BAB : X

118 66 27
                                    

Jangan lupa vote nya teman!

READY MASTER?!

□■Happy Reading■□

•Color of Catur•
°Let's be the Queen of Chess°

Kak Cakraaa
online

Ikut yu?

Hah?
Ikut kemana?
Mau ngapain?

Bengkel
Mau aku modif ginjalnya

KAK?!
yang bener aja!

Beneran

Serius?

Mau saya seriusin?

Kak cakraaaaaaa

Iya cantik?

...

Ikut ya?

Kemanaaaa

Modif ginjal

jangan ngadi ngadi dong kak

yauda. Ngida ngida

"Ini orang tua ngeselin juga ya. Harusnya tu dia yang modif sendinya. Biar ga encok! Malah mau modif ginjal gue," gerutu Zanayya.

Kak Cakraaa
online

Jangan ngatain saya tua, Nayya.

Siap-siap, setengah jam lagi saya jemput.
Kita pergi ke rumah papa.

Zanayya langsung terbangun dari rebahnya. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Cakra. "Udah tua, cenayang pula!"

Tak lama pintu kamar mandi terbuka menampilkan Raka dengan wajah kelegaannya sambil mengusap perutnya. "AHHH LEGAAA!!"

Pagi-pagi Raka sudah heboh sendiri karena kran air di kamarnya tak menyala, ia menggedor pintu Zanayya brutal karena hajatnya sudah tak tertahan.

Raka langsung berlari kecil dan menjatuhkan diri di kasur empuk milik Zanayya. Ia memejamkan matanya, merasakan nyaman yang menjalar di kamar adik perempuannya ini.

"Abang, ikut yu ke rumah om Setya," ajak Zanayya.

Raka membuka sebelah matanya, "ngapain? Nanti ketemu si curut, males."

"Siapa sih curut?" Zanayya ikut merebahkan tubuhnya disamping Raka yang tengkurap.

"Ya anaknya om Setya, siapa lagi."

"Kak Cakra?"

"Hm." Raka hanya menggumam dalam pejamnya.

"Kalian musuhan?"

"Enggak sih. Cuma males aja ketemu dia, lo kalo mau pergi ya pergi aja. Tapi jangan deket-deket sama si curut nanti rabies." Zanayya tergelak.

Color of CaturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang