BAB 4

466 52 6
                                    

Seminggu lebih waktu berlalu sakura mulai merasakan sedikit perubahan dari setiap tindakan para pelayan yang sudah mulai sedikit menghormatinya dan dirinya juga sudah tidak lagi makan di ruang makan.

Beberapa kali pelayan datang untuk memanggil sakura atas perintah sasori untuk makan bersama namun sakura menolak ajakan itu dan merasa lebih nyaman untuk makan di dalam kamarnya sendiri.

Seperti biasa sakura akan duduk di balkon kamarnya sambil melihat pemandangan taman yang begitu indah.

Tiba-tiba pandangan sakura berpindah pada sebuah kereta kerajaan yang berhenti tepat di depan arah pintu masuk rumah itu.

Dari dalam kereta itu muncul seorang pria tampan dengan wajah yang rupawan seperti dewa yunani, mempunyai mata hitam tajamnya yang memukau dan kulit yang begitu putih dan indah.

Sakura sempat sedikit terpaku pada sosok itu, dirinya mengenal pria memukau itu. Pria dari ingatan pemilik tubuh ini.

Pria yang menjadi obsesi tubuh ini, dirinya sangat mengagumi pria tersebut sampai kemana pun pria itu pergi pasti pemilik tubuh ini akan mengejarnya.

Membuat sakura yang memikirkannya seketika merinding membayangkan betapa agresifnya pemilik tubuh sebelumnya dalam mengejar putra mahkota uchiha sasuke.

Saat sakura sedang melihat interaksi putra mahkota dan kakaknya di bawah yang begitu akrab tak lupa karin dengan kecentilannya membuat sakura hanya bisa menatap dengan datar.

Entah apa yang sasuke rasakan sehingga tiba-tiba kepalanya melihat ke arah kiri di mana sakura yang sedang menatap ke arahnya.

Tatapan datar itu membuat sasuke merasa sesuatu yang aneh seperti bukan tatapan yang biasa di berikan oleh sakura pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan datar itu membuat sasuke merasa sesuatu yang aneh seperti bukan tatapan yang biasa di berikan oleh sakura pada dirinya.

Sasuke seketika langsung membuang tatapannya itu kembali melihat ke arah sasori yang tak menyadari bahwa sasuke tadi sempat melihat ke arah sakura namun karin mengetahui tatapan itu dirinya tiba-tiba merasa cemburu melihat pria yang di sukainya seketika tadi melihat ke arah sakura dan terpaku walau hanya beberapa detik.

Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah tersebut dengan sasori yang menuntun putra mahkota sasuke menuju ruang tamu mereka, masih dengan di ikuti dari belakang oleh karin.

Hari semakin siang dan waktu menunjukan jam makan siang akhirnya sasori mengajak sasuke untuk makan siang di rumah mereka, sempat sasuke menolak karna dirinya masih ada beberapa pekerjaan siang nanti namun karna sasori merupakan sahabat kakaknya dan juga orang kepercayaan dirinya maka sasuke mengiyakan ajakan tersebut.

Saat mereka sudah berada di ruang makan sasori membisikan sesuatu pada seorang pelayan di sana dan pelayan tersebut hanya mengangguk dan pergi meninggalkan mereka bertiga di sana.

tokk

tokk

"nona sakura, anda di panggil oleh tuan muda sasori untuk makan siang di ruang makan karna ada tamu yaitu putra mahkota kata tuan anda harus hadir karna bila tidak tuan sasori akan menyeret anda dengan paksa ke sana" ucap pelayan itu dengan meninggikan sedikit suaranya agar nona sakura dapat mendengar suaranya dari luar.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang