#31

174 23 1
                                    

Ardan sudah sampai di kamarnya dan merebahkan tubuhnya sebentar. Tubuhnya lumayan pegal karena ia tidak berbaring sama sekali saat dirumah sakit. Ia kembali menyentuh bibirnya, merasakan sisa-sisa bibir Alvin yang tertinggal dibibirnya.

“Ah, kenapa gue cium Alvin?” gumamnya dengan wajah bingung.

Hatinya berkecamuk, perasaan yang tak terduga muncul saat bibirnya menyentuh bibir Alvin. Tidak suka, tapi mengapa ada getaran aneh di dalam dadanya?

Tubuhnya terasa berat, dan pikirannya melayang-layang. Dia ingin tidur, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Mending langsung mandi aja lah." Ucap Ardan beranjak dari tempat tidurnya dan langsung memasuki kamar mandinya untuk mandi dengan air dingin meskipun hari sudah mulai menjelang malam.

Dikamarnya, inci demi inci tubuh Reza terus diciumi oleh Adit. Dari mulai tengkuk hingga bokongnya pun tidak Adit lewatkan. Bahkan Adit sekarang menambahkan beberapa kissmark yang menghiasi punggung Reza.

"A-Adit jangan! Jangan disitu, i-itu kotor!" Reza menahan pergerakan kepala Adit yang mulai menjilati lubang sempitnya itu.

Tentu Adit tidak peduli, ia menarik lengan Reza yang mencoba menahan kepalanya dan kembali menjilati lubang diantara bongkahan kenyal milik Reza membuat Reza bergelinjang. Rasa geli bercampur dengan rasa yang aneh langsung menyerang tubuh Reza.

Namun hanya sentuhan seperti itu saja membuat Reza menjadi ereksi, Reza menjadi bingung apakah ini pertanda dia memang sudah menjadi gay secepat ini? Entahlah, Reza tidak dapat menemukan jawabannya karena sentuhan Adit membuatnya melupakan semua pikirannya.

Adit membalikan tubuh Reza sampai penis Reza berada dihadapan Adit. Dengan gairahnya yang sudah memuncak, Adit mengulum dan menjilati penis sahabatnya itu.

"Hngghh.. Aahh.. Ahh~" Desahan Reza mulai memenuhi kamarnya, suaranya mampu membuat penis Adit semakin keras.

Tubuh Reza menegang ketika Adit memainkan lidahnya tepat dilubang kecil penisnya. Reza berusaha menahan pergerakan kepala Adit namun lagi-lagi tangannya ditahan oleh Adit.

Dari bawah sana Adit dapat melihat jelas bagaimana wajah Reza yang sudah diselimuti gairah, sangat seksi terlihat oleh mata Adit.

"Dit- udah.. Eja mau k-keluar.."  Mendengar itu, Adit semakin menaikan tempo kulumannya membuat Reza mencengkram rambut Adit dengan sangat kuat.

Reza mencapai puncaknya dan menumpahkan spermanya didalam mulut Adit. Reza terkejut dan menyuruh Adit memuntahkan spermanya, namun Adit hanya mengeluarkan sedikit lalu sisanya ia telan habis membuat Reza panik sendiri.

Adit berdiri dan bertatapan dengan Reza, ia ingin sekali melumat bibir Reza namun ia urungkan niatnya karena dimulutnya masih ada sisa sperma milik Reza. Ia takut jika Reza akan muntah karena merasakan spermanya sendiri.

Akhirnya Adit menciumi leher Reza dengan begitu sensual. Tidak lupa Adit mengoleskan sisa sperma Reza dilubang milik Reza, Reza masih terkejut namun dia tetap diam.

Setelah selesai mengoleskan sisa sperma Reza, Adit mengangkat kaki kiri Reza dan tentu ditahan oleh tangan Adit sendiri. Adit langsung memasukan dua jarinya dilubang Reza yang telah dibasahi oleh sperma.

Reza hampir berteriak namun ia langsung menggigit bahu Adit hingga jeritannya tertahan. Adit memaju-mundurkan kedua jarinya membuat Reza terus mengerang. Ia masih merasakan sakit. Punggung Adit pun dicengkram hingga menimbulkan bekas cakaran yang memerah.

Erangan Reza berubah menjadi desahan ketika jemari Adit berhasil menyentuh titik nikmat didalam sana. Wajah Reza memerah dan matanya terpejam menikmati jemari Adit yang terus bermain didalam sana.

SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang