BAB 22

612 73 2
                                        


"bagaimana keadaanmu sekarang sakura"tanya sasori dengan keadaan canggung.

"baik"jawab singkat sakura.

Keduanya sekarang sedang berada di sebuah cafe dekat tempat pengadilan berada, awal pertemuan sasori sangat merasa senang akhirnya bisa bertemu dengan sakura. Membuat gejolak rasa senang begitu besar yyang di rasakan sasori.

Tak menyiakan waktu, sasori meminta waktu sedikit untuk sakura agar bisa mengobrol dengan dirinya walau hanya sebentar saja.

Sasori ingin sekali meminta maaf pada sakura atas semua perbuatannya selama ini. Dirinya adalah seorang kakak yang bodoh dan tak mempunyai rasa tangugung jawab sebagai seorang kakak.

Sasori bisa melihat tatapan yang sakura berikan begitu datar dan dingin, tidak di dapatinya tatapan hangat dan ceria seperti dulu pada dirinya.

"hm, sakura apa aku boleh bertanya padamu"tanya sasori dengan gugup.

Sakura hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda responnya.

"sedang  apa kau bersama keluarga uzumaki ke pengadilan kerajaan arcanum" dengan raut wajah penasaran sasori bertanya kembali pada sakura.

"aku sekarang menjadi anak angkat mereka"jawab sakura sambil meminum teh miliknya.

Saat sasori mendengar perkataan sakura, seketika dirinya terdiam mencoba untuk mencerna lagi apa yang di dengarnya.

"apa secepat itu, sakura mencari pengganti keluarganya"kata sasori dalam hatinya.

Dengan tatapan seduhnya sasori melihat ke arah sakura yang begitu tanpak santai menikmati hidangan di depannya.

"tadi aku ke makam ibu"ucap sasori sambil menatap ke arah sakura melihat respon apa yang akan di berikannya.

"baguslah, setidaknya walau kau tak menjadi kakak yang baik bagiku, tapi jadilah anak yang baik dan sering-sering kunjungilah makam ibu"sindir sakura pada sasori.

sasori yang mendengar sindiran sakura merasakan perasaan yang cukup sesak dalam hatinya. Mungkin sekarang dia harus lebih lagi menjadi anak yang baik dan berbakti.

Tak lama dari itu sakura pun mulai berdiri dari meja tersebut dan berniat untuk pergi dari sana , tapi sasori sempat menahan tangan sakura dan meminta waktunya sebentar saja.

"aku minta maaf padaku sakura untuk semua kesalahan yang pernah aku lakukan padamu, aku ingin kita kembali seperti dulu lagi. Kumohon"sasori mulai menatap seduh ke arah sakura, dirinya benar-benar menyesal atau semua perbuatan yang pernah di lakukannya pada sakura.

"terlambat, kenapa tidak dari dulu kau mengatakan hal itu, waktu aku masih berada dalam keluarga itu"

"kenapa baru sekarang ketika aku  tak lagi berada di antara kalian"

"kalian sudah menyiksaku sejak kecil, mengacuhkanku dan melupakan tanggung jawab dan janji kalian pada ibu"

"aku paling menaruh harapan besar padamu kak, kau adalah orang yang paling ku harapkan untuk menjadi penolongku di tengah tidak pedulinya ayah pada diriku, tapi yang kudapatkan ternyata kau saja seperti ayah. Menganggap aku tidak pernah ada"

"saya permisi dulu tuan Haruno sasori"

Setelah sakura mengeluarkan semua unek-unek dalam hatinya. Dirinya lansung pergi tanpa melihat lagi ke arah sasori.

Saat di luar cafe seketika air mata sakura menetes tak mampu lagi di bendungnya, membuat dirinya dengan kesusahan mencoba untuk menghapus air mata itu.

Di saat sakura sedang menangis, seseorang tiba-tiba menutup kepala sakura memakai jubahnya dan membawa sakura pergi dari sana.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang