Bab 32 Foto

26 5 2
                                    

Seseorang yang dekat dengan
Nathan memiliki hobi baru
setelah move on dari masa
lalunya, ia mulai berubah
setelah kepergian sosoknya.
Dia menjadi sahabat yang
baik untuk lelaki yang
pernah dirinya benci.

Ia tengah memotret Nathan
dan Cellia di ujung kelas
gadis itu. Senyum candu
Cellia adalah bahagia
dari sahabatnya. Pernah
terbesit ingin memiliki
gadis itu, namun ia tidak
ingin mengulangi kesalahan
yang sama di masa depan.

Sebagai sebuah balasan, ia
juga ingin membantu Nathan
membalaskan dendam lamanya
pada seseorang yang telah
menghilangkan nyawa
perempuan yang pernah dia
sayangi, sebelum akhirnya
bertemu Nathan.

"Gue janji sama Lo, Dara.
Gue akan jagain lelaki itu
dan balaskan rasa sakit Lo.
Andai Lo tahu setelah Lo
gak ada lagi di samping
Nathan. Gue ingin katakan
sesuatu sama Lo."

"Insting gue mengatakan Lo
masih hidup Adara. Lo harus
tahu sesuatu Adara, kalau Lo
itu ternyata adik kandung gue
yang udah lama menghilang.
Adara, ayah dan ibu Lo itu, bukan
orangtua kandung Lo, mereka
cuma sahabat orangtua kita dan
adik gue yang ada di RSJ itu
hanya adik tiri gue.

"Gue yang salah disini, karena
terjebak dalam cinta yang gak
seharusnya. Maafkan kakak, Dara.
Seandainya Tuhan kasih Lo
kesempatan kembali hadir
di antara kita. Gue ingin minta
maaf karena pernah membuat
Lo menderita dan trauma, Adara."

Lelaki itu adalah Dilan, masa lalu
yang pernah membuat Adara
trauma mendalam akibat luka
yang dia torehkan pada Adara,
yang ternyata adik kandungnya.
Dilan mengetahui fakta itu,
setelah menemukan foto bayi
adara di ruang kerjanya dua
bulan lalu, ketika Adara
dinyatakan pergi meninggalkan
dunianya.

Dilan masih teringat jelas saat
Ronal ayahnya memergoki
Dilan ada di ruang kerjanya.
Dilan seperti seorang buronan
yang tertangkap basah. Ronal
yang baru saja pulang kerja
tidak lagi marah seperti biasanya.
Setelah kehilangan istrinya dan
putri yang dia rindukan. Ronal
mengungkap misteri dibalik
foto yang Dilan temukan.

"Pa, jelaskan kenapa disini ada
dua foto bayi perempuan?" tanya
Dilan kala itu.

"Sudah saatnya kamu tahu
semuanya, Dilan. Siapa foto
dua bayi perempuan itu?" sahut
Ronal ayahnya yang terlihat
sangat lesu dengan raut wajah
sendunya.

"Siapa bayi perempuan itu, Pa?"
tanya Dilan semakin penasaran.

"Buka belakang foto itu dan
kamu baca nama bayi perempuan
itu dengan jelas, sehingga kamu
sadar apa yang pernah kamu
lakukan padanya adalah sebuah
kesalahan besar," jelas Ronal
bersuara sedikit meninggi tapi
nadanya begitu tegas.

Deg

Lalu, Dilan membalik bagian foto
yang ia pegang. Kedua netranya
tiba-tiba berkaca-kaca saat
ia menyadari akan kesalahan
yang telah dia lakukan. Dada
lelaki itu terasa sesak. Ronal
menceritakan tentang semua
rahasia besarnya pada Dilan.

Dulu, sahabat ayahnya tidak
bisa memiliki keturunan dan
di saat itu juga istrinya Ronal
sehabis melahirkan. Karena
mengalami pendarahan cukup
hebat. Nyawa Violleta istrinya
tak bisa di selamatkan. Sedang
waktu itu Dilan tinggal bersama
oma dan opanya di luar negeri.

Dilan sekolah di sana sampai
usia dia remaja dan bertemu
Adara yang sama sekali ia
tak tahu jika gadis itu adik
kandungnya sendiri hingga
menjalin sebuah hubungan
terlarang tanpa Dilan sadari.

Setelah ibunya Dilan meninggal,
Ronal ayahnya menikah lagi
bersama Citra sahabat ibunya
dan dia memiliki seorang
anak perempuan yang dibawa
perempuan itu sendiri, namun
hubungan rumah tangga nya
dengan Ronal mengalami keretakan setelah ketahuan berselingkuh.
Sampai akhirnya, ibu tirinya itu
bunuh diri di hadapan ayahnya
sendiri.

Adaik tiri perempuannya Dilan
juga termasuk gadis yang licik.
Sampai Dilan terjebak dengan
kepolosannya. Dilan menyakiti
Adara karena pengaruh dari
adik tirinya dan pernah menjalin
kerjasama sama Nadira penyebab
kepergian Adara adik kandungnya.

Seandainya Dilan tahu dari awal,
mana mungkin ia tega menyakiti
gadis cantik itu, dunia seolah
berputar menjebaknya dalam
jurang kebusukan hatinya, itulah
yang dialami oleh Dilan sebelum
Adara meninggalkannya.

Dewangga dan Maharani
orang tua angkatnya Adara, dan
Cellia itu Adara yang dijadikan
putri angkatnya oleh Damara.
Selama ini, Ronal sangat ingin
mencari keberadaan putri
kecilnya yang hilang selama
17 tahun tanpa kabar dari
kedua orang tua angkatnya
setelah istrinya meninggal dan
menyerahkannya pada mereka
saat itu.

Ayah Dilan dan Adara ini seorang
pengusaha kaya di perusahaan
DA Jewelry, ia pengusaha emas
di negara itu. Ronal menyesal
setelah Dilan jujur pernah
menjalin hubungan terlarang
bersama adiknya.

Ronal juga tampak sedih, karena
selama 17 tahun ini, ia belum
melihat seperti apa wajah
putrinya. Saat Dilan kembali
mengungkap kebenarannya
tentang Adara. Seketika air
mata Ronal mengalir dan
rasa penyesalan dalam
hatinya begitu dalam karena
kehilangan Adara putrinya.

"Sudahlah, jangan merasa
bersalah atas kehilangan
adik kamu yang terpenting
kamu harus mencari siapa
dalangnya, Dilan. Papa percaya
kamu pasti bisa menemukannya."

"Iya, Pak! Dilan janji bakalan
cari dalangnya dan menghukum
orang itu."

Sekelebat bayangan Dilan kala
mengingat kata-kata Ronal. Dilan
tengah berpusat pada Nathan
yang tengah mencium pipi Cellia,
lalu ia menyebarkan foto itu
ke akun grup wa sekolah itu.

Dilan berjanji pada dirinya
sendiri untuk menjadi pelindung
Nathan, walau bagaimanapun
Nathan ini kekasih dari Adara
adiknya sendiri. Dilan juga
mendukung kebahagiaan lelaki
itu.

"Syukurlah kalau Lo udah bisa
Move on, Tan. Gue turut bahagia.
Semoga kali ini perempuan lampir
itu gak ngerecokin hubungan Lo
sama Cellia. Jika itu terjadi gue
selalu siap jadi garda terdepan
buat hubungan kalian berdua,"
batin Dilan.

Di sela jam istirahat, sontak
Cellia jadi bahan gosip di sekolah
itu karena foto yang Dilan sebar
ke grup whatshap. Cellia merasa
risih saat ditatap oleh siswa
siswi di kantin sekolah itu.

"Kenapa mereka ngelihatin
muka gue? Ada yang salah apa
sama penampilan gue?" gumam
batin Cellia.

"Kak Cellia cocok banget sama
kak ketos!"

"Anjir, hati abang potek gara-gara
kamu!"

"Kita dukung kamu, primadonanya
SMA Bunsa!"

"Emang cantik banget sih. Pantas
ketos kita tertarik!''

Terdengar suara gibahan dari para
murid di sana. Sedangkan Cellia
dibuat cengo, sedikit risih karena
pujian yang dilontarkan untuknya.
Datanglah Nathan and the geng
masuk kedalam kantin yang nampak
sangat ramai dan heboh gara-gara
viral nya foto lelaki itu yang tengah
mencium pipi cantiknya Cellia.

Cellia masih bergeming, ia belum
memesan makanan apapun, meski
cacing di perutnya mulai berlomba
untuk segera minta di beri makan.
Nathan menarik pinggang ramping
Cellia yang tengah berdiri mematung.

Cup

Nathan tidak peduli bagaimana
wajah istrinya yang tiba-tiba
mendapat ciuman mendadak
darinya.

"Ih, Nathan. Dasar mesum!" pekik
Cellia.

"Dilanjutkan lagi tapi di-"
Cellia menutupi mulut Nathan.
Sedangkan lelaki itu merasa gemas
dengan tingkah istrinya yang
menurutnya lucu.

"Awas ya Lo, Cellia. Gue gak akan
pernah biarkan Lo rebut Nathan
dari gue!" ucap perempuan yang membenci  kebahagiaan Cellia.

Tanpa gadis itu ketahui ada
seseorang yang tengah berdiri
dibelakangnya dengan tangan
mengepal.

"Perempuan kayak Lo pantasnya
hidup dalam neraka!"


Istri Antagonis Milik Ketos || [End] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang