BAB 25

568 74 2
                                        

Setelah seleksi kedua, yang di lakukan dua hari lalu, sekarang teh buatan sakura sangat populer di kalangan para bangsawan dan para rakyat biasa.

Mereka bisa menikmati teh tersebut setiap hari dengan nikmatnya bahkan sakura sempat membagikan juga beberapa teh racikannya seperti lemon tea, milk tea dan red tea, teh yang terbuat dari beberapa buah kering dan bunga mawar berwarna merah. menjadi minuman favorit bagi para wanita.

kepopuleran sakura semakin meningkat, membuat beberapa bangsawan mulai memberikan perhatian mereka padanya sampai membentuk sebuah perkumpulan untuk mendukung sakura.

Persaingan antar para peserta semakin terlihat jelas dari mereka semua, Mereka semakin mulai membentuk kelompok mereka dan bahkan mereka pun mulai mencari perhatian sakura setelah seleksi kedua. kata bualan mereka semakin panas terdengar di telinganya, mereka berpikir bahwa sakura tak mnegetahui setiap maksud dari kedekatan tiba-tiba setiap mereka pada sakura.

Mereka ingin ketika sakura lolos menjadi ratu nanti maka posisi sebagai pelayan ratu akan menaikan nama dari setiap keluarga mereka dan akan menjadi bangsawan yang di hormati karna melayani ratu.

Walau mereka tak terpilih menjadi ratu setidaknya menjadi pelayannya merupakan sebuah peluang bagi siapa saja.

Karin sejak tadi menatap tajam ke arah sakura, melihat bagaiman dirinya yang di kelilingi oleh para peserta lain.

Rasa cemburu seketika memenuhi diri karin membuatnya mengepalkan tangan menahan emosinya, tayuya yang tak jauh dari karin, melihat setiap gerak-gerik karin yang menaruh kecemburuan pada kakak tirinya itu.

Senyum miring seketika tercetak di sudut bibir tayuya, membuatnya memikirkan sebuah rencana dalam otaknya.

Dengan anggun tayuya berjalan menuju tempat karin, mendudukan dirinya di kursi yang berhadapan dengan karin.

"kau terlihat tampak kesal putri karin"tanya tayuya sambil menatap ke arah karin.

"bukan urusan anda" karin memalingkan wajahnya merasa kehadiran tayuya hanya menambah kekesalannya saja.

"kau ingin aku membantumu untuk memberi pelajaran pada kakak tiri"tayuya menndekatkan dirinya dan berbisik pada karin, memberikan penawaran yang menggiurkan.

Karin langsung menatap kembali pada tayuya dengan raut wajah bahkan padangan tertarik. Seketika senyum jahat karin begitu tercetak di wajahnya.

Malam ini mereka kembali berkumpul dalam jamuan makan malam bersama keluarga kerajaan dan keluarga para peserta yang telah lolos untuk seleksi selanjutnya.

Lima belas putri telah berada di setiap meja makan yang tersedia. Sakura, tayuya dan karin di tempatkan satu meja bersama dengan putra mahkota. Hadiah untuk seleksi kedua mereka bertiga sekalian di manfaatkan mereka untuk menarik perhatian putra mahkota.

"Putra mahkota, anda hari ini tampak sangat tampan"puji karin sambil menatap malu-malu ke arah sasuke.

Sasuke hanya melirik ekor mata ke arah karin tanpa minat.

Naruto sejak tadi memincingkan matanya memperhatikan setiap gerak-gerik sasuke, takut bila adik angkatnya sakura akan di apa-apakan oleh sasuke.

"berhenti melihat adikmu seperti itu naruto"tegur kushina.

"aku merasa sakura tak akan aman bila berada dekat sasuke bu"naruto masih memandanga ke arah meja tempat sakura berada.

Kushina yang medengar ucapan naruto hanya bisa menatapnya dengan bosan.

Tak jauh dari tempat mereka, kisazhi melihat ke arah sakura, tetap menatap tanpa memalingkan wajahnya.

Melihat bagaimana keadaan putrinya, yang tampak begitu cantik dan elegan.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang