Adara mengambang di
kolam renang, dia berhasil
temukan cincin pernikahannya
tapi saat naik ke atas tiba-tiba
kakinya mengalami kram
hingga akhirnya tenggelam.Nathan yang sejak tadi gelisah
terus mencari istrinya. Nathan
tidak menemukan Adara di
toilet akan tetapi dia mendengar
suara tawa perempuan yang
sedang bicara dengan seorang
pria yang tidak asing bagi
Nathan."Gue udah berhasil buat
mantan Lo kecebur dan gue
rasa dia bakalan mati," ucap
Nadira.Nathan mengepalkan tangannya
dan kekhawatirannya terjawab
sudah. Adara tenggelam di kolam
renang. Sepertinya Nathan dan
Dilan lagi berebut menolong
Adara.Nathan berlari ke arah kolam
renang. Nathan takut Adara
kenapa-napa. Berbarengan
juga bersama Dilan yang ikutan
ingin menolong Adara mantan
kekasihnya. Keduanya saling
bertatapan sinis satu sama lain
saat sampai di kolam renang.Disana, Adara sedang ditolong
Gio kakak sepupunya yang
kebetulan tengah mencari
Nadira ke kolam renang, tetapi
yang ia temukan adalah Adara
yang mengambang di air kolam
renang."Adara, bangun Adara. Hey!"
Gio mengangkat tubuh Adara.
Gio ketakutan melihat wajah
Adara yang terlihat pucat dan
kedua tangannya begitu dingin.
Gio marah, Gio emosi dan saat
itu datang Nathan terkejut
melihat kondisi istrinya yang
terbujur tak berdaya.Nathan memberikan pertolongan
pertama pada Adara. Adara sadar
setelah Nathan memberi nafas
buatan. Banyak air keluar dari
mulut Adara dan terbatuk-batuk.Uhuk
Uhuk
"Sayang, a-aku minta maaf!" ucap
Adara bersuara pelan dalam
pelukannya Nathan."Kamu tidak usah minta maaf.
Aku yang seharusnya minta maaf
karena gak bisa jagain kamu," balas
Nathan, sebisa mungkin untuk
menahan emosinya sementara
pada orang yang sudah berani
mencelakai Adara."Tan, sebaiknya kita bawa Adara
ke klinik. Takutnya penyakit
pernafasan Adara memburuk," kata
Gio mengingatkannya, untuk segera
bawa Adara ke klinik yang tidak
jauh dari arah sekolah.Gio dan Nathan langsung pergi
ke klinik. Raut khawatir dari
keduanya terlihat sangat kentara
sekali. Kalau saja tadi tidak ada
Gio.Entah bagaimana nasibnya
Adara? Nathan tidak bisa terima
ulah Nadira yang mencelakai
Adara. Kali ini, ia tak memberi
ampun pada perempuan itu.Adara bukan antagonis disini,
Nadira lah justru wanita licik
yang baru Nathan ketahui sifat
aslinya. Pantas Gio lebih menyayangi
Adara, ternyata inilah jawaban
sebenarnya dari sikap manipulatif
Nadira dibalik kepolosannya.Marah, Nathan sangat marah.
Nathan menitipkan Adara sebentar
ke Gio. Nathan melihat jelas Dilan
tadi mengikutinya sampai klinik.
Pria itu musuhnya Nathan sekarang.Tak ada ampun bagi Dilan, dia
harus merasakan rasa sakitnya
Adara. Nathan menghadang
Dilan yang berusaha kabur.Bugh
Bugh
"Lo biang masalah di hidup Adara.
Rasakan ini, supaya kamu bisa
merasakan hal yang sama seperti
apa yang Adara derita," bentak
Nathan melayangkan bogeman
di wajah Dilan."Tahu apa Lo tentang Adara hah?"
tanya Dilan arogan.Masih dalam keadaan sakit dan
terkena bogeman aja Dilan belagu.
Nathan muak melihat kelakuan
Dilan yang dia anggap pria stress.
Nathan bertubi-tubi menyerang
Dilan dengan beberapa kali pukulan.
Dua pria itu sama-sama keras dan
egois.Gio menghentikan pertengkaran
mereka berdua. Gio tidak mau jika
Nathan celaka karena ulah Dilan.
Gio tahu Nathan kuat melawan
Dilan, yang Gio takutkan sisi buruk
Dilan muncul di waktu yang tak
tepat."Tan, udah. Lo gak usah ladeni
cowok gila kayak dia. Lo dengerin
gue, Adara manggil-manggil Lo
dari tadi," gertak Gio menarik
kerah baju Nathan supaya berhenti
bertengkar dengan Dilan."Tapi, Yo gue gak bisa biarkan cowok
kayak dia merusak Adara. Dia itu
datang kembali menemui Adara
untuk balas dendam. Gue gak
akan biarkan itu terjadi," tegas
Nathan."Adara, selamanya tetap milik gue.
Lo hanya orang baru yang muncul
dalam hidupnya Adara. Ingat Nathan!
Kemanapun Adara pergi, gue akan
selalu mengikutinya," ancam Dilan.Bugh
Bugh
Yang emosi dan marah kali ini
adalah Gio. Sudah lama Gio ingin
menghajar pria itu. Gio tidak akan
memberikan ampun untuk Dilan
yang udah berani menghancurkan
hidup adik kesayangannya."Temui Adara, Tan biar gue yang
selesaikan urusannya. Pergi Tan!"
suruh Gio.Nathan ingin membantu Gio,tapi
Adara membutuhkannya. Dilan
benar-benar mengusik ketenteraman
hidupnya dan Nathan harus ekstra
menjaga istrinya dari laki-laki
toxic itu.Saat ingin masuk ke dalam kamar.
Ada seseorang yang ingin membunuh
istrinya. Orang itu memakai hoddie
dan ia membekap mulut Adara
dengan bantal.Benar kata Gio, Adara memanggil
pertolongannya. Nathan memukul
orang itu dengan sekuat tenaga.
Ancaman bahaya mengintai Adara.
Orang yang dipukulnya pergi
melarikan diri. Nathan segera
berlari kearah Adara yang hampir
kehilangan nyawanya."Kamu gapapa kan, sayang.
Maaf aku terlambat tolong kamu,"
ucap Nathan dengan nafas naik
turun setelah berhasil membuat
orang yang mencelakakan Adara
pergi."Aku takut, aku mau pulang. Dia
itu suruhan nya Nadira, suamiku,"
ungkap Adara.Deg
Nathan tercengang mendengar
fakta siapa orang yang ingin
mencelakai Adara. Nathan tidak
menyangka perempuan yang
selama ini pernah dia cintai dan
sayangi, tega ingin membunuh
Adara demi obsesinya untuk
mendapatkannya kembali.Nathan menyetujui ucapan Adara.
Kesalahannya di masa lalu telah
menyadarkan Nathan. Terlalu
banyak dosa Nathan pada wanita
di hadapannya. Nathan membenci
Nadira dan Dilan."Kamu tidak usah takut. Aku gak
akan biarkan mereka berdua
mendapatkan ketenangan hidup.
Aku yang akan balaskan semua
rasa sakit kamu," kata Nathan
dengan janjinya akan membalas
perlakuan buruk Nadira dan Dilan."Mereka terlalu berbahaya, aku
gak mau kamu kenapa-napa," ucap
Adara menggeleng-gelengkan
kepalanya tak menginginkan
Nathan membalaskan apapun
pada mereka."Mereka harus dikasih pelajaran
biar jera. Kamu gak usah khawatir,
Adara. Kakak yang akan bantuin
suami kamu," ucap Gio datang
dengan wajah penuh luka lebam.Adara meminta bantuan untuk
turun dari atas brankar. Adara
sangat menyayangi kakak
sepupunya. Melihat Gio terluka
seperti itu, Adara menangis. Ini
bukan yang Adara mau.Adara memeluk erat Gio, Nathan
jadi cemburu melihat kedekatan
keduanya. Gio cengengesan saat
Nathan menggerutu kesal gara-
gara Adara yang memeluknya.Jendra juga muncul dan iseng
ikut memeluk Gio dan Adara.
Raut wajah Nathan menahan
marah."Lo bertiga emang gak punya
perasaan sama gue," ucap Nathan
cemburu."Astaga gue sampai lupa kalau
ada Lo disitu," ucap Jendra
nyengir."Adara, istri gue Lo berdua gak
boleh sembarangan sentuh dia,"
ketus Nathan lalu menarik tangan
Adara dan membawanya ke dalam
dekapannya."Iya deh si paling suami yang
punya istri," ledek Gio."Aku malah gemes lihat kamu
marah kayak gini. Berarti kamu
cinta banget sama aku dong
sekarang," ujar Adara tersenyum
jahil.Cup
lalu, tanpa ada rasa malu Nathan mendaratkan ciuman di bibirnya,
di hadapan langsung Gio juga Jendra."Wah, parah Lo Tan!"
Dari luar ruangan terlihat Dilan
mengepalkan tangan."Brengsek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||
RomanceAdara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya. Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...