Rora sedang duduk di ruang ganti, menunggu giliran untuk syuting. Drama terbarunya, "Starlight Garden", adalah produksi besar-besaran yang melibatkan beberapa aktor dan aktris terkenal di Korea. Perannya sebagai karakter utama, seorang detektif wanita yang keras namun rapuh, sudah dipuji oleh banyak kritikus bahkan sebelum drama itu rilis. Ini bukan pertama kalinya Rora membintangi drama besar, namun proyek ini terasa berbeda. Ekspektasi dari publik sangat tinggi dan ada tekanan yang begitu kuat dari para produser, manajer, bahkan keluarganya, agar drama ini sukses besar.Saat Rora mencoba menenangkan diri, ponselnya bergetar. Pesan dari ibunya muncul di layar.
Mommy
Ingat, jangan buat kesalahan dalam drama ini. Ini bisa jadi langkah besar untukmu. Kamu tidak boleh gagal, Rora
Pesan itu membuat napas Rora semakin berat. Ibunya selalu ada untuk mengingatkan setiap langkah yang harus ia ambil, mengingatkan bahwa kesuksesan adalah satu-satunya opsi. Tidak ada ruang untuk kegagalan. Rora memejamkan matanya, mencoba mengusir pikiran negatif yang terus menghantuinya.
Di saat yang sama, di studio yang berdekatan, Ahyeon baru saja selesai tampil di program musik "K-Pop LIVE". Album terbarunya, "Like That", langsung meroket ke puncak tangga lagu begitu dirilis, menempatkan dirinya sebagai salah satu solois paling berbakat di generasi baru K-pop. Setelah penampilan yang memukau, staf dan para penggemarnya memuji betapa sempurnanya ia di atas panggung. Namun, di balik layar, Ahyeon merasa kosong.
Saat dia berjalan menuju ruang tunggu, manajernya mendekatinya.
"Ahyeon-ah, kau tampil luar biasa tadi! Tapi ingat, kita masih punya banyak jadwal ke depannya. Kau harus tetap menjaga stamina."
Ahyeon hanya tersenyum dan mengangguk, namun di dalam dirinya ada perasaan lelah yang semakin sulit ia abaikan. Semua jadwal, tekanan dari industri, dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna mulai mengambil alih kehidupannya. Namun, ia tahu bahwa inilah harga yang harus ia bayar untuk mencapai puncak.
Setelah beberapa jam menjalani serangkaian wawancara dan pemotretan, Ahyeon akhirnya diizinkan istirahat sebentar sebelum jadwal berikutnya. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di luar studio, berharap bisa mendapatkan sedikit udara segar. Tanpa sengaja, langkahnya membawanya ke lokasi syuting "Starlight Garden". Rora, aktris yang sering disebut-sebut oleh media bersamaan dengan namanya, sedang syuting di sana. Ahyeon sudah sering mendengar tentang Rora, namun tak pernah menyangka akan bertemu langsung di tempat ini.
Ketika Ahyeon mendekati set syuting, ia melihat sekilas sosok Rora yang sedang duduk di ruang tunggu, memandangi ponselnya dengan ekspresi serius. Rora tampak begitu berbeda dari gambaran yang selalu ia lihat di layar. Di drama, Rora selalu terlihat kuat, penuh percaya diri, dan memesona. Namun, saat ini, ada sesuatu yang lain di wajahnya—kecemasan dan kelelahan yang samar namun jelas.
Tanpa sadar, Ahyeon merasa dirinya tertarik untuk memperhatikan lebih lama, namun sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, salah satu staf produksi mengenali Ahyeon dan memanggilnya.
"Ahyeon-ssi, kau datang untuk melihat syuting? Kami akan sangat senang jika kau ingin berpartisipasi!"
Mendengar itu, Rora yang tadinya tenggelam dalam pikirannya segera menoleh. Matanya bertemu dengan Ahyeon, yang tampak sedikit terkejut namun tetap tersenyum sopan. Pertemuan pandang pertama mereka terasa singkat, namun intens. Ada sesuatu di balik tatapan Ahyeon yang membuat Rora merasa tergugah, sesuatu yang sulit ia jelaskan.
Ahyeon mendekat dengan sopan dan memberi salam. "Sunbae-nim, maaf jika saya mengganggu. Saya hanya kebetulan lewat."
Rora sedikit terkejut mendengar suara Ahyeon secara langsung. Selama ini, ia hanya mengenal Ahyeon melalui artikel dan media, tapi sekarang, Ahyeon berdiri di depannya, dengan tatapan yang jernih dan rendah hati. Meskipun lebih muda, ada karisma yang kuat dari solois muda ini yang tak bisa diabaikan.
"Kau tidak mengganggu," jawab Rora sambil tersenyum tipis. "Aku sering mendengar tentangmu. Ternyata kau lebih hebat daripada yang kutahu."
Ahyeon tersenyum kecil, merasa sedikit tersanjung dengan pujian itu. "Terima kasih, sunbae-nim. Saya juga banyak belajar dari menonton drama-drama yang Anda bintangi."
Percakapan mereka berlanjut dengan nada sopan dan formal, seperti halnya percakapan antara dua selebriti yang saling menghormati satu sama lain. Namun, ada ketegangan halus di antara mereka, perasaan bahwa ini bukan sekedar pertemuan biasa. Baik Rora maupun Ahyeon merasakan sesuatu yang berbeda, meskipun mereka berusaha menyembunyikannya di balik senyum profesional.
Saat staf memanggil Rora untuk kembali ke set, pertemuan singkat mereka harus berakhir. Ahyeon menyaksikan Rora pergi dengan langkah anggun dan tenang. Ada sesuatu tentang aktris itu yang membuat Ahyeon merasa penasaran. Ia tidak tahu apakah perasaan ini hanya kekaguman profesional atau sesuatu yang lebih dalam.
Sementara itu, di tengah-tengah kesibukannya kembali ke set, pikiran Rora terus melayang pada sosok Ahyeon. Ada sesuatu yang berbeda dari bintang muda itu, sesuatu yang tidak bisa ia singkirkan begitu saja. Meski perbedaan usia mereka cukup signifikan, Ahyeon memiliki aura yang membuatnya terlihat dewasa melebihi usianya. Rora tidak pernah membayangkan dirinya terkesan dengan seseorang yang jauh lebih muda darinya.
Di balik semua perhatian media dan sorotan kamera, keduanya mulai menyadari bahwa ada daya tarik yang kuat yang mulai tumbuh di antara mereka. Tanpa mereka sadari, pertemuan singkat ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar—sesuatu yang akan mengubah hidup mereka selamanya.
.
.
.
Tes ombak duluuu
Chapter selanjutnya aku lanjutin setelah cerita pertarungan hati selesai
See you gais👋🏻
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Artist
RomanceRora, aktris muda yang membintangi drama-drama populer dan film yang sukses secara komersial. Karismanya di layar, ditambah dengan kemampuan akting yang mendalam, membuatnya disukai oleh publik dan diakui oleh kritikus. Ahyeon, solois muda yang naik...