Pukul sembilan pun tiba semua orang baik pelayan, prajurit bahkan keluarga sakura berkumpul di tempat latihan para prajurit, demi melihat duel antara sakura dan prajurit todaru.
Semalam setelah sakura balik ke kamarnya, ternyata hewan lucu yang muncul dari buku saat sakura di perpustakaan pun muncul kembali di hadapan sakura. Tapi anehnya hewan lucu itu tak sendirian tapi ia bersama seekor serigala hitam yang memiliki tubuh lumayan besar bersamanya.
Pikk
Pikk
"astaga kamu kemana aja pik, aku kira kamu kembali lagi ke dalam buku itu"ucap sakura sambil menggendong hewan lucu itu dalam pelukkannya.
Sedangkan serigala itu hanya menatap sakura dan melompat dari balkon kamar sakura serta menghilang entah kemana.
Sakura yang melihat hal itu pun, merasa takut seketika berpikir bahwa itu adalah hantu serigala.
Dengan cepat sakura masuk kembali ke dalam kamarnya dan menutup jendela dan horden yang menjadi perantara kamar dan balkonnya.
Tak jauh dari tempat sakura terdapat seorang pria yang berdiri di antara pepohonan di sana, sedang menatap ke arah balkon kamar sakura sambil mengusap sayang kepala serigala hitam yang tadi membawa kembali hewan lucu itu.
"kerja bagu hiru"ucap orang itu bangga pada hewan peliharaannya itu.
Saat pagi pun rumah sakura sudah sangat ribut dengan kehebohan keluarga sakura yang mendapatkan kabar dari kepala pelayan sarutobi. Mengatakan bahwa sakura menantang prajurit todaru dalam duel pedang.
Kisazhi mulai memarahi sakura karna kecerobohannya yang mengajak duel prajurit senior yang melayani keluarga mereka.
Kakak sakura pun sama seperti ayahnya, menceramahi sakura atas tindakan cerobohnya itu. Sedangkan karin bersama ibunya sedang tersenyum mengejek ke arah sakura, berharap agar nanti sakura akan malu di kalahkan prajurit tersebut.
Sakura hanya diam tanpa menyinggapi ceramah bahkan komentar keluarganya, karna di pikirnya itu semua akan membuang tenaganya sia- sia.
Kembali lagi ke lapang itu sakura sudah siap dengan baju bertarungnya dan sebuah pedang prajurit yang di pinjamnya dari tempat latihan mereka.
Mata sakura melihat sekitar dan menemukan hewan lucunya pik sedang berubah menjadi se ekor kucing lucu.
Kembali lagi matanya melihat sekitar dan sakura menemukan prajurit sai yang semalam di pukul oleh todaru dan kedua temannya, sedang duduk di samping kepala prajurit asuma dengan perban yang mengelilingi kepalanya.
"nona sebaiknya anda menyerah saja, saya tak ingin menyakiti anda"ucap todaru dengan senyum meremeh.
"apa kau takut melawanku tuan todaru"tanya sakura membalas todaru dengan santai.
"apa.. Saya takut hahaha, nona biar ku beri tahu saat anda melempar sarung tangan di wajah seorang prajurit itu berarti anda mengajak saya untuk berduel dengan serius"
"tanpa bantuan keluarga anda sama sekali, anda pasti akan malu karna kekalahan dan karna saya seorang pria yang masih memiliki empati pada anda, saya harap anda berhenti sebelum sesuatu yang buruk terjadi"ucap lagi prajurit itu dengan sombonganya.
Sakura yang mendengar ucapan todaru di hadapanya hanya bisa memutar bola mata bosannya.
Sebenarnya sakura pun sempat ragu bahwa dirinya bisa bertarung memakai pedang.
Kalo di pikir-pikir kehidupan sakura yang dulu pun. Tak ada satu pun sakura belajar bela diri apalagi memakai pedang seperti ini.
Tapi entah dorongan dari mana dalam hatiny Sakura pun mengajak duel todaru.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nasib Yang Berubah
Fiksi Penggemarsakura yang hidup sebatang kara di tinggalkan oleh orang tuanya sejak kecil harus hidup di antara orang-orang yang meyiksa dirinya dan menganggapnya bodoh di karenakan tak bisa melakukan sesuatu apapun. Dirinya yang kelaparan karna tak memiliki ua...