Pagi-pagi buta Prilly sudah siap dengan pakaian kantornya. Hari ini ia berniat untuk menjumpai Pak Heri sebagai penebusan kesalahannya kemarin. Ia sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Wulan yang sepertinya masih terlelap. Prilly terlihat membalas beberapa pesan milik Satria sang kekasih.Satria sedang berada diluar kota saat ini. Kekasih Prilly itu seorang kontraktor jadi banyak proyek yang Satria kerjakan namun rata-rata proyeknya berada diluar daerah. Prilly dan Satria sudah berpacaran hampir 3 tahun dan sampai hari ini tidak ada masalah berati yang harus mereka hadapi. Prilly sangat menyukai kedewasaan Satria begitupula Satria yang sangat tertarik dengan sosok tangguh seperti Prilly.
Prilly kembali ke kamarnya dan mulai menyiapkan beberapa berkas yang akan ia perlihatkan pada Pak Heri dan ia berharap jika Pak Heri bersedia memberinya satu kesempatan lagi. Setelah dirasa semuanya beres, Prilly segera berangkat kali ini ia menggunakan sepeda motor matic miliknya supaya tidak lagi terjebak macet seperti kemarin.
Sepanjang perjalanan, Prilly terlihat begitu menikmati udara pagi sambil mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang. Ketika tiba di lampu merah Prilly sudah bersiap untuk berhenti sampai teriakan seorang wanita terdengar membuat seluruh pengguna jalan termasuk Prilly menoleh kearah wanita itu.
"Tolong jambret! Tolong!" Teriaknya sambil berusaha mengejar seorang pemuda yang berlari sambil membawa tas yang kuat dugaan milik wanita itu.
Prilly segera menghidupkan sepeda motornya lalu menarik gas dalam-dalam, sepeda motornya seperti terbang namun Prilly tidak perduli ia mulai mengejar pencopet itu namun ia lupa jika lampu lalu lintas masih merah. Prilly terus mengejar pencopet itu sampai akhirnya ia berhasil menarik jaket sang pencopet namun naasnya ia kehilangan kendali hingga sepeda motornya oleng dan terjatuh ditengah jalan.
Prilly menahan ringisan saat celananya sobek akibat gesekan dengan aspal namun ia berhasil membuat pencopet itu ikut terjatuh bersamanya. Orang-orang mulai mengerumuni Prilly yang terjatuh namun masalah tidak selesai disitu karena sepeda motor milik Prilly berakhir dengan menghantam sebuah mobil yang membuat bumper depan mobil itu rusak parah.
Pria tampan yang di dalam mobil jelas terkejut dengan kejadian itu namun ia memilih untuk tetap diam dan melanjutkan aksi bacanya.
Dengan lutut yang berdarah Prilly mendatangi mobil itu. "Ya Tuhan. Maafkan saya Pak!" Pintanya pada supir yang sudah turun dari mobil dan melihat kondisi mobil Tuannya.
Prilly sungguh tidak menduga kejadian hari ini akan sampai rumit seperti ini niatnya menolong orang tapi sekarang justru dirinya yang tertimpa musibah. Ibu-ibu yang dia tolong tadi juga sudah pergi bahkan tanpa mengucapkan terima kasih sementara si pencopet sudah diamankan oleh warga sekitar.
Sekarang, tinggal Prilly yang harus melakukan penyelesaian atas kerusakan yang ia timbulkan.
"Sepertinya Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki mobil ini Nona." Ujar sang supir yang membuat Prilly meringis pelan. Selain sakit pada lututnya ia juga merasakan denyutan pada dompetnya.
"Baik pak tidak masalah saya akan bertanggung jawab." Sahut Prilly dengan ringisan pelan.
"Baiklah. Saya akan menghubungi Nona jika perbaikan telah dilakukan." Supir itu meminta nomor telepon Prilly dan segera kembali ke dalam mobilnya meninggalkan Prilly yang terpaku menatap sepeda motornya yang rusak.
Tanpa Prilly sadari sosok laki-laki yang duduk dikursi belakang mobil itu tampak terpaku menatap wajah lesunya.
Dia gadis yang memikul beras tadi malam?
"Perbaiki mobil ini dan minta gadis itu untuk menemui saya setelahnya!" Perintah Ali pada supirnya. Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya dan diam-diam Ali terlihat tersenyum entah apa maksud dari senyuman pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Hati
ChickLitNew story setelah Duka Cinta tamat. Alur ceritanya nggak bakalan bosenin☺️💐 jangan lupa baca yaaa...