Drama

249 32 3
                                    

Pagi hari setelah konser besar itu, suasana terasa tenang dan damai. Matahari baru mulai naik, cahayanya menerobos tirai jendela, menyinari ruangan dengan kelembutan hangat. Ahyeon membuka matanya perlahan, masih merasa seperti sedang bermimpi. Malam tadi adalah salah satu momen terindah dalam hidupnya—konser sukses besar, dan yang paling penting, ia menghabiskan waktu bersama Rora, sosok yang selalu mengisi hatinya.

Ia melirik ke sebelah, di mana Rora masih berbaring dengan mata setengah tertutup, menikmati detik-detik kehangatan pagi bersama Ahyeon. Rora mengulurkan tangan, meraih tangan Ahyeon dan mengelusnya lembut. Tidak ada kata-kata yang terucap, tetapi senyum mereka mengungkapkan segalanya.

"Semalam luar biasa," Rora berbisik pelan, matanya berkilauan menatap Ahyeon. "Kamu benar-benar memukau di panggung, Ahyeon."

Ahyeon tersipu, mengeratkan genggaman tangan mereka. "Terima kasih untuk semuanya, Rora. Kehadiranmu membuat semuanya terasa sempurna. Aku merasa seperti punya kekuatan ekstra saat tahu kamu ada di sana."

Rora tertawa kecil. "Itu yang aku harapkan. Aku ingin kamu tahu, aku akan selalu ada untukmu, di setiap kesempatan."

Namun, momen tenang mereka segera berakhir saat Rora melirik jam di meja dan menyadari bahwa sudah waktunya bersiap untuk syuting. Ia menghela napas panjang, merasa sedikit enggan untuk meninggalkan Ahyeon.

"Aku harus pergi sebentar lagi. Jadwal syutingku dimulai pagi ini," kata Rora, suaranya sedikit berat.

Ahyeon tersenyum lembut, mencoba menyembunyikan rasa kecewa yang muncul sesaat. "Aku tahu. Kamu harus kerja, dan aku akan istirahat hari ini."

Rora duduk perlahan, mulai bersiap, tapi tetap berusaha memperlambat setiap gerakan agar bisa menikmati waktu lebih lama bersama Ahyeon. Setelah mandi dan berganti pakaian, Rora kembali duduk di tepi ranjang, menatap Ahyeon yang masih berbaring.

"Kamu istirahat yang cukup, ya? Semalam pasti sangat melelahkan," Rora berpesan, suaranya penuh perhatian.

Ahyeon mengangguk, lalu meraih tangan Rora sekali lagi. "Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Kamu yang hati-hati, ya. Jangan lupa makan dan istirahat kalau ada waktu."

Rora tersenyum, terharu melihat perhatian Ahyeon yang tulus. Ia mendekatkan diri dan memberi kecupan lembut di kening Ahyeon, seakan berjanji bahwa perpisahan sementara ini tidak akan lama.

"Aku akan segera kembali setelah syuting selesai," ucap Rora sebelum akhirnya bangkit dan berjalan ke pintu. Sebelum pergi, ia melambai dan memberikan senyum terakhir yang penuh cinta.

Ahyeon mengikutinya sampai pintu, mengucapkan selamat tinggal dengan hati yang penuh perasaan. Meski baru berpisah beberapa saat, ia sudah merasakan kehadiran Rora yang sangat ia rindukan. Ahyeon berdiri di dekat jendela, memandangi mobil Rora yang perlahan menjauh, membawa pergi sosok yang sangat berarti baginya.

Di dalam mobil, Rora memandangi gelang yang ia kenakan, gelang yang sama seperti milik Ahyeon—simbol hubungan mereka yang penuh kehangatan dan cinta. Rora menarik napas dalam, merasa bahagia meski harus kembali ke rutinitas yang padat. Dukungan Ahyeon adalah sumber semangatnya, dan ia bertekad untuk menjalani syuting dengan sepenuh hati, agar bisa segera kembali ke sisi orang yang ia cintai.

Sementara itu, Ahyeon kembali ke kamar dan berbaring di atas tempat tidur. Pikirannya melayang ke momen-momen semalam, setiap detik terasa berharga dan menghangatkan hatinya. Meski hari ini ia akan beristirahat sendirian, kenangan itu memberinya kekuatan untuk menantikan hari-hari penuh cinta yang akan datang bersama Rora.

———

Setibanya di lokasi syuting, Rora segera memasuki mode kerja. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, melihat para kru yang sibuk menyiapkan set, lampu, dan kamera. Hari itu akan menjadi hari yang panjang karena ada beberapa adegan intens yang harus ia selesaikan. Rora mengambil naskah dari dalam tas dan membacanya sekilas, menyiapkan diri untuk adegan pertama hari itu.

ArtistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang