Nathan menidurkan Adara
di brankar ruang UKS dan ia
memberikan genggaman hangat
pada tangan istrinya itu. Tatapan
matanya terlihat kosong. Nathan
khawatir, Adara mengingat kembali
kenangan luka lamanya.Nathan mengelus lembut
punggung tangannya, mencoba
bicara dari hati ke hati akan
masalah yang terjadi dan harus
mereka hadapi dalam hubungan
kedepannya.Cinta gak pernah memaksanya
untuk hadir. Nathan sering kali
melakukan kesalahan besar
padanya, ia berusaha untuk mencari
tahu sebenarnya ada cerita apa
yang membuat perempuan
kesayangannya itu takut soal
darah.Adara menangis teringat bayangan
masa lalunya, dimana waktu itu ia disalahkan oleh Dilan, karena dianggap kekasih pembawa sial dalam hidupnya.
Sebuah tragedi yang seharusnya tidak
Adara ingat dalam memorinya."Hey, kok malah nangis?" tanya
Nathan mengusap air matanya."Nathan, aku gak pantas buat
kamu cintai karena aku ini pembawa
sial," ucap Adara yang akhirnya bicara
setelah semalaman dia diam."Enggak sayang, siapa yang bilang
kamu pembawa sial? Bagi aku, kamu
itu sebuah berlian paling indah yang pernah aku miliki. Katakan siapa yang bicara seperti itu. Jawab Adara!" kata
Nathan bertanya."Lelaki yang pernah menjadi bagian
masa laluku," jujur Adara membuat
Nathan bergeming namun hatinya
menahan kekesalannya.Adara tidak menyembunyikan
masalah lukanya pada Nathan.
Adara menceritakan semua awal
permasalahannya dengan Dilan.
Dilan toxic karena pengaruh
saudaranya dan sampai sekarang
dia membencinya.Adara bercerita dimana saudaranya
depresi dan hampir bunuh diri
karena sebuah kesalahpahaman.
Dilan terlalu menyayanginya tapi
dia tak pernah tahu dibaliknya
ada rasa iri hati terhadapnya.Seperti halnya, Nadira yang
merasa iri karena kedekatan
Gio bersamanya. Dua orang itu
menaruh kebencian yang salah
pada dirinya."Jadi kamu tahu kalau adiknya
dia itu pura-pura gila," ucap
Nathan."Iya!" balas Adara menggangguk.
"Ceritakan semuanya sama aku.
Jangan lagi pendam memori luka
di hati kamu," ucap Nathan bantu
Adara mengeluarkan semua
unek-uneknya."Nathan, aku selalu berusaha
untuk jujur, tapi berulang kali dilan
selalu pukul aku, siksa aku dan
satu hal yang paling buat aku
trauma ketika dia hampir
menghilangkan nyawaku.
Aku masih ingat betul kejadian
itu, dia tabrak aku tapi malah
sahabat aku yang meninggal."Adara menceritakan kisah pilu
empat tahun lalu, Adara gemetaran
saat menceritakan memori luka
yang sebenarnya tak ingin dia
ungkap.Mengingat betapa sakitnya
menjalin hubungan yang toxic
bersama Dilan. Adara menjerit
histeris, kepalanya sakit dan
dadanya merasakan sesak.Nathan mengobati lukanya,
namun hadirnya Dilan mengulang
kembali rasa sakit yang sulit dia
lupakan. Gio datang menghentikan
Nathan untuk menceritakan semua
kesedihannya Adara."Please, Tan gue mohon jangan
buat Adara kembali mengulang
kejadian dimana dia trauma," tukas
Gio yang tiba-tiba merangkul
Adara kedalam pelukannya dari
rangkulannya Nathan."Kak Gio, aku mohon jangan
salah paham sama Nathan. Dia
berhak tahu masa lalu aku," ucap
Adara sembari menangis sesenggukan
di dada bidangnya."Gue gak bermaksud membuat
Adara menangis. Gue gak tahu Yo,
kalau dia memiliki trauma dan luka
yang sesakit itu Yo, imbuh Nathan
lalu menarik Adara dari pelukan Gio
dan bergantian memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||
RomansaAdara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya. Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...