;
Satu lagi, jangan sampai lo lapor ke siapapun itu, kalo nggak saat ini juga gue bia buat lo pindah alam! Ingat itu.

Key masih membaca pesan entar dari siapa, terlihat nomornya juga asing menurutnya, matanya mencari suatu bukti di dalam chat itu namun tidak ada apapun. Chat itu hanya berupa ancaman semata untuk menakut-nakuti nya.

"Cih, cuma modal ancaman gini doang? Anak SD juga bisa kaliii," Cerca Key, mengambil selimut untuk menutupi dirinya sekarang.

Ada ada saja dunia ini. Begitu banyak misteri yang belum terpecahkan, yok kita sama-sama cari tahu kasus yang belum terselesaikan ini, mungkin saja ada kaitannya dengan hubungan Key dan Ryder.

****

Sudah setengah jam Geby menunggu kedatangan Key yang tak kunjung datang namun tampaknya belum datang-datang hingga membuatnya jenuh.

Hingga Afkar dan Elang tak sengaja berpapasan saat mereka ingin ke kelas. "Geby, lo ngapain berdiri di situ?" Elang setengah berteriak saat itu.

Geby yang hanya mendengar samar-samar mulai mencari-cari siapa yang tengah memanggilnya.

"Woi si lola, ngapain lo berdiri di situ!" Teriak Elang untuk kedua kalinya, Geby yang sejak tadi bolak-balik menoleh akhirnya menemukan titik tujuannya, Elang. Laki-laki yang juga anggota basket itu mengarahkan dirinya untuk pergi dari situ lalu berjalan ke arahnya.

S.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang