#51

198 27 2
                                    

"A-Alvin malu.." Alvin menatap Ardan membuat Ardan terkekeh.

"Malu kenapa hm? Aa udah pernah liat semuanya. Ngapain malu?" Ardan mengusap lembut pipi Alvin yang berada dibawah kungkungannya.

"Ya iya sih, tapi kan kita udah lama gak kaya gini." Suara Alvin sangat pelan. Ia mengalungkan lengannya pada leher Ardan. Ardan pun terkekeh.

Alvin menarik leher Ardan dan mencium bibirnya dengan sangat lembut, ia melumat bibir atas dan bawah milik Ardan secara bergantian. Alvin menggigit pelan bibir Ardan dan melepaskan ciumannya.

"Penuhin tubuh Alvin, A.." Bisik Alvin dengan begitu sensual membuat nafsu Ardan semakin diujung kepalanya. Ucapan Alvin yang seperti itu pertanda jika Alvin tidak ingin Ardan memakai karet pengamannya.

"As you wish, honey~" Ardan melumat bibir Alvin dengan begitu bergairah, Alvin yang paham pun langsung mengimbangi ciuman Ardan.

Lidah mereka saling membelit satu sama lain, lumatan bibir dan hisapan pada lidah pun mereka lakukan bergantian menciptakan suara decapan khas yang memenuhi kamar hotel bernuansa sage tersebut.

Ardan membuka kemeja berwarna baby blue milik Alvin hingga tubuh putihnya terlihat dibawah cahaya lampu yang redup. Ia menciumi setiap inci kulit tubuh Alvin dimulai leher hingga pusarnya membuat Alvin menggelinjang.

Lidah Ardan yang hangat pun tidak melewati untuk bermain-main dibulatan kecil yang berada pada dada putih Alvin.

"Ngghh.. Geli.." Alvin sedikit menarik rambut Ardan, reaksi Alvin yang seperti itu membuat Ardan semakin bergairah untuk terus menjamah setiap inci tubuh Alvin.

Tangan Ardan dengan sangat mudah membuka celana yang dipakai oleh Alvin, terlihat gumpalan daging mungil berwarna merah muda yang sudah mengeras dan menyentuh perut sixpack Ardan.

Cairan berwarna bening pun menetes dari ujung penis Alvin. Menandakan jika nafsu Alvin juga sudah menyelimutinya.

"Aaahhh~ Aa.." Desahan Alvin lolos ketika Ardan mengulum penis milik Alvin. Gerakan yang dibuat oleh Ardan membuat Alvin semakin menggelinjang.

Tangannya mencengkram rambut belakang Ardan, rasa geli dan nikmat tentu dirasakan oleh Alvin. Kepalanya menengadah merasakan kenikmatan yang Ardan berikan.

Ardan membasahi satu jarinya menggunakan air liurnya sendiri. Dengan sangat pelan dan hati-hati ia memasukan jari tengahnya pada lubang merah muda Alvin yang sedari tadi terlihat jelas oleh Ardan.

"Awhh.. Sshhh.. Pelan-pelan.." Alvin meringis merasakan jemari Ardan yang bermain dibawah sana. Ardan hanya melirik sekilas lalu kembali memainkan jemari dan mulutnya yang masih mengulum penis Alvin.

"Aaaahhhhh~" Desahan Alvin terdengar cukup kencang saat Ardan memasukan kedua jarinya dan menyentuh titik nikmat didalam tubuhnya.

Tanpa memerlukan waktu yang lama, akhirnya Alvin mencapat puncaknya dan menumpahkan sperma kental didalam mulut Ardan. Alvin tidak bisa menahan ejakulasinya jika Ardan menyentuh titik nikmat didalam tubuhnya itu.

"M-Muntahin A! Jangan ditelen!" Alvin langsung duduk dari posisinya yang tadi masih terbaring, ia membuka mulut Ardan namun kosong. Ardan sudah menelan habis cairan cinta milik kekasihnya itu.

"Kenapa hm? Enak kok, Aa suka." Ardan tersenyum sangat manis meskipun kilatan nafsu terlihat dari sorot matanya.

Ardan berdiri dan membuka celana yang ia pakai, Alvin kesulitan menelan ludahnya karena penis Ardan sudah sangat keras dan mengacung seolah menantang dirinya.

"Kok makin berurat?" Tanya Alvin dengan pelan dan polos, Ardan yang mendengar ucapan Alvin pun hanya terkekeh.

"Bagus dong? Biar kamu makin puas.." Jawab Ardan dengan mengusap-ngusap penisnya dengan lembut.

SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang