Ardan terus berusaha menenangkan Alvin dengan menciuminya dengan sangat lembut. Erangan Alvin berubah menjadi desahan ketika Ardan berhasil mengenai titik nikmatnya.
Alvin yang sudah mulai menikmati gerakan yang Ardan lakukan, membuat Ardan menaikan tempo gerakannya sedikit demi sedikit. Ia sesekali melihat ekspresi wajah kekasihnya, jika Alvin terlihat kesakitan maka ia akan menurunkan temponya. Dan jika Alvin menikmati, maka Ardan akan menaikan temponya.
"Haahhhh~ Aa.. Hngghhhh.." Alvin terus memegang bisep Ardan. Gerakan Ardan semakin kencang ketika Alvin berkata jika ia akan kembali mencapai puncaknya.
Sperma Alvin keluar mengenai dagu Ardan, Ardan langsung mengusapnya dan menjilat sperma Alvin dijarinya.
"Enak..." Ucap Ardan membuat Alvin menjadi malu.
Ardan semakin bergairah karena melihat tubuh Alvin yang terhentak-hentak dibawahnya. Keringatnya yang keluar membuat tubuh Alvin mengkilap dan sangat seksi.
Alvin yang terlena dengan sesi bercintanya membuatnya lupa untuk mengatakan jika dirinya masih memiliki rahim. Namun belum sempat Alvin mengatakan itu, Ardan menghentakan panggulnya dan menekannya lebih dalam bertepatan dengan spermanya keluar memenuhi lubang Alvin.
Terhitung sudah empat kali Ardan mengeluarkan sperma nya didalam tubuh Alvin karena ia menyangka Alvin sudah tidak memiliki rahim, dan Alvin juga yang tidak mengatakan jika dirinya masih memiliki rahim membuat Ardan melakukan itu semua.
Ardan memeluk tubuh Alvin yang sudah dipenuhi kissmark dan bitemark yang diberikan olehnya. Posisi Alvin masih telungkup karena ia tidak sanggup untuk menempelkan bokongnya meskipun pada kasur empuk milik Ardan.
"Aa.." Ucap Ardan dengan lemah.
"Kulan? (apa?)" Jawab Ardan sangat lembut membuat Alvin tersipu malu.
(Kulan itu kaya sautan "Dalem" kalo bahasa Jawa. Kulan = Apa, tapi lebih lembut dan sopan)
"A-Alvin masih punya rahim.." Ucapan Alvin membuat Ardan terkejut dan langsung duduk dari posisinya.
"Yang? Serius? Kamu gak bercanda?" Ardan terlihat sedikit panik.
Alvin menggelengkan kepalanya menjawab jika Alvin tidak bercanda. Ardan mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa Alvin tidak mengatakan itu dari awal.
"Yang, Aa empat kali tembak dalem. Dan itu banyak, kamu juga ngerasain itu kan? Astaga.. kalo kamu hamil lagi gimana.." Ucap Ardan setenang mungkin meskipun sebenarnya Ardan cukup panik.
"Ya emang kenapa kalo Alvin hamil? Hamil juga dihamilin Aa kan? Emang Aa gak mau Alvin hamil lagi? Kalo Alvin hamil emang Aa gak bakal tanggung jawab?" Alvin menolehkan kepalanya kepada Ardan.
Alvin yang berkata seperti itu membuat Ardan menghela nafasnya, Alvin memang salah paham dengan ucapannya.
"Bukan gitu sayang~ Aa mah mau banget kamu hamil anak Aa. Aa juga pasti tanggung jawab. Tapi kan kita udah janji sama orang tua kamu kalo kita gak bakal ngeseks minimal nyampe kamu wisuda dulu." Ardan mengusap lembut rambut Alvin.
Alvin memalingkan wajahnya membuat Ardan seperti seorang suami yang selalu salah dimata istrinya. Ucapan Ardan memang benar. Mereka berdua telah berjanji kepada Orang tua Alvin untuk tidak melakukan kegiatan seks nya sebelum Alvin wisuda. Apa yang akan terjadi jika mereka tahu Alvin hamil lagi padahal Alvin belum wisuda?
Jika tahu Alvin masih memiliki rahim, mungkin Ardan akan memakai kondom atau akan mengeluarkan spermanya diluar tubuh Alvin.
"Makan dulu yuk? Sekarang udah hampir jam enam sore." Ardan membujuk Alvin agar Alvin tidak merajuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/376524125-288-k196934.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)
Fanfiction🏳️🌈 BxB 1821 Area (MPREG tapi bukan OMEGAVERSE) 🏳️🌈 Ardan Sagara, mahasiswa semester akhir yang dikenal dengan sikap dingin dan acuh, hanya ingin menyelesaikan studinya tanpa gangguan. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika Alvin Arsenalio...