Bab 34 Kalah

31 6 2
                                    

Kejujuran Leon sangat
merusak mood Nathan.
Emosi Nathan memuncak
kala Leon benar-benar
mengungkapkan perasaannya
pada Cellia Istrinya.

Nathan tidak habis pikir dengan
Leon yang ia anggap sahabat,
ternyata lelaki itu justru malah
mengkhianati kepercayaan
nya.

Leon, awalnya kagum pada
Cellia waktu pertama kali
ia tolong di koridor sekolah.
Dari sanalah muncul dalam
lubuk hati terdalamnya untuk
memiliki Cellia.

Leon sangat iri pada Nathan
yang selalu mendapatkan perhatian
dari semua perempuan. Ya, itu
karena pesona Nathan memang
idaman semua para kaum hawa,
termasuk Adara salah satu
perempuan yang mampu
memikat hati sosok Leon.

Kemunculan Cellia mengobati
hatinya yang pernah ditinggalkan
oleh sosok wanita yang pernah
dia harapkan menjadi cinta
pertamanya, tapi kenyataannya
sosok gadis itu menorehkan
goresan luka di hatinya tanpa
penjelasan, hingga akhirnya
dia memendam perasaan
nya pada Adara.

"Gue pernah berharap kamu
jadi seseorang dihati aku. Tapi
sayangnya kamu milik Nathan.
Adara aku kagum padamu.
Hanya cintamu tak bisa aku
gapai hingga takdir membuat
kamu pergi. Maaf aku gagal
melindungi kamu." Ungkap
hati Leon, dia tengah memeluk
bingkai foto candid gadis itu,
yang sengaja diambil nya secara
diam-diam.

Leon juga teringat ketika dia
membekap mulut Cellia, lalu
kejadian tak terduga gadis
itu malah ingin menendangnya.
Leon pun tersenyum, ketika
waktu itu ia pernah sesekali
mencuri pandang wajah cantiknya
Cellia.

Seolah ada harapan baru setelah
cinta dalam diam nya pada Adara
tak terbalaskan, ia pun berharap
bisa mendapatkan hatinya
dari gadis lain. Rupanya Leon
harus kalah lagi, Nathan lah
yang selalu berhasil membuat
iri dan cemburu karena
memiliki cinta. Sedangkan
Leon tidak pernah tahu kalau
Cellia itu Adara.
***
Malam ini Nathan mengajak
Cellia pergi ke Cafe untuk
dinner romantis. Untuk
sesaat Nathan melupakan
masalahnya bersama Leon.
Dia tidak ingin menyia-nyiakan
kesempatan untuk bisa
berdua-duaan setelah
berpisah bersama Cellia
pasca kecelakaan beberapa
bulan yang lalu.

Cellia mengubah tatanan
rambutnya menjadi warna
sebelumnya. Dia kembali
menjadi Adara namun identitas
dirinya tetap Cellia.

Cellia tengah menatap cermin.
Riasan makeup nya tidak terlalu
tebal juga tipis tapi sangat
natural sekali, tak lupa juga ia
sedikit mengoleskan lipstik
dibibir pink nya yang seksi.

Cellia bersiap-siap keluar
dari kamarnya, tapi dikejutkan
suara ayahnya yang baru
pulang kerja. Damara ini ayah
yang siap siaga 24 jam memantau
aktivitas putrinya itu.

Tap

Tap

Tap

"Good night, putri ayah. Cantik
sekali. Mau ke mana nih?" tanya
Damara menggodanya.

"Good night too, ayah. Gak usah
kepo," balas Cellia malu-malu.

Cup

"Ayah izinkan, tapi ingat jangan
pulang kemalaman. Oke!" peringat
Damara sembari mengecup lembut
pipi nya Cellia yang tengah salting.

"Oke, Paduka raja. Pasti akan saya laksanakan perintah anda!" seru Cellia yang juga membalas kecupan lembut
ayahnya.

Interaksi keduanya membuat
Nathan benar-benar iri. Walau
Damara bukanlah ayah kandungnya
Cellia, tapi dia sosok ayah yang
sangat protektif terhadap putrinya.
Sungguh hati Nathan jadi cemburu melihatnya.

"Tolong jaga putri kesayangannya
om ya, Nathan! Balikin dia dalam
keadaan tidak kurang suatu
apapun. Om percaya kamu
bisa menjaganya." Damara percaya
bahwa Nathan sosok pria yang
baik yang bisa menjaga putri nya
dengan aman.

"Iya om!" ucap Nathan singkat.
Lalu lelaki itu merangkul pinggang
ramping Cellia untuk pergi ke
tempat paling spesial malam itu.

"Tampan," guman Cellia memuji
betapa tampannya Nathan
suaminya.

Cup

Sudah menjadi kebiasaan
Nathan mencium Cellia di waktu
yang tak tepat, karena disitu
masih ada Damara.

"Ngeselin banget sih!" kesal
Cellia mencubit gemas lengan
Nathan.

"Kok malah mencubit sih. Aduh ...
duh, sakit sayang!" ringis manja
Nathan.

"Lebay," cibir Cellia sembari
mengerucutkan bibirnya.

"Awas ya aku kasih hukuman
nanti!" ancam Nathan langsung
saja ia menggendong Cellia
ala bridal style ke dalam mobil.

Cellia berontak karena aksi
Nathan barusan. Sungguh sangat
menyebalkan sekali. Cellia
berdecak kesal. Ulah Nathan
membuat nya malu. Namun
suaminya itu malah semakin
tengil padanya.

Nathan menyetir mobil dengan
sebelah tangannya. Karena
tangan yang satunya ia gunakan
untuk menggenggam erat
tangan istrinya. Cellia kesal
bercampur haru karena ini
adalah momen paling
membahagiakan hidupnya.

Cella pikir ia tidak akan pernah
bisa melihat lagi dunia setelah
insiden kecelakaan itu. Tuhan
maha baik padanya, kini ia
berada di samping lelaki yang
sangat dicintainya.

"Semoga selamanya kita
akan selalu bersama sampai
tua nanti, sayang!" batin Cellia.

Cellia tidak ingin kalah lagi
dengan Nadira kali ini. Cukup
dulu ia berjuang keras mendapat
hatinya Nathan, yang ia harapkan
sekarang cuma satu yaitu berada
di sampingnya dalam keadaan
suka maupun duka.

Tak terasa kendaraan yang mereka
tumpangi telah sampai di tempat
tujuan. Nathan keluar lebih dulu,
lalu membuka pintu mobil untuk
istrinya.

"Thanks you my husband!"

"Sama-Sama my wife!"

Nathan menggandeng lengan
sang istri. Matanya tak luput
mengintai seluruh ruangan di
cafe itu, ia juga sangat posesif
sekali ketika banyak tatapan
liar para lelaki di cafe itu
mengarah pada istrinya. Cellia
pusing sendiri menghadapi
kecemburuan Nathan yang
membuat nya tepuk jidat.

Nathan mengajak Cellia ke atas
rooftof yang ada di cafe itu
menikmati keindahan malam.
Di langit sana bertabur banyak
bintang kelap-kelip memancarkan
cahaya yang indah disertai
rembulan yang menghiasi
keromantisan cinta mereka
berdua.

"Gimana suka gak kejutannya?"
tanya Nathan, yang tak pernah
lepas memandangi kecantikan
wajah istrinya yang memang
sangat menggoda imannya.

"Suka banget, sayang!" balas
Cellia, ia merasa bahagia karena
diberikan kejutan spesial dari
suaminya.

Di cafe itu disajikan berbagai
ragam menu serta dessert
yang sangat menggoda selera
makan mereka berdua. Ditambah
iringan musik yang menambah
suasana lebih romantis.

Selesai makan malam, Cellia
berdiri mendongak ke atas
sambil bersedekap dada
memandangi cahaya langit
malam di angkasa sana yang
terlihat sangat cerah.

Nathan yang baru saja selesai
membayar makanan mendekati
Cellia yang terlihat sangat cantik
berkali-kali lipat dari biasanya.
Nathan memeluk erat pinggang
rampingnya dari belakang.

Cellia sontak kaget, karena
Nathan datang mengagetkan nya.
Aroma mint tubuh suaminya
mampu menghipnotis Cellia.
Lelaki itu juga menciumi
pipi nya. Jantung Cellia
berpacu lebih cepat saat
ini. Hembusan angin malam
pun melambaikan helaian
rambut hitamnya yang tercium
sangat wangi di hidung Nathan.

Nathan membalikkan tubuh
Cellia sehingga keduanya
saling berhadapan. Nathan
menempelkan bibirnya pada
bibir pink sexy nya Cellia. Lalu
Cellia pun mengalungkan kedua
tangannya ke leher suaminya.
Keduanya pun menikmati
adegan kissing di atas rooftof
cafe itu.

"Lo masih menang kali ini,
tapi gue akan merebut
dia dari Lo, Nathan!"

















Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang