Chapter 72 : Bertemu Dengannya

576 89 5
                                        

Keesokan harinya.

Dreeek Pintu kamar rawat (Name) terbuka dan sesosok lelaki berparas rupawan dengan tubuh yang atletis pun berjalan masuk ke dalam ruangan.

Kedua kaki yang jenjang itu melangkah pelan dan membawanya hingga terduduk di kursi samping brangkar dari sang gadis cantik yang masih saja tertidur sampai sekarang.

"Haaah..." Helaan nafas kasar dia keluarkan sembari jemari kanannya membelai lembut pipi (Name) yang sudah tak lagi pucat seperti yang terakhir kali dirinya lihat.

Mungkin itu karena kekuatan Kartein tempo hari yang telah mengobatinya, dan ngomong-ngomong tangan sang gadis yang patah karena kejadian beberapa hari lalu juga sudah sembuh sekarang.

Hanya saja gadis itu yang tak kunjung membuka matanya, entah apa yang sudah terjadi kepadanya.

"Hei..." Panggilnya pelan, beralih menggenggam tangan (Name) yang terlihat sedikit kurus. "Mau sampai kapan kamu seperti ini hm? Tidakkah kamu merindukanku?" Tanyanya sambil menatap sendu gadis remaja tersebut.

"..."

Kembali, tak ada suara yang menyahut. Bibir gadis itu masih saja tertutup rapat, hanya hembusan nafas teraturlah yang terdengar darinya yang juga menandakan bahwa sang gadis masihlah hidup.

"Bocah..." Panggil pria itu lagi. "Aku merindukanmu, sangat..." Lanjutnya sambil beranjak naik ke atas brangkar, merebahkan diri di samping (Name) seraya menarik gadis itu ke dalam dekapan dan membawa tangan (Name) untuk melingkari pinggangnya.

Mengecup lembut kening sang gadis dengan mata yang terpejam dan mengelus pelan surai (Name) yang terasa halus di genggamannya.

"Cepatlah buka matamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepatlah buka matamu."

😼😼😼

Ketika banyak orang terdekat dari (Name) silih berganti menjenguk dan menjaganya di rumah sakit sembari terus berharap juga berdoa untuk sang gadis manis segera terbangun dari komanya.

Namun untuk (Name) sendiri, tepatnya di alam bawah sadar gadis itu dirinya tengah terduduk termenung di pinggiran pantai.

Sambil mendengarkan setiap kalimat dari orang-orang terdekatnya yang terus saja terdengar hingga ke tempatnya sekarang ini.

Sepasang netra beda warna itu tampak kehilangan cahayanya, wajahnya hanya menampilkan ekspresi datar dengan kedua matanya yang sembab dan hidung yang memerah.

Saat ini penampilannya kembali ke dirinya yang dulu saat masih menjadi Yoon [Name], karena itu untuk sekarang panggil dia dengan nama [Name] dan bukan (Name).

Isi kepalanya penuh dengan rentetan kejadian dari kehidupannya.

Dan semua kilas balik itu cukup menyakitinya, kenangan manis tentang sang ayah yang telah di bencinya selama ini. Tentang kebaikannya, kebijaksanaannya dan segala hal yang ada padanya yang membuat dirinya pernah mengagumi pria tersebut semasa ia masih kecil.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang