#40

399 31 1
                                    

Entah siapa yang memulai, jarak diantara wajah Alvin dan Ardan mulai terkikis, bibir mereka hampir bersentuhan. Namun, suara Adit yang tiba-tiba mengintrupsi mereka membuat Alvin langsung beranjak dari pangkuan Ardan dengan cepat.

Alvin bergegas masuk ke dalam kamarnya, jantungnya berdegup kencang. Kejadian tadi, ketika ia terjatuh dan berakhir di pangkuan Ardan benar-benar membuatnya tidak karuan.

"Haahhhh~ anjir lah. Bisa-bisanya kejadian kaya gitu. Udah paling bener kalo diajakin minum lagi mending nolak!" Alvin merebahkan tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya. Malam ini, ia akan tidur dengan pikiran yang kacau.

Pagi hari tiba, Alvin terbangun karena suara alarm di ponselnya. Ia memicingkan mata untuk melihat jam di layarnya. Jam menunjukkan pukul 8 pagi, Alvin merasakan kepalanya masih berputar-putar akibat meminum soju semalam. Padahal ia yakin jika ia lebih meminum banyak yakult dibanding soju nya.

Dengan langkah hati-hati, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur kostnya. Harapannya adalah menemukan bahan-bahan yang bisa membantu meredakan efek hangover. Lemon dan jahe adalah dua pilihan yang biasanya efektif.

Ia membuka lemari es dan tersenyum lega ketika melihat potongan lemon dan beberapa akar jahe yang masih tersimpan di sana. Alvin mulai membuat minuman penghilang hangover itu.

"Vin? Boleh minta tolong bikinin juga?" Alvin terkejut dan langsung menoleh ke belakang.

Ia melihat Ardan yang duduk di sofa dengan kepala menengadah dan mata tertutup, sepertinya masih dalam keadaan setengah terlelap. Tanpa berkata apa pun, Alvin membuat segelas lagi air lemon dan jahe untuk Ardan.

Setelah selesai, Alvin menghampiri Ardan yang masih duduk di sofa. Tubuh atletis Ardan terlihat jelas karena ia hanya memakai celana boxer tanpa atasan. Alvin menatapnya dengan perasaan campur aduk. Dengan jantung yang berdebar, Alvin menyerahkan segelas air lemon hangat kepada Ardan.

"Thanks ya." Ardan tersenyum manis ketika ia menerima gelas dari Alvin.

"Sama-sama, A." Alvin membawa segelas minuman miliknya dan melangkahkan kakinya dari ruang santai untuk kembali ke kamarnya.

"Astaga, Tuhan. Sepagi ini udah dikasih pemandangan yang kaya gitu. Gak biasanya juga dia senyum kaya gitu." Alvin bergumam.

Alvin melihat pantulan wajahnya yang memerah di cermin. Ia tersipu malu, terpana oleh tubuh atletis Ardan dan senyum manis yang menghiasi wajahnya.

Hari ini, Alvin memakai sweater putih, celana berwarna putih juga. Kulitnya yang putih semakin terlihat jelas karena pakaian yang ia kenakan cerah dan lembut.

 Kulitnya yang putih semakin terlihat jelas karena pakaian yang ia kenakan cerah dan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Jadwal kuliah Alvin hari ini sangat padat hingga sore nanti. Meskipun kepalanya masih sedikit pusing akibat minuman semalam, ia tetap memilih untuk pergi.

SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang