Kejutan

217 42 6
                                    

Beberapa hari setelah percakapannya dengan Asa, Rora akhirnya bertemu dengan Ahyeon di Seoul. Mereka hanya punya waktu singkat bersama, karena Ahyeon harus segera kembali melanjutkan konser turnya. Namun, mereka berdua ingin memanfaatkan setiap detik untuk membuat momen yang tak terlupakan.

Rora sudah menyiapkan kejutan kecil untuk Ahyeon. Dia mengajak Ahyeon ke sebuah kafe kecil di tepi sungai Han yang tenang dan penuh kehangatan. Dari balik jendela besar kafe, mereka bisa melihat pemandangan air sungai yang berkilauan diterpa cahaya matahari sore.

Setelah memesan minuman, mereka duduk berhadapan, mata Rora tak pernah lepas dari Ahyeon. "Aku senang akhirnya bisa ada di sini sama kamu. Rasanya sudah lama banget, ya?" ucap Rora dengan senyum lembut.

Ahyeon mengangguk, mengulurkan tangan untuk meraih tangan Rora di atas meja. "Iya... setiap hari aku ngerasa kangen. Tapi ketemu sekarang rasanya worth it banget."

Rora menggenggam tangan Ahyeon erat, menyalurkan kehangatan yang membuat hati Ahyeon berdebar. "Ahyeon... aku tahu belakangan ini kita sama-sama sibuk dan ada banyak halangan, tapi aku cuma pengen kamu tahu bahwa perasaanku ke kamu nggak pernah berubah."

Ahyeon tersenyum sambil menatap Rora dalam-dalam. "Aku juga sama, Ra. Aku sayang banget sama kamu."

Mereka tertawa kecil, berusaha menutupi perasaan malu. Rora kemudian menggenggam tangan Ahyeon lebih kuat dan menariknya keluar kafe, menuju pinggir sungai. "Ayo jalan-jalan sebentar, aku pengen kita berdua ngelewatin waktu ini sepuasnya."

Di sepanjang tepi sungai, mereka berjalan beriringan, tangan mereka tak terlepas. Angin sepoi-sepoi bertiup, menambah suasana romantis di antara mereka. Rora berhenti sejenak dan menatap Ahyeon dengan senyum kecil yang penuh makna. "Aku senang bisa melihat kamu bahagia seperti ini. Aku ingin momen ini bertahan selamanya."

Ahyeon tersenyum dan berbisik pelan, "Aku juga, Ra. Aku berharap kita selalu seperti ini."

Rora lalu menarik Ahyeon ke dalam pelukan hangatnya. Tanpa ragu, dia memeluk Ahyeon erat, merasakan kehangatan tubuhnya. Ahyeon menyandarkan kepalanya di bahu Rora, menikmati keheningan yang penuh kedamaian. Sesaat, semua masalah, kecemasan, dan keraguan menghilang. Mereka hanya berdua, menikmati kehadiran satu sama lain.

"Aku nggak mau kamu pergi lagi," bisik Rora dengan suara pelan.

Ahyeon mengusap lembut punggung Rora. "Aku janji, setelah tur ini selesai, aku akan habiskan waktu lebih lama dengan kamu."

Mereka terdiam, menikmati momen tersebut tanpa perlu kata-kata. Setelah beberapa saat, Rora perlahan melepaskan pelukannya, lalu menatap mata Ahyeon yang tampak berbinar.

"Ahyeon, aku ingin bilang sesuatu," ujar Rora.

Ahyeon menatap Rora dengan penuh perhatian. "Apa itu?"

"Aku pengen kita lebih serius lagi, Yeon. Aku ingin hubungan kita ini jadi lebih berarti. Mungkin ini cuma obrolan ringan sekarang, tapi aku benar-benar berharap kita bisa merencanakan masa depan bareng," kata Rora, suaranya bergetar, namun penuh ketulusan.

Ahyeon terkejut, hatinya berdebar-debar mendengar perkataan Rora. Tapi ia tahu, jauh di dalam hatinya, itulah yang juga diinginkannya. "Aku juga, Ra. Aku mau kita saling menjaga dan berjuang bersama."

Mereka berdua tersenyum, seolah sepakat dalam satu janji tanpa harus banyak bicara. Hari itu berakhir dengan ciuman lembut di bibir Ahyeon, sentuhan Rora yang penuh kasih, dan janji untuk terus mencintai satu sama lain apa pun yang terjadi.

Di saat-saat seperti ini, mereka merasa menjadi versi terbaik dari diri mereka.

———

ArtistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang