BAB 18

334 55 1
                                    

Genap dua minggu perginya sakura dari kediaman marquess kisazhi dan selama dua minggu itu pula beritanya menjadi sangat gempar di seluruh kerajaan arcanum, bahkan putra mahkota sasuke yang mengetahui berita itu sehari setelahnya, menjadi marah dan tak berkunjung lagi ke kediaman marquess kisazhi.

Karin bersama sara selama dua minggu ini melakukan perayaan untuk diri mereka sendiri  dengan mengadakan hampir setiap hari pesta minum teh di kediaman bahkan sampai mengikuti setiap pesta sosialita yang di selenggarakan oleh para bangsawan kerajaan arcanum.

Mereka berdua mulai ingin menunjukan status mereka, yang akan menjadi istri dan anak sah dari marquess kisazhi, namun walaupun mereka sangat gencar untuk menunjukan statusnya, tetap saja beberapa bangsawan sangat tidak menerima keberadaan kedua orang dari kalangan bawah itu apalagi mengingat status dari ibu karin sendiri.

beberapa bangsawan mulai memberikan pandangan kurang baik pada kisazhi akibat keluarnya sakura anak kandungnya dan pencabutan sakura dalam keluarga marquess kisazhi sendiri. Rasa kagum dan hormat yang biasa di dapatkannya dari para kepala bangsawan lain mulai menghilang sedikit demi sedikit.

Gosip menyebar dengan sangat luas, menceritakan bagaimana kisazhi mengusir anak kandungnya demi wanita simpanan dan anak haramnya. Bahkan sasori yang berada di tempat kerja pun di dalam istana mendapaka hal yang serupa dengan ayahnya bahkan sasuke pun bersikap acuh dan dingin pada sasori.

Semenjak kepergian sakura, semua mulai terasa berbeda dari gosipnya yang mennyebar dan bahkan keseharian sasuke juga terasa sangat beda. Sasuke tak menemukan sakura di manapun di kerajaan arcanum ini, dirinya seperti hilang di telan bumi, bahkan sasuke sudah menggerahkan seluruh prajurit untuk mencarinya di kerajaan tetangga namun hasilnya tetap sama saja.

Bahkan sasuke mencari keberadaan sakura sampai di guild informasi yang berada di kerajaan arcanum tersebut namun sama, mereka tak menemukan jejak sakura.

kisazhi dan sasori yang baru pulang dari istana pun mulai tampak terlihat sangat letih dan mempunyai beban pikiran yang sangat berat dalam diri mereka. Mata mereka melihat beberapa pelayan mulai mengeluarkan barang-barang yang entah mereka ambil dari mana.

"apa yang kalian lakukan" tanya kisazhi pada salah seorang pelayan yang baru saja menaruh sebuah kotak usang di dekat pintu kediaman mereka.

"tuan kisazhi, maaf kami sedang mengeluarkan barang-barang milik nona sakura " jawab pelayan wanita itu dengan wajah menunduk takut.

"siapa yang menyuruhmu"tanya kembali kisazhi dengan nada suara yang di tinggikan.

"maafkan saya tuan kisazhi, saya hanya melakukan perintah dari nyonya sara"dengan ketakutan sambil bersujud pelayan itu mengatakan apa yang sebenarnya.

Dengan amarah meluap kisazhi memanggil nama sara membuat seluruh pelayan yang masih sibuk mengangkat barang sakura seketika berhenti dan menatap takut ke arah kisazhi.

Sara dan karin yang berada di ruang tamu sedang menikmati teh mereka seketika kaget mendengar teriakan kisazhi yang memanggil sara.

Dengan cepat sara dan karin langsung berjalan cepat menghampiri  asal teriakan kisazhi.

Saat mereka berdua sampai di depan pintu kediaman mereka di mana  kisazhi berada. Bisa di lihat tatapan tajam yang di layangkan oleh kisazhi dan sasori untuk mereka berdua.

"apa yang terjadi kisazhi-kun, sampai kau harus berteriak seperti itu"tanya sara sambil berjalan mendekat ke arah kisazhi berusaha menyentuh tangan kisazhi.

plak

suara tepisan yang di lakukan kisazhi pada tangan sara cukup terdengar nyaring di kediaman itu.

"ayah, apa yang kau lakukan pada ibu"protes karin tidak terima ibunya di perlakukan begitu.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang