BAB 10

442 52 4
                                    

Tak terasa sudah tiga hari sakura berada di rumah kediaman hyuga. Semua itu dikarenakan permintaan dari ayah hinata dan hinaya sendiri yang merasa bersalah padanya akibat kejadian yang terjadi di pesta teh tiga hari lalu.

Awalnya sakura sempat menolak untuk tetap berada di tempat ini dan mengatakan bahwa akan memulihkan kondisinya di kediamannya saja, namun semuanya sia-sia saja. Akibat kekeras kepalaan dan sifat pemaksa ayah dan anak itu, sehingga membuat sakura akhirnya menyerah juga.

Jangan lupakan, sakura akan mencatat baik-baik bahwa di balik sifat anggun dan lemah lembut hinata tersimpan sifat pemaksa dan keras kepala yang luar biasa.

Bukan hanya itu saja, seseorang yang selama tiga hari ini pun tak henti-hentinya mejenguk sakura membuatnya sedikit kesal dan bosan.

"bukankah anda ada kepentingan lain putra mahkota dari pada anda di sini sejak pagi tadi"tanya sakura sambil menatap bosan ke arah sasuke sang pelaku yang selama tiga hari ini selalu datang menjenguk sakura.

"ini kepentinganku sekarang"jawab cuek sasuke sambil memperhatikan bacaannya kembali.

"maksud saya, kepentingan seperti di istana"

"kau juga merupakan kepentingan istana nona sakura"ucap datar sasuke yang kebetulan sedang duduk di kursi samping ranjang sakura dan menatap mata itu dengan datar.

Sakura hanya bisa menghela nafas berat di karenakan dirinya menyerah untuk berdebat dengan sasuke.

Dua hari berturut-turut sakura sudah melakukan sesi debat dengan sasuke yang ternyata sangat hebat dengan membalas setiap ucapan sakura.

Membuat sakura merasa heran dengan pria di sampignya ini yang memiliki keahlian tersembunyinya.

Sakura kembali mencatat baik-baik dalam hatinya bahwa sasuke ini selain putra mahkota dingin dan datar tapi juga jago berdebat dan membuatnya kesal.

"siang ini anda sudah bisa pulang ke kediaman nona sakura sendiri"ucap sasuke sambil menutup buku yang sejak tadi di bacanya.

"baik"ucap singkat sakura sambil menatap ke arah sasuke yang sedang menatapnya.

"undangan istana akan di kirim ke kediaman anda untuk kasus yang terjadi tiga hari lalu"

"raja ingin bertemu dengan anda"ucap sasuke.

Sakura yang mendengar ucapan sasuke hanya bisa menganggukan kepala karna dirinya mengerti, bahwa cepat atau lambat pasti akan bertemu dengan raja fugaku.

Tok

Tok

Suara pintu yang di ketuk membuat sakura dan sasuke pun langsung mengarahkan tatapan mereka ke arah pintu tersebut.

Dari balik pintu itu muncul hinata yang berjalan ke arah sakura sambil membawakan kudapan kecil dan teh untuk di nikmati oleh sakura dan sasuke.

"sasuke....sakura aku datang membawakan teh dan cemilan untuk kalian berdua"ucap hinata dengan nada sedikit menggoda melihat ke arah kedua orang tersebut.

"ah.. Trima kasih putri hinata"ucap sakura dengan sopan.

"panggil aku hinata saja sakura kita kan teman"ucap hinata dengan senyum anggunnya.

Sepeninggalan hinata mereka berdua pun melanjutkan kegiatan masing-masing sambil menikmati teh dan cemilan yang di siapkan oleh hinata.

"gimana mereka bedua"ucap naruto yang penasaran menunggu hinata di luar.

"mereka berdua malu-malu"ucap hinata lembut"

"aish... Putra mahkota payah, kenapa dia tidak langsung bergerak cepat saja"ucap naruto gemas dangan sahabat itu.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang