Bab 58 Kematian Palsu

10 3 1
                                    

*Beberapa hari kemudian*

Nathan sudah kembali ke
Indonesia, lelaki itu tampak
murung tidak ada gairah sama
sekali untuk beranjak dari
tidurnya.

Nathan masih tak menyangka
jika Adara secepat itu dia pergi
meninggalkannya. Hati nurani
Nathan berkata lain saat ini.
Dia merasa istrinya itu berada
di sisinya.

Nathan membayangkan Adara
berada di sampingnya. Dia
berbicara pada bingkai foto
wajah istrinya yang sedang
di pegangnya.

"Udah lama gak peluk sama cium
kamu. Darling let's cuddle and kiss.
I miss you," batinnya.

Nathan merindukan semua kenangannya bersama Adara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan merindukan semua
kenangannya bersama Adara.
Buliran bening membasahi
kelopak matanya. Tangisan
yang awalnya coba dia tahan,
tetapi air matanya keluar
dengan sendirinya.

Seandainya, waktu bisa diputar
kembali dia ingin menggantikan
kesakitannya Adara. Kenapa
di saat dia mulai bertemu
dengan sosok wanita yang
tepat dalam hidupnya? Takdir
harus memisahkannya.

"Sayang, aku gak sanggup tanpa
kamu. Kenapa janji itu tidak kamu
tepati? Hiks ... hiks ... aku rindu
sama kamu. Aku kangen sama
semua hal yang pernah kita
lalui bersama, hiks!"

*****

Nathan mencium wajah Adara
berulang kali, memeluknya seerat
mungkin. Ketos tampan itu tidak
ingin melepaskan genggaman
erat tangannya, dia terus saja
menghalangi jalan para petugas
medis yang akan membawa
jenazah sang istri.

"Udah dek, biarkan petugas
itu membawa istri Lo untuk
segera kita-"

Keanu mencoba melepaskan
Nathan yang tengah memeluk
jenazah istrinya. Namun, pria
itu bersikeras ingin terus
memeluknya. Ucapan Keanu
pun terpotong, karena Nathan membentaknya.

"Jangan ganggu gue. Adara
gak meninggalkan gue. Dia
cuma tidur sebentar," ucap
Nathan marah saat Keanu
terus membujuknya.

Lalu datanglah Dilan mencoba
membuat Nathan perlahan
melepaskan pelukan eratnya
dari tubuh istrinya.

"Lo harus kuat Than. Ini ujian
buat Lo. Gue tahu, Lo belum
siap untuk kehilangan Adara.
Tapi, Lo gak kasihan sama dia.
Nathan, dia sudah terlalu lama
merasakan sakit. Ini takdirnya,
Adara udah bertemu dengan
kebahagiaannya di atas sana."

*****
Adara tengah duduk di kursi
rodanya, di temani Dilan yang
setia menjaganya. Adara rindu
dengan suaminya tetapi Damara
mengingatkannya untuk tidak
bertemu dulu dengan suaminya.

Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang