"Jauhi Jendra, Adara!" bentak
Nathan sembari mencengkram
kuat kedua pipinya."Lo marah gara-gara Jendra, Tan.
Lo pikir gue gak marah saat
lihat Lo dekat sama Nadira. Lo
egois Nathan," ucap Adara dengan
nada suara lebih kencang dari
suaminya itu."Lo dengerin gue, Adara. Sekarang
Lo masuk ke dalam gudang itu
dan bereskan semua barang yang
ada di ruangan itu sampai selesai."
Nathan memberikan perintah
yang mengancam keselamatan
hidupnya.Adara terdiam tanpa membalas
Nathan yang memarahinya. Dia
memilih mengalah daripada
terus berdebat panjang lebar
bersama suami dinginnya itu.Nathan mendorong Adara tanpa
tahu isi gudang kosong itu penuh
dengan banyak debu yang tidak
seharusnya Adara hirup karena
bisa memperparah kondisi
pernafasannya.Buk
Nathan mengunci pintu gudang
itu. Nathan puas bisa memberikan
Adara dua kali hukuman. Nathan
tidak tahu kalau Adara sangat
sensitif dengan debu.Adara mulai membersihkan
semua barang dan benda-benda
kotor dalam gedung kosong itu
meski harus terbatuk-batuk.Jendra gelisah sendiri karena
sejak lima menit berlalu, Adara
belum kembali. Nathan datang
sembari menggandeng tangan
Nadira ke kelas."Nathan, Adara mana?" tanya
Jendra khawatir."Gak usah sok peduli Lo!" ketus
Nathan."Iya, Jen. Bener tuh kata Nathan.
Ngapain Lo mikirin Adara," sambung
Nadira merasa senang karena
ternyata Nathan gak pedulikan
Adara sama sekali."Lo berdua emang biang rusuh,"
ujar Jendra mengepalkan tangan
kearah wajah Nathan.Bel bunyi
Adara selesai merapikan banyak
barang di gudang kosong itu
sampai bersih dengan nafas yang
mulai sedikit tersumbat. Dadanya
terasa sesak, pasukan oksigen
dalam paru-parunya seperti
ada yang mengganjal.Uhuk
Uhuk
Suara batuk keluar dari mulutnya.
Dia lupa menyimpan alat
pernafasan dalam saku roknya.
"Ya Tuhan, aku gak kuat. Ini
sakit."Sudah lima menit kemudian,
pikiran Jendra terus fokus pada
Adara yang belum kembali. Jendra
kehilangan kendali, ia emosi dan
menghajar Nathan habis-habisan.Bugh
Bugh
"Lo sembunyikan Adara dimana.
Brengsek!""Lo apa-apaan sih Jen. Kok Lo
malah pukul gue!""Kalau sampai Adara kenapa-napa.
Jangan berharap Adara jadi istri
Lo lagi," bisik Jendra pelan."Anjing, bajingan Lo!" balas Nathan
langsung melayangkan tonjokan
ke pelipisnya Jendra.Aksi perdebatan antara Jendra
dan Nathan jadi tontonan semua
siswa di kelasnya. Terdengar suara
Leon melerai pertikaian Jendra
dan Nathan. "Stop Lo berdua!""Gak usah ikut campur Lo, Yon!"
bentak keduanya."Ini dangerous, Lo gak tahu
sekarang Adara mau dibawa Gama
tuh ke klinik," ucap Leon yang
tiba-tiba saja membuat Nathan
berlari secepat mungkin kearah
mobil Gama di area parkir.Area parkir
Nathan melihat Adara sedang
digendong dalam keadaan
pingsan dengan wajah yang
terlihat pucat. Satu kesalahan
besar telah dilakukan Nathan.
Nathan lupa kalau Adara itu
punya penyakit Asma kronis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||
Любовные романыAdara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya. Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...