Nathan merasakan kepalanya
seperti ada yang mengusapnya.
Nampak wajah cantik Adara
tengah tersenyum padanya
dalam jarak yang dekat.Terdengar hembusan nafas
panjang dari paru-paru wanita
itu. Jantung Nathan berdegup
kencang kali ini. Senyum yang
awalnya pudar dan mengira
sebuah mimpi ternyata nyata.Nathan menangis bahagia
melihat Adara sadar dan dunianya
kembali seperti semula. Ini
anugerah terindah baginya
bisa melihat wanita yang dia
cintai bangun dari tidurnya."Nathan," lirih Adara sembari
mengusap lembut air matanya
yang menetes dari wajah dia."Sayang," ucap Nathan dalam satu
kata tapi mengandung arti kalimat
yang berharga.Cup
Nathan mengecup kening dan
wajah istrinya yang baru bangun.
Nathan tak melepaskan genggaman
hangat lembut tangan Adara. Dia
tak ingin perempuan itu pergi
lagi, dia menepati janjinya untuk
terus selalu berada di samping
wanitanya kalau bisa untuk
selamanya tanpa ada penghalang
di antara hubungan mereka lagi.Janji Nathan telah terucap dan
ini saatnya dia melindungi Adara
dari siapapun yang ingin menyakiti
perempuan kesayangannya."Kamu janji sama aku jangan
berbohong lagi. Selama kamu
pergi aku kesepian dan saat kamu
sakit aku merasakan kesakitan yang
luar biasa sakitnya. Kumohon kamu
selalu ada di sisiku sayang," pinta
Nathan dengan sedikit memberi
elusan lembut pada punggung
tangan Adara."Iya, aku janji. Hm! Tapi-"
Belum sempat perkataan Adara
berlanjut, Nathan sudah
memotong ucapan gadis itu.
Nathan menempelkan satu
jarinya ke bibirnya."Sutt! Kamu gak usah janji
apapun sama aku. Aku yang
punya janji sama kamu. Cukup
kamu ada disamping aku aja,
aku udah bahagia," tukas Nathan."Udah bisa ngegombal aja kamu,
Tan. Diajarin sama siapa?" tanya
Adara merasa lucu dengan sikap
suaminya yang tiba-tiba pandai
menggombalinya.Nathan ikut tersenyum bahagia
ketika Adara terlihat sangat
menggemaskan di matanya.
Adara punya magnet tersendiri.
Jadi siapapun yang dekat dengan
gadis itu merasakan kenyamanan
yang sulit diartikan.Adara merasa bosan tiduran terus.
Ia meminta Nathan untuk berkeliling
rumah sakit untuk menghirup udara
bebas setelah beberapa hari dia
mengalami koma yang kedua kalinya."Manja banget istri aku," bisik
Nathan mencium lembut ceruk
leher jenjangnya di kursi roda."Kamu risih ya tapi kalau Nadira
yang manja pasti kamu bahagia
banget kayaknya," ucap Adara
cemberut."Siapa bilang aku risih sama kamu?
Enggak kok!" balas Nathan lalu
mengelus lembut rambut pirangnya
yang terurai panjang.Adara merasakan detak jantungnya
begitu berdebar-debar kala lelaki
itu menatapnya dalam. Nathan pun
merasakan hal yang sama seperti
Adara. Manik mata Adara mampu
menghipnotisnya."Cantik, kamu cantik sekali!" gumam
batin Nathan.Meski wajah Adara kelihatan pucat,
aura kecantikannya tetap tak pernah
berubah. Daya tarik Adara membuat
Nathan tidak berhenti menatapnya
tanpa berkedip.Cup
"I love you, my husband," bisik
Adara yang mencium pipi Nathan
tiba-tiba."I love you too, my wife forever!"
balas Nathan langsung membalas
ciuman istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||
RomanceAdara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya. Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...