Ardan membuka pintu kamar Alvin dan sudah melihat Alvin yang tengah terduduk diatas tempat tidur dengan wajahnya yang terlihat masih mengantuk.
"Baru juga jam segini, kok udah bangun? Aa tadi ke apotik dulu beli ini." Ardan menunjukan beberapa kompress dingin untuk bekas gigitannya pada tengkuk dan pundak Alvin dan juga salep untuk mengobati lecet pada lubang belakangnya.
"Gak tau, tiba-tiba kebangun aja gak cium parfume Aa." Alvin mengucek matanya dengan bibir yang terlihat sedikit manyun. Ardan yang gemas pun langsung menarik pipi Alvin hingga Alvin mengaduh.
"Anak Aa lagi mau makan apa? Terus ini istri Aa ngidam gak?" Tanya Ardan dengan tangan yang mengusap perut Alvin.
"Mulai deh ih! Alvin kan gak hamil!" Alvin mencubit lengan Ardan membuat Ardan terbahak.
Ardan duduk disamping Alvin dan meminta Alvin kembali merebahkan tubuhnya dan meletakan kepalanya pada paha Ardan. Ia menyerahkan ponselnya kepada Alvin membuat Alvin mengerutkan keningnya.
"Itu pesen aja makanan apa yang mau kamu makan, bayarnya pake ewallet Aa yang di aplikasi itu aja biar gak ribet ke si Mamang Ojolnya." Ardan mengerti dengan raut wajah Alvin yang bertanya untuk apa ia menyerahkan ponselnya pada Alvin.
"Mau ayam bakar, boleh? Kayanya enak." Alvin menengadahkan kepalanya agar ia dapat menatap Ardan.
"Boleh, apapun yang kamu mau pokoknya pesen aja. Kalo saldonya kurang ya Aa top up dulu nih. Biar nanti Dedek Bayi nya gak ngiler." Ardan tersenyum dan mencubit lembut hidung Alvin.
Setelah Alvin memesan dua porsi Ayam Bakar Madu, ia kembali menyerahkan ponselnya pada Ardan setelah ia melihat wallpaper ponsel Ardan adalah foto mereka berdua yang diambil saat di kebun binatang kemarin.
"Oh ya, kayanya bakal ada penghuni baru deh disini. Soalnya tadi Aa liat Pak Yanto (Suami Bu Elly) beresin kamar bekas si Bastian." Ucap Ardan yang mengusap kepala Alvin dengan lembut.
Alvin pun menjadi penasaran, apakah penghuni kost baru itu akan mudah berbaur dengan mereka atau tidak.
"Ganteng gak?" Ucap Alvin dengan nada bercanda membuat Ardan menatapnya dengan mata yang memicing.
"Becanda anjir ih!" Alvin menggelitiki perut Ardan membuat Ardan tertawa. Ardan pun tahu jika pertanyaan Alvin itu hanya candaan belaka.
Setelah menunggu hampir setengah jam, ponsel Ardan berdering menandakan jika Ojol yang mengantar pesanannya sudah sampai didepan gerbang kost. Ardan pun meminta Alvin untuk meletakan kepalanya diatas bantal karena ia harus mengambil pesanannya kebawah.
Alvin mendudukan tubuhnya dan merasakan bagian belakangnya sedikit ngilu, efek digempur Ardan memang tidak main-main. Ia meregangkan tubuhnya dan melihat jam memang masih menunjukan pukul setengah satu siang.
Pintu kembali terbuka dengan Ardan yang datang membawa kantong plastik berisi pesanannya. Alvin beranjak untuk mencuci wajahnya di kamar mandi. Ardan menyiapkan semuanya diatas karpet milik Alvin.
Alvin yang selesai dengan mencuci wajahnya pun duduk disamping Ardan. Aroma dari ayam bakar pun langsung menyeruak masuk kedalam hidung Alvin.
"Makasih Suami aku~" Ucap Alvin dengan tangan yang mengusap pipi Ardan. Ardan yang mendengar itupun menjadi tersedak oleh air minumnya sendiri.
Wajah Ardan bersemu membuat Alvin tersenyum tipis, Ardan yang salah tingkah seperti itu memang lucu. Si Manusia Sedingin Bandung akhirnya bisa bersemu.
"Apa sih? Dia sendiri yang nyebut Alvin Istriku Istriku mulu. Giliran dibales pake Suamiku malah salting!" Ledek Alvin membuat Ardan menarik hidung Alvin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)
Fanfiction🏳️🌈 BxB 1821 Area (MPREG tapi bukan OMEGAVERSE) 🏳️🌈 Ardan Sagara, mahasiswa semester akhir yang dikenal dengan sikap dingin dan acuh, hanya ingin menyelesaikan studinya tanpa gangguan. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika Alvin Arsenalio...