BAB : XII

102 47 35
                                    

Klik bintangnya dulu teman!
Happy Reading!

•Color of Catur•
°Hidden Love°

PLAY MUSIC ON TOP, please!

(Sumber: Pinterest)Anggap itu dirumah ya gengs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber: Pinterest)
Anggap itu dirumah ya gengs.

Sudah 1 jam lamanya ia menghabiskan waktu untuk berolahraga pagi ini, selain menyehatkan tubuh, olahraga juga akan membentuk otot hal itu akan menambah kesan tersendiri pada seorang pria.

Hei, siapa sih yang tidak menyukai pria tampan, berotot, seorang CEO pula?. Lengannya aja sudah enak untuk dipeluk, apalagi tubuhnya. Ah author ini mengkhayal.

Keringat sudah banjir diseluruh tubuhnya, tapi kegiatannya belum terhenti. Waktu sudah menunjukkan tepat pukul 07.00 saat ia meliriknya.

"Papaca!!" rengekan balita berusia sekitar 3 tahun menggema di ruangan gym. Kegiatannya terhenti dan menoleh.

"Papacaa!!" anak itu terus meracau dalam tangisnya meskipun pacifier atau empeng masih tertancap di mulut. Anak itu berjalan seraya mengucek mata kecilnya, menaiki tubuh dan nemplok diatas dada bidangnya.

"Good morning my prince. Can you say hello to yourself and me?"

Ia melepas empeng, "Hello Ciko, hello papa Cakla."

Cakra tersenyum gemas. Cakra bangkit sambil menggendong Ciko. "Hello anak papa," balasnya sambil menyeka air mata Ciko.

"Masih pagi udah nangis, kenapa hm?"

Tak ada sahutan, anak itu masih senggukan. Rasa nyaman menyelimuti kala ia berada dalam dekapan Cakra meskipun banjir keringat.

Cakra berusaha mengelap keringatnya menggunakan satu tangan. Perutnya lapar, meminta untuk diisi. Seperti biasa sudah tersedia sarapan paginya susu dan roti, namun sayang sudah dingin karena disajikan beberapa menit yang lalu di balon kamarnya.

"Mau cucu," pinta Ciko saat Cakra hendak menyeruput susunya.

"Dih! Ini punya papa, punya Ciko mana?" gurau Cakra kembali membuat Ciko merengek.

Cakra terkekeh, ia memasukkan sedotan supaya Ciko mudah untuk meminumnya.

Glek

Glek

Glek

"Jangan dihabisin dong, itu 'kan punya papa," ucap Cakra pura-pura merajuk.

Ciko melepaskan sedotannya, lalu menatap Cakra "papa pelit," ujarnya membuat Cakra tertawa.

"Ciko!!" panggil seorang wanita.

"DISINI!!" teriak Cakra dan Ciko bersamaan.

Wanita itu bernafas lega setelah mendapati Ciko, "kirain hilang," ucapnya, Cakra dan Ciko terkikik lalu saling tos.

Color of CaturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang