Setelah berbulan-bulan menjalani rutinitas yang padat dan penuh tekanan di industri hiburan, Rora dan Ahyeon memutuskan untuk meluangkan waktu bersama dengan pergi berlibur ke Jepang. Destinasi ini mereka pilih karena selain dekat dengan Korea, Jepang memiliki keindahan yang tenang namun kaya akan budaya, yang dapat membantu mereka melepas penat dan menikmati kebersamaan tanpa gangguan.
Mereka tiba di Tokyo pada pagi hari dan langsung disambut dengan cuaca cerah serta suasana kota yang hidup namun tetap terasa damai. Rora dan Ahyeon memilih hotel kecil bergaya tradisional di pinggir kota, dengan pemandangan taman Jepang yang rapi dan tenang. Tempat itu jauh dari pusat kota yang ramai, memberi mereka kesempatan untuk merasakan keintiman yang jarang mereka dapatkan di tengah hiruk-pikuk pekerjaan dan sorotan media.
Di hari pertama, mereka memutuskan untuk menjelajahi Asakusa, kawasan dengan nuansa tradisional Jepang yang memikat. Mereka berjalan bersama di jalanan yang dipenuhi dengan toko-toko kecil yang menjual souvenir khas Jepang, seperti kipas lipat, yukata, hingga makanan jalanan. Sambil berjalan bergandengan tangan, mereka mampir untuk mencoba takoyaki dan dorayaki, dan Ahyeon yang awalnya tidak terbiasa dengan rasa masakan Jepang akhirnya mulai menikmatinya setelah Rora meyakinkannya.
"Kamu harus coba ini, Baby" kata Rora sambil menyodorkan sebuah dorayaki yang baru dibelinya. "Ini manis, kamu pasti suka!"
Ahyeon menerima dorayaki itu dengan senyum lebar, dan begitu mencobanya, dia langsung mengangguk puas. "Aku nggak nyangka seenak ini! Kamu memang selalu tahu makanan yang cocok buat aku," jawabnya sambil tertawa, membuat Rora ikut tertawa dan merasa senang melihat Ahyeon begitu bahagia.
Setelah menjelajahi pasar tradisional dan mencoba berbagai makanan lokal, mereka melanjutkan perjalanan ke Kuil Sensoji. Kuil ini sangat terkenal dengan gerbang besar berwarna merah dan lentera raksasa di tengahnya. Rora dan Ahyeon berjalan berdampingan, menikmati suasana damai yang terasa sakral di sekitar kuil. Mereka berhenti di salah satu kios kecil yang menjual jimat keberuntungan, dan Ahyeon mengambil satu untuk diberikan kepada Rora.
"Untuk keberuntungan kita bersama," kata Ahyeon sambil tersenyum saat memberikan jimat itu kepada Rora.
Rora memandang jimat itu dengan penuh kasih, merasa tersentuh oleh perhatian Ahyeon. "Aku akan simpan ini sebagai kenang-kenangan dari liburan kita," balas Rora, mengangguk mantap. Mereka pun mengikatkan jimat tersebut di sebuah pohon kecil di sekitar kuil, sebagai simbol doa mereka untuk kebahagiaan dan hubungan yang langgeng.
Di malam hari, mereka menikmati makan malam mewah di restoran berkonsep tradisional, dengan ruangan pribadi yang memungkinkan mereka menikmati momen tanpa gangguan. Dengan lilin yang menyala di atas meja, suasana terasa begitu romantis dan tenang. Ahyeon mengamati Rora dari seberang meja, merasa hatinya penuh dengan rasa sayang yang begitu dalam.
"Kamu tahu, aku benar-benar bersyukur punya kamu, sayang. Aku nggak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya," kata Ahyeon dengan lembut.
Rora tersenyum hangat, meraih tangan Ahyeon di atas meja. "Aku juga merasa begitu, Yeonnie. Kamu adalah orang yang paling berarti buat aku, dan aku akan selalu berusaha buat menjaga hubungan kita."
Ahyeon mengangguk, merasa tenang dan nyaman di dekat Rora. Mereka melanjutkan makan malam dengan saling berbagi cerita dan candaan, membicarakan berbagai hal kecil yang membuat mereka semakin mengenal satu sama lain.
.
.
.
Hari kedua, mereka memutuskan untuk pergi ke Hakone, sebuah kota kecil di kaki Gunung Fuji yang terkenal dengan pemandian air panasnya. Setelah perjalanan dengan kereta yang memberikan pemandangan pegunungan yang indah, mereka tiba di sebuah ryokan—penginapan tradisional Jepang dengan kamar berlantai tatami dan pemandian air panas pribadi di balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artist
RomanceRora, aktris muda yang membintangi drama-drama populer dan film yang sukses secara komersial. Karismanya di layar, ditambah dengan kemampuan akting yang mendalam, membuatnya disukai oleh publik dan diakui oleh kritikus. Ahyeon, solois muda yang naik...