Hari ini sasuke,sai, itama dan tobirama sedang mempersiapkan diri mereka untuk segera menyerang para bandit akatsuki.
Perlengkapan senjata mereka telah siap di tambah dengan senjata milik sakura yang sempat di persiapkan oleh minato.
"berhati-hatilah, mereka adalah bandit yang terkenal licik dan kejam"nagato memberi peringatan kepada ke empatnya sambil mendoakan agar mereka bisa kembali dengan selamat.
"tenanglah nagato, kami pasti pulang dengan selamat" ucap tobirama sambil menepuk pelan bahu nagato.
Ke empatnya akhirnya memulai perjalanan mereka menuju ke markas akatsuki.
"putra mahkota anda tidak berpamitan dengan putri sakura"tanya tobirama.
"tidak"jawab singkat sasuke, sebenarnya sasuke ingin sekali berpamitan dengan sakura namun dirinya takut ketika melihat sakura, sasuke bisa-bisa akan tetap berada di samping sakura terus.
Tak lama dari itu akhirnya mereka telah sampai di markas tersebut.
Mereka bisa melihat beberapa bandit yang sedang duduk sambil berpesta minum-minuman keras.
Tobirama dan itama mulai melakukan aksi mereka dengan mengendap-ngendap menuju tempat semak yang sedikit dekat dengan kedua orang bandit yang mulai teler itu.
Sedangkan sasuke dan sai dari arah jauh mulai menarik panah mereka dan mengarahkan pada kedua orang lainnya yang sedang tertawa tersebut.
Panah itu langsung melesat mengenai kedua orang yang menjadi sasaran sasuke dan sai, sedangkan kedua bandit sisanya yang melihat itu seketika tersadar bila ada serangan terhadi. Namun ketika mereka bedua ingin berteriak, tobirama dan itama langsung membungkam kedua mulut itu dan mengiris leher mereka.
Ke empat orang itu bisa berjalan kembali dengan aman. Ketika mereka masuki markas itu terlihat tempat itu seperti kosong tak ada orang di sana.
Rasa curiga mulai di rasakan mereka terlebih oleh sasuke. Dirinya yakin bahwa mereka telah masuk dalam jebakan akatsuki.
Sasuke yang menyadari hal itu segera keluar dan memanggil haku serigala peliharaannya.
Ke empat orang itu langsung menaiki haku dan kembali ke tempat persembunyian mereka berada.
Sedangkan di goa itu pein dan para anak buahnya mulai menunjukan seringai jahatnya.
Dimana dirinya dengan kejam menginjak bahu nagato yang masih terluka akibat terkena panah waktu itu.
Istri nagato yang melihat hal itu mulai menangis melihat suaminya tersiksa.
Sakura yang masih dalam keadaan lemah, mencoba untuk melindungi para anak-anak yang ada.
"hahahaha, kalian pikir bisa membunuh kami"tawa pein sambil menatap remeh ke arah mereka semua sambil semakin kuat menginjak bahu nagato.
"ku beritahu satu hal sebelum kalian semua akan ku bunuh terutama kau putri sakura"
"ku pikir kau sudah mati tapi tak ku sangka, kau wanita kuat yang masih bisa bertahan" ucap pein dengan tatapan sedikit tertarik ke arah sakura.
"ah, pasti kalian kaget mengapa kami bisa mengetahui tempat kalian dan mengetahui rencana kalian semua"
"hahahaha, dasar para manusia polos dan bodoh. Apa kalian tidak tahu bahwa di antara kelompok kalian ada seorang penghianat lagi"
Semua yang mendengar ucapan pein seketika menegang kaget, mengetahui bahwa ada seseorang yang menghianati mereka.
Pein segera memberikan arah pada anak buahnya untuk menyerang mereka.
Sakura langsung berdiri di depan mereka sambil memegang pedang di tangannya. Dengan tatapan tajamnya, sakura mulai bersiap mengayunkan pedang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasib Yang Berubah
Fanfictionsakura yang hidup sebatang kara di tinggalkan oleh orang tuanya sejak kecil harus hidup di antara orang-orang yang meyiksa dirinya dan menganggapnya bodoh di karenakan tak bisa melakukan sesuatu apapun. Dirinya yang kelaparan karna tak memiliki ua...