BAB 14

423 61 0
                                    

Jalanan perkotaan kerajaan arcanum sangat meriah, dimana banyak hiasan  dan pernah pernik yang menghiasi kota tersebut.

Para pedagang makanan sampai pedangan pernak pernik barang pun mulai berjualan sejak pagi, berusaha menarik minat para pembeli.

Sakura yang sedang asik berjalan pagi sambil melihat sekeliling pun juga ikut merasakan kesenangan yang di alami oleh para masyarakat di kerajaan ini.

Besok merupakan ulan tahun putra mahkota sekaligus pelantikan resminya menjadi ahli waris kerajaan arcanum.

para bangsawan dan keluarga kerajaan tetangga mulai berdatangan memenuhi undangan kerajaan ini. pesta ulan tahun sasuke menjadi pesta yang sangat meriah karna bukan hanya kerajaan arcanum saja yang merayakan namun sampai kerajaan tetangga yang ikut juga datang bersama-sama merayakan.

Sakura yang kebetulan hari ini merasa sangat bosan di rumah mendengar rengekan karin hampir dua minggu ini di karenakan putra mahkota yang berpergian ke perbatasan kerajaan arcanum bagian utara merayakan keberhasilan mereka dalam menjaga perbatasan dari serangan kerajaan musuh.

Sakura merasakan perasaan damai dan tenang sejak perginya putra mahkota. Membuat dirinya tak repot untuk selalu menyapa atau mengobrol dengan putra mahkota dengan pembahasan yang menurut sakura sangat tak masuk akal.

Kembali lagi sakura berjalan, melihat segala arah matanya bisa menjangkau kecuali arah belakang. Selain sudah di lewatinya tapi juga karna ada seseorang yang selalu mengawalnya yaitu shimura sai pengawal yang dulu sempat sakura tolong dari pembullyan para prajurit senior.

Dua minggu lalu sai menyatakan permohonannya kepada pemimpin prajurit keluarga marquess dan pada maerques kisazhi sendiri untuk menjadi pengawal sakura. Yang awalnya, saat di ketahui sakura penuh dengan penolakan tapi sekarang terpaksa di terima oleh sakura sendiri, saat melihat kegigihan sai untuk mendapat kepercayaan sakura walau menurut sakura sai sedikit pemaksa.

Sakura berjalan menuju sebuah taman yang berada di tengah pusat kota tersebut, taman yang cukup ramai di penuhi oleh para bangsawan yang berjalan bersama para pasangannya menjadikan taman itu sebagai tempat untuk berkencan.

Tanpa memperdulikan para bangsawan yang lewat berpasang-pasangan sakura tetap berjalan di kawal oleh sai menuju sebuah kursi taman tak jauh dari tempatnya.

Kursi itu berada di dekat kolam air mancur yang cukup indah dengan di kelilingi oleh beberapa pasangan yang saling melempar koin dan berdoa di sana.

Kening sakura berkerut melihat para pasangan itu yang melempar koin di dalam kolam itu, dirinya cukup penasaran apa maksud dari para bangsawan itu melempar koin.

"kolam air mancur itu di sebut air mancu cinta"bisik seseorang sangat dekat di telinga sakura membuat sakura langsug bergeser menjauh sambil mengusap-usap dadanya karna kaget.

"prrfftt, aku tak menyangka ternyata kau bisa bereaksi seperti ini" tawa kecil sasuke sang pelaku tersebut.

"astaga putra mahkota anda mengagetkan saya"ucap sakura masih dengan keadaan sedikit kaget.

"maaf, aku tak bermaksud seperti itu. Tapi tadi dari jauh aku melihatmu yang sangat serius melihat para pasangan itu melempar koin mereka" ungkap sasuke dengan nada suara sedikit menyesal atas perbuatannya tadi.

 " ehem, saya hanya penasaran saja putra mahkota"ucap sakura sedikit gugup melihat tatapan intens sasuke untuknya.

"apa kau mau mencobanya, melempar koin seperti mereka denganku" ajak sasuke pada sakura yang menatapnya dengan kedua alis yang mengangkat lucu menurut sasuke.

" kita buka pasangan yang mulia"unjar sakura sambil melotot sedikit ke arah sasuke.

"jadi, kalau kita pasangan. Kamu mau melakukan seperti mereka"tanya sasuke mengoda sakura.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang