#59

264 30 6
                                    

Alvin terbangun dan melihat Ardan yang sudah terlelap disampingnya. Alvin beranjak dan merasakan jika perut bawahnya terasa sakit, padahal ia sudah minum obat yang diberikan oleh Dokter Pasha.

Akhirnya Alvin memutuskan untuk keluar dari kamarnya hanya untuk sekedar menghirup udara malam. Namun wajahnya langsung menoleh saat sosok Reza yang keluar dari kamarnya.

"Ya terus aja bercocok tanam, Bang." Sindir Alvin tanpa melihat ke arah Reza membuat Reza terbahak.

"Apaan sih Apin? Ya kali tiap Eja abis keramas langsung disangka abis ngesex anjir lah." Reza menarik pipi Alvin, Alvin meringis dan memanyunkan bibirnya.

"Udah agak mendingan?" Pertanyaan Reza dibalas anggukan oleh Alvin.

Ia menatap lurus pada kamar Ardan yang lampunya tidak menyala, tentu saja tidak menyala karena Ardan sedang tidur didalam kamarnya.

Perut Alvin berbunyi membuat Reza terbahak, Alvin yang malu pun mencubit pinggang Reza membuat tawa Reza semakin lepas. Reza mengajak Alvin untuk membeli Sosis Bakar langganan mereka.

Saat Reza dan Alvin menuruni tangga, ia melihat Rully yang sedang asyik dengan televisi diruang santai kost nya. Padahal didalam kamar kost sudah dilengkapi dengan televisi, namun para penghuni kost sepertinya lebih menyukai menonton di ruang santai.

Rully bertanya Alvin dan Reza akan pergi kemana. Setelah mendengar jawaban Reza, Rully pun meminta tolong untuk dibelikan bakso bakar. Reza dan Alvin tentu tidak keberatan dan langsung melangkahkan kaki keluar dari gerbang kost yang berdiri kokoh.

"Jadi gimana? Kalian udah baikan?" Reza berjalan dengan tangan yang terus memainkan rambut Alvin.

"Entahlah, Apin masih kesel aja anjir. Padahal Apin juga tau kalo dia pernah ngesex sama cewe, tapi kan Apin gak nyangka aja partner FWB dia banyak." Alvin menggerutu dan sesekali menendang kerikil yang menghalangi langkah kaki nya.

"Yang udah mah udah aja atuh Apin. Tapi ya emang kesel juga sih, Eja juga kan pernah ribut gede gara-gara si Adit dirangkul mantannya terus si Adit malah diem aja. Sialan!" Kekesalan Reza pun terpancing membuatnya ikut menendang kerikil.

Beruntung sekali Kedai Sosis Bakar langganannya belum tutup, mereka berdua pun memesan Sosis bakar dan juga Bakso bakar titipan Rully. Reza merasa jika Rully tidak seburuk apa yang dikatakan Adit, begitupun dengan Alvin. Alvin justru merasa jika Rully tidak buruk sama sekali, terlebih lagi Rully sudah menolongnya dikala mual dan sakit pada perutnya.

Alvin yang terlalu fokus dengan ponselnya karena sedang melihat konten-konten aktor Thailand kesukaannya, membuat ia tidak sadar jika Reza pun ikut menikmati video itu dan wajahnya begitu sangat dekat.

Saat Alvin menolehkan wajahnya, wajah mereka benar-benar hanya berjarak beberapa senti saja membuat tatapan Reza dan Alvin beradu. Hembusan nafas keduanya dapat dirasakan satu sama lain.

"Ekhem.." Reza berdehem dan menjauhkan wajahnya dari wajah Alvin. Reza langsung berdiri dan mengobrol dengan Mamang penjual Sosis Bakar.

"Anjir.. Apa-apaan itu tadi.." Alvin bergumam didalam hatinya dengan mata yang masih memandang Reza yang sekarang tengah bercanda dengan Mamang Sosis.

"Jantung Aing.." Batin Reza disela canda tawa nya bersama penjual Sosis langganannya.

Alvin menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan pikiran yang terasa aneh dikepalanya. Setelah pesanan mereka sudah selesai, Reza menggenggam tangan Alvin sepanjang perjalanan menuju kost nya.

Meskipun keduanya merasa salah tingkah, tapi keduanya berusaha menyembunyikan itu dengan canda tawa dan obrolan random dari keduanya.

"Thanks ya." Ucap Rully ketika Alvin menyerahkan sebuah bakso bakar kepada Rully.

SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang