Bab 47 Dendam

10 3 1
                                    

Kevin mempercepat mobilnya.
Nathan tidak sabaran sekali.
Dia ingin cepat sampai ke
apartemennya. Lelaki itu tak
ingin istrinya kenapa-napa.

Detak jantungnya sangat lemah.
Darah segar terus mengalir dari
hidungnya. Nathan tidak kuasa
melihat penderitaan Adara yang
terus berkepanjangan. Seandainya
dia bisa memilih, lebih baik dirinya
sendiri yang menanggung semua
rasa sakitnya.

Adara mengalami lemah jantung
dan asma kronis. Ia tidak bisa
kelelahan dan dipenuhi banyak
beban. Nathan membenci mereka
yang selalu saja merusak kebahagiaan
hidupnya.

Semua sahabatnya Nathan sudah
Kevin hubungi untuk berkumpul
di apartemennya. Kali ini bukan
basecamp lagi tempat mereka
berkumpul, tetapi rumah baru
mereka adalah apartemen
Nathan sendiri.

Tin ... Tin ...

"Kevin... Lo mau bikin kita
mati konyol apa? Gak usah
ngebut juga bawain mobilnya.
Gimana sih Lo?" peringat Nathan.

Lelaki itu kaget, karena Kevin
hampir saja menabrak orang
pejalan kaki yang lewat.

"Hehe! I'm sorry, friends. Untung
gak sampai nabrak. Habisnya Lo
juga sih yang bilang buat cepat-
cepat sampai apartemen. Makanya,
gue ngebut." Kevin nyengir lalu
meminta maaf atas kesalahannya.

Kevin memarkirkan mobilnya
ke garasi. Nathan menggendong
Adara ala bridal style. Di dalam
apartemennya sudah ada kelima
sahabatnya yang tengah menunggu
kedatangannya.

Nathan masuk ke kamarnya, ia
menidurkan istrinya dan segera
menelpon Damara ayah mertuanya.
Untuk segera memeriksa kondisi
istrinya.

Tidak perlu waktu lama, Damara
datang diikuti dua pengawal
pribadinya. Damara mengecek
kondisi putrinya. Baru kemarin
sembuh dari sakit, sekarang
gadis itu harus sakit lagi.

"Yah, gimana keadaannya?"
tanya Nathan khawatir.

"Istri kamu kelelahan. Putriku
perlu istirahat, kalau bisa kamu
pantau terus kesehatannya setiap
waktu. Dia gak boleh telat chek
up dan rutin minum obat yang
biasa diminumnya," jelas Damara
selesai memeriksanya.

"Iya, yah! Ini salah Nathan juga.
Seharusnya, tadi aku larang saja
untuk tidak ikut les. Ini semua
ulah kelakuan cowok biadab
itu yang sudah buat penyakit
istri aku kumat lagi, yah," ucap
Nathan.

"Ayah sudah tahu siapa orang
yang kamu maksud. Dia kakak
mu kan?" tanyanya.

"Ayah sangat pintar. Tebakan
ayah seratus persen benar.
Sekarang, kita harus gimana
yah untuk menghadapi dia?"
tanya balik Nathan.

"Kakak kamu itu sangat licik
dia mahir menyembunyikan
siapa dirinya? Harus hati-hati.
Kakak mu bukan lah lelaki
sembarangan, karena dulu
ayah juga pernah di posisi
dia. Dia sangat berbahaya.
Dia sosok pria yang disegani
dan seorang ketua geng besar,"
ungkap Damara.

"Maksud ayah, dia anggota
geng motor gitu!"

"Bukan, dia memiliki agen
rahasia. Bisa dikatakan dia
itu seorang anggota geng
mafia," jelas Damara.

Sebelum Damara pulang, ayah
mertuanya itu memberikan
dua senjata rahasia padanya.

"Simpan ini baik-baik untuk
jaga-jaga. Kamu harus bisa
lebih pintar dari dia. Peluru ini
peluru mematikan dan bisa
melumpuhkan musuh kamu
dalam hitungan detik."

"Makasih, yah! Aku akan
menyimpannya dan juga
akan ku gunakan saat
butuh," ujar Nathan
berterimakasih, ia
menerima dua senjata
pemberian Damara.

Nathan keluar dari kamarnya.
Mengantarkan Damara sebentar
sampai luar apartemen.

*****
Adara siuman memanggil-manggil suaminya. Gadis itu menjerit histeris ketakutan setelah terbangun dari
mimpi buruknya.

"Nathan ... Nathan ... tolong
aku!" Adara menjerit histeris.
Dia mengingat kembali kejadian
itu.

"Dek, ada apa?" tanya Dilan
datang masuk ke dalam kamarnya.
Dilan panik mendengar suara
Adara yang berteriak memanggil
Nathan.

"Kak Dilan, aku takut kak!" ucap
Adara memeluk Dilan sembari
menggigit bibir bawahnya
gemetar ketakutan.

Dilan mendekap adiknya yang
ketakutan. Dilan merasakan
tubuh Adara bergetar. Gadis
itu mengeluarkan air matanya.
Satu tetes air mata yang keluar
dari manik matanya, membuat
Dilan dendam pada seseorang
yang sudah membuat adiknya
trauma.

"Kakak janji sama kamu, dek
Kakak akan membalas dendam
sama lelaki bajingan itu. Akan
kakak buat dia hancur sehancur
nya. Seperti apa yang telah dia
lakukan sama kamu? Kamu hancur
dia harus lebih hancur dari kamu."

"Sayang, kamu sudah sadar."
Nathan kembali.

"Kamu jagain adek gue dulu, Than.
Gue akan bahas strategi penyerangan
sama yang lain di ruang tamu," ujar Dilan.

Nathan mengangguk sambil
berkata," Oke! Kalian pastikan
semuanya harus sesuai rencana.
Kita juga harus cari tahu di mana
tempat dia tinggal dan cari data-data tentang kehidupan lelaki itu selama
ini. Dia dendam sama gue dan istri
gue yang jadi sasarannya."

"Oke siap, brother!" ucap Dilan
kemudian pergi meninggalkan
mereka berdua di kamar.

Cup

Adara berada dalam pelukan
suaminya. Nathan mengecup
pucuk kepala istrinya. Nathan
juga memeluk erat pinggang
nya.

Nathan menjadi pendengar
yang baik kala Adara menceritakan
tentang semua yang terjadi.
Gadis itu hampir saja dilecehkan
oleh anak buah suruhan Keanu.

Beruntung, nasib baik masih
memihak padanya. Adara bukan
gadis lemah, dia berjuang keluar
dari tempat penculikan dan kejadian
naas itu membuat dia mengalami
trauma mental.

"Mulai sekarang kamu gak boleh
jauh-jauh dari aku lagi, sayang.
Aku janji sama kamu. Aku akan
membalas semua perbuatan dia."

"Aku takut dia kembali, aku takut
dia bawa aku pergi. Dia jahat, dia
iblis berwujud manusia, sayang.
Aku juga gak mau kamu kenapa-
napa. Aku takut dendamnya dia
sama kamu akan terbalaskan. Dia
hanya ingin kamu mati."

"Tidak ada yang bisa memisahkan
kita, sayang. Sampai sekarang aku
gak tahu alasannya dia menginginkan
kematian ku. Jujur, aku rindu Keanu
yang dulu sebelum dia menjadi
sosok laki-laki jahat seperti saat
ini. Kamu tahu, dulu dia sangat
sayang banget sama aku tapi
entahlah aku tidak tahu apa
penyebab dia berubah?"

Nathan masih teringat jelas
rekaman masa kecilnya dulu.
Keanu yang selalu baik dan
penyayang. Dia juga tidak
pernah membiarkan nya terluka.

Namun, entah karena apa?
Sikapnya berubah dingin padanya.
Sifat Keanu tidak mudah ditebak.
Setiap bertemu wajahnya, kakaknya
itu selalu menatapnya penuh
kebencian.

Ingin rasanya Nathan mengembalikan
semua keadaan keluarganya seperti
dulu. Semenjak kepergian Keanu.
Keluarga yang terlihat harmonis
kini terpecah belah.

Nathan akui, sikap Nareksa terlalu
toxic dalam keluarganya. Mungkin
dikatakan keluarga yang awalnya
terlihat baik-baik saja, mulai berubah
menjadi keluarga yang hancur tercerai
berai. Sampai Fatiya ibunya saja
tidak lagi satu rumah, walaupun
mereka masih terikat pernikahan.

*****

Di sebuah rumah mewah. Sosok
perempuan cantik tengah masuk
ke dalam kamar seseorang. Dia
berjalan dengan gaya anggunnya
menemui pujaan hatinya.

Selama ini tidak ada yang tahu
hubungan mereka berdua. Keduanya
nampak saling melepaskan rasa rindu
bersama dan bercumbu mesra.

"Kenapa kamu malah gagal sih,
sayang?" tanyanya.

"Maaf, baby. Dendam kamu sama
dia belum aku bisa balas!" sahut
pria itu tersenyum misterius
pada kekasihnya.








































Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang