"Hnghhh~ Farhan.." Devin mendesah ketika Farhan terus menjamah tubuhnya. Matanya sudah tertutup oleh blindfold berwarna hitam.
"Udah horny banget, hm?" tanya Farhan, ia memainkan penis Devin yang sudah sangat tegang. Bahkan cairan bening sudah terlihat diujungnya.
"Please.. Fuck me.." ucap Devin disela desahannya.
Sungguh, tubuh Devin yang sudah terpasang beberapa alat bdsm memang semakin seksi dimata Farhan. Kedua pasangan ini memang cukup unik, awalnya Farhan tidak ingin menggunakan alat-alat seperti ini. Hanya saja ketika Devin memintanya untuk mencekik lehernya, tiba-tiba saja Devin mencapai puncaknya.
Tidak hanya cekikan saja, Farhan yang menarik rambut nya pun membuat Devin semakin bergairah. Itulah kenapa Farhan dapat menyimpulkan jika Devin ini termasuk masokis.
Tangan Devin sekarang sudah tersilang dan terikat menggunakan borgol. Hanya kakinya saja yang dibiarkan tidak terikat. Farhan membuka kaki Devin, ia mengoleskan plumas pada alat vibrator berukuran kecil.
"Mmmpphhhh~" desah Devin tertahan karena mulutnya sudah Farhan tutup menggunakan Mouthgags.
Devin merasakan sensasi yang menyenangkan didalam sana, getaran dari alat itu dan sentuhan dari jemari Farhan memang membuat Devin melayang-layang.
Berbagai macam foreplay Farhan berikan kepada Devin, dibantu dengan beberapa alat yang ya bentuknya cukup aneh-aneh. Namun alat itu memang cukup menyiksa Devin, Devin lebih mudah mencapai puncaknya jika di perlakukan kasar seperti itu oleh Farhan.
Bahkan ketika Farhan memasukan penisnya kedalam sana, didalamnya masih terdapat vibrator berukuran kecil sehingga Devin semakin menggelinjang karena getaran dan sentuhan dari penis Farhan tepat mengenai titik nikmatnya.
Jangan tanyakan tubuhnya, tubuh keduanya sudah dipenuhi bekas berwarna merah. Tubuh Farhan yang mendapatkan beberapa cakaran dan tubuh Devin yang mendapat beberapa bekas cambukan. Bahkan leher Devin terlihat merah akibat Farhan yang mencekiknya cukup kencang. Namun dengan seperti itu, keduanya merasakan sangat puas dengan sesi bercinta nya.
Sementara di Villa, Alvin tengah menikmati siang harinya dengan Ardan. Ditemani dengan tayangan N dan beberapa camilan kesukaan Alvin.
Ardan masih hanya mengenakan celana trainingnya saja, bagian atasnya memang ia biarkan terbuka karena Alvin yang memintanya. Tubuh Ardan terutama perut sixpack nya menjadi spot yang sukai Alvin. Alvin sangat nyaman bersandar pada dada bidang Ardan. Tangan Ardan memainkan jemari Alvin yang sudah tersemat cincin pernikahannya.
"Yang, mau honeymoon ke luar negeri gak?" tanya Ardan yang menghisap aroma shampoo dirambut Alvin.
"Males ah, jauh. Pegel juga. Kalo lagi gak hamil mah gas aja, Yang." Alvin yang melakukan perjalanan dari Bandung, lalu ke Jakarta, dilanjut ke Bali saja membuat tubuhnya terasa pegal dan ngilu.
"Mau kemana atuh?" Ardan tidak ingin Alvin menikmati waktu berbulan madu nya hanya di Bali saja.
"Gak mau kemana-mana, Yang. Udah disini aja, disini juga Alvin nyaman kok." Alvin mengusap paha Ardan dengan lembut.
"Haah~ Ya udah, tapi kalo kamu ada destinasi yang pengen kamu datengin ya bilang. Nanti kita kesana." ucapan Ardan mendapat anggukan dari Alvin yang sibuk dengan cookies buatan mertuanya itu.
Mereka melanjutkan menonton tayangan N-nya. Memang sesekali Ardan menyentuh paha Alvin yang terlihat sangat jelas dengan seduktif. Alvin hanya memakai sweater oversize nya saja tanpa memakai bawahan apapun. Lagipula sweaternya cukup menutupi paha Alvin.
Tangan Ardan pindah dan mulai mengusap perut Alvin dengan lembut. Tangannya tentu ia masukan kedalam sweater Alvin agar ia langsung bersentuhan dengan kulit perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)
Fanfiction🏳️🌈 BxB 1821 Area (MPREG tapi bukan OMEGAVERSE) 🏳️🌈 Ardan Sagara, mahasiswa semester akhir yang dikenal dengan sikap dingin dan acuh, hanya ingin menyelesaikan studinya tanpa gangguan. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika Alvin Arsenalio...