BAB 17

375 60 5
                                    

Siang ini sakura sedang duduk santai di sebuah gasebo taman kediamannya.

Cuaca siang yang cerah seperti mengggambarkan hati sakura saat ini. Dimana surat kabar yang berada di tangan sakura membuatnya sejenak teringat tentang kejadia kemarin.

Berita terbaru

Anak dari bangsawan minato bernama uzumaki naruto mengungkapkan bahwa kemarin dirinya melihat penampakan hantu di taman pusat kota.

"dasar bodoh"ucap sakura tanpa menyadari keberadaan sai pengawal pribadinya.

"nona sakura, apakah anda baru saja berkata kasar"tanya sai kepada sakura dengan tidak percaya akan pendengarannya.

"ah, mungkin kau salah dengar sai"ucap sakura gugup. lupa bahwa dirinya bukan berada di dunianya, yang bisa sesukanya berkata kasar.

Sai yang mendengar ucapan sakura hanya terdiam memikirkan apa benar yang di dengarnya itu salah.

Dari ekor matanya sakura melihat kedatangan karin bersama dengan sasuke. Berjalan menuju ke arahnya.

"selamat siang nona sakura"sapa sasuke.

"siang juga putra mahkota"balas sakura sambil memberi hormat.

Sedangkan karin hanya bisa melihat dengan tatapan kesal melihat interaksi kedua orang tersebut.

"putra mahkota, cuaca hari ini sangat bagus bagaimana kalau kita berjalan-jalan sepanjang taman ini putra mahkota"tawar karin pada sasuke untuk mencari kesempatan berdua.

Sasuke tanpa memperdulikan perkataan karin segera mendudukan dirinya tepat di kursi yang berhadapan dengan sakura.

"tampaknya nona sakura sangat menikamti waktu menikamti teh di siang hari ini"sambil menampilkan senyumnya ke arah sakura.

Membuat sakura yang melihat senyum jarang itu seketika tersedak dengan tehnya.

Uhuuukkk

"nona sakura, apa anda tidak apa-apa"ucap kawatir sasuke melihat sakura tersedak. Segera menghampiri sakura sambil mengusap-usap lembut punggung sakura.

Para pelayan yang mengikuti karin dan sasuke seketika gemas melihat interaksi kedua orang tersebut.

Karin yang melihat kejadian tersebut seketika pergi meninggalkan tempat itu.

"awas saja, akan ku beri pelajaran pada wanita murahan itu"ucap karin dengan rasa cemburu yang begitu besar dalam dirinya.

Setelah kepergian karin sasuke kembali ke tempat duduknya sambil memberikan sebuah undangan pada sakura.

"hinata menitipkan ini padaku, undangan ulan tahun ino"sasuke menyerahkan undangan itu pada sakura.

"aku tak menyangkah bahwa sekarang putra mahkota suka mengantar surat"sindir sakura mengingat waktu dulu sasuke juga mengantarkan undangan dari istana untuk sakura.

Tangan itu terulur ke depan sambil mengambil udangan tersebut.

Sakura bisa melihat keindahan dari undangan itu walau ino bukanlah seorang anak bangsawan namun pengaruh ayahnya dan kesuksesan mereka dalam bidang bisini membuat keluarga itu setara dengan keluarga bangsawan.

"ya mungkin khusus untukmu saja sakura"ucap sasuke penuh makna. Sakurs hanya bisa menkerutkam keningnya.

"aku tak sengaja bertemu dengannya di istana sebelum ke sini dan dia menitipkan undangan itu saat aku mengatakan akan menuju ke sini"jelas sasuke. Sakura hanya menganggukan kepalanya tanda dirinya mengerti.

"apa kau tak ingin bertanya, kenapa aku ke sini"tanya sasuke sambil melihat ke arah sakura.

"tidak putra mahkota, itu bukan urusanku"jawab santai sakura yang mendapatkan wajah sedikit kecewa dari sasuke.

Nasib Yang BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang