Suasana pagi hari ini cukup menyenangkan untuk sakura. Suara burung berkicau seperti melodi yang mengiringi pagi harinya.
"pagi yang damai"ungkap sakura sambil menghirup udara segar.
Tok
Tok
Tok
"nona, putra mahkota datang untuk bertemu dengan anda " dengan nada sedikit kuat sang pelayan yang sedang berada di luar kamar sakura menyampaikan pesan padanya.
Seketika senyum sakura luntur mendengar pesan yang baru saja di sampaikan oleh pelayan itu. Pagi damainya seketika hilang juga.
Sekitar 20 menit sakura pun berjalan menuju ruang tamu yang berada di kediamannya.
Sakura bisa melihat sosok angkuh yang sedang duduk di kursi tersebut sambil menatap ke arahnya dengan tatapan datarnya.
"salam putra mahkota"dengan anggun sakura memberikan salam khas kerajaan.
"anda tampaknya sudah bersiap nona sakura"
"sudah putra mahkota"dengan senyum tipisnya sakura menatap ke arah sasuke.
Sasuke pun beranjak dari tempat duduknya dan sambil mengajak sakura untuk segera mereka pergi menuju istana.
Saat sedang berada di depan pintu kediaman sakura, tiba-tiba saja karin muncul dan menghampiri mereka.
"putra mahkota anda tak memberitahukan kedatangan anda ke sini"dengan centilnya karin menatap malu-malu ke arah sasuke.
"Hn"
Sasuke yang mendengar ucapan karin hanya bisa bergumam dengan tidak berminat.
"kakak, sedang ada perlu apa anda dengan putra mahkota"tanya karin.
"nona karin, nona sakura sedang memenuhi panggilan istana atas dirinya berhubung dengan kasus beberapa hari yang di alaminya"sarutobi sebagai kepala pelayan pun langsung menyampaikan tujuan dari kedatangan sasuke.
"kenapa saya tidak di undang"tanya karin tidak terima jika dirinya sampai tidak di undang padahal jelas-jelas saat peristiwa itu terjadi, karin berada di sana.
(otak udang .....oh otak udang)"apa anda yang menyelesaikan kasus yang terjadi saat itu"tanya sasuke yang mulai sedikit kesal pada karin.
Karin yang mendengar pertanyaan sasuke hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
"kami harus pergi sekarang nona karin"sasuke pun berjalan melewati karin sambil mengajak sakura untuk menuju kereta yang sudah di siapkan.
Sepanjang perjalan para pelayan mulai berbisik sambil mencuri lirik ke arah sakura dan sasuke.
Karin yang melihat kepergian sasuke dan sakura hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat menahan setiap emosi yang siap untuk meledak.
Sepanjang perjalanan menuju istana sakura kembali hanya diam dam melihat pemandangan di luar membuat sasuke merasakan devaju seketika.
"nona sakura apa anda sudah sarapan"tanya sasuke berusaha memecahkan suasana kaku ini.
(padahal dirinya sendiri kaku)Sakura yang mendengar suara sasuke bertanya padanya pun, langsung mengalihkan pandangannya dari luar dan meihat ke arah sasuke.
Dengan pelan sakura menggelengkan kepalanya, memberi jawaban bahwa dirinya belum sarapan sama sekali.
Bagaimana sakura ingin sarapan saat sasuke datang di pagi hari.
"sebaiknya kita sarapan dulu"ajak sasuke pada sakura yang menatap sasuke sambil mengkerutkan keningnya.
"putra mahkota bukankah sebaiknya kita langsung menuju istana, saya tidak ingin terlambat bertemu dengan yang mulia raja fugaku"ucap sakura dengan anggun sambil dengan halus menolak ajakan sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasib Yang Berubah
Fanfictionsakura yang hidup sebatang kara di tinggalkan oleh orang tuanya sejak kecil harus hidup di antara orang-orang yang meyiksa dirinya dan menganggapnya bodoh di karenakan tak bisa melakukan sesuatu apapun. Dirinya yang kelaparan karna tak memiliki ua...