Bab 9 Adara Kecelakaan

95 9 2
                                    

Setelah sambungan telepon
Adara terputus, Nathan putuskan
untuk menelpon Jendra. Rasa
khawatir menerpanya, dia takut
ada sesuatu yang terjadi dengan
istrinya.

Beberapa kali Nathan hubungi
Jendra, tapi tak ada jawaban
sama sekali. Jiwanya semakin
gelisah dan pemikirannya
kalut, dadanya seakan ikut
merasakan sesak yang terasa
amat perih.

Apakah Adara di sana dalam
keadaan baik-baik saja, ataukah
sesuatu hal yang buruk terjadi
pada gadis itu?

Duarr

Nadira mengejutkan lamunannya.
Nathan terkejut bukan main.
Nathan menarik nafasnya perlahan
lalu membuangnya membiarkan
udara di bagian paru-parunya
yang terhimpit terbebas dari
rasa ketakutan yang melanda.

"Nadira, ya ampun kamu itu
bikin aku sakit jantung," ucap
Nathan lembut menangkup
wajah cantiknya. Gadis itu kekasihnya
yang masih hadir dalam hidupnya.

"Sorry, aku gak sengaja. Aku
perhatikan dari tadi kamu
bengong. Ada apa?" tanya Nadira
penasaran.

Gama yang melihat interaksi
keduanya sedikit risih dan rasanya
lelaki itu ingin menyingkirkan
perempuan penggoda seperti
Nadira.

"Ekhm!" dehem Gama.

"Astaga, gue gak tahu ternyata
ada Lo disini, Gam!" Nadira baru
menyadari adanya kehadiran Gama.

"Bucin Lo, Nad. Lo gak tahu ya Nad,
jauh di sana kayaknya ada seseorang
yang tersakiti gara-gara kehadiran Lo," sindir Gama yang kemudian dia pergi
meninggalkan mereka berdua.

Sindiran Gama seketika membuat
Nathan menyadari kalau kata-kata
yang diucapkannya mengingatkan
Adara.

|| Chat Wa ||

||Jendra:

Tan, istri Lo kecelakaan

|| Jendra:

Sebaiknya, Lo terbang ke London

|| Jendra:

Gue rasa keadaan Adara menghawatirkan

|| Jendra:

Nathan, buruan datang ke sini sebelum terlambat

Notifikasi pesan dari Jendra
baru saja di baca Nathan.
Tubuh Nathan terasa lemas
dan cairan bening keluar
dari netranya. Nadira yang
melihat dia keheranan dengan
sikapnya.

"Nathan, sayang kamu kenapa?"
tanya Nadira memeluknya.

Nathan tidak berbicara sepatah
katapun, dia berdiri lalu pergi
dan melepaskan pelukannya
Nadira begitu saja. Nathan berlari
dengan langkah kaki yang lesu.

Tujuannya sekarang hanya satu
yaitu terbang ke London untuk
melihat kondisi Adara yang
mengalami kecelakaan di sana.

"Adara tunggu gue di sana!"

Batin Nathan ikut merasakan
sakit. Bayangan Adara memenuhi
pikirannya yang tengah dilanda
rasa cemas ditambah banyaknya
air mata yang tak berhenti sejak
tadi dari kedua matanya.

Nathan segera mendaftar tiket
tujuan penerbangan ke London.
Gio yang sejak tadi mengikuti
laki-laki itu terus bertanya heran,
ada apa yang sebenarnya terjadi
pada Nathan.

Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang