#3

579 44 9
                                    

Hari yang ditunggu Alvin pun tiba. Hari ini adalah hari pertama Alvin melaksanakan ospek di kampusnya. Ia mengenakan Seragam SMA dan menggunakan jas Almamater Universitas Pancasila. Jujur saja ia merasakan jantungnya berdegup kencang , karena ini kali pertamanya ia harus pergi sendiri tanpa orang yang ia kenal.

"Semangat Alvin!" Suara Reza yang terdengar ketika ia hendak membuka pintu gerbang kost nya. Alvin pun terkekeh melihat bagaimana Reza berteriak dari lantai dua nya itu.

"Iya A!" Alvin membalas teriakan Reza dan langsung memesan ojek online untuk pergi ke kampusnya. Ia tidak mungkin langsung membawa mobil sekarang.

Alvin sedikit tenang ketika ia melihat banyaknya calon mahasiswa yang lain ketika diluar area kampus. Langkahnya mengikuti calon Maba yang lainnya, karena ia tidak tahu harus kemana dan bagaimana.

"Asal mana?" Suara seorang perempuan mengintrupsinya. Ia menoleh ke arah kiri dan melihat bagaimana wajah perempuan itu. Manis dan tubuhnya tentu lebih pendek dari dirinya.

"Jakarta, Eh aku Alvin Arsenalio Orenzy, biasa dipanggil Alvin. Kamu?" sekarang Alvin mencoba membiasakan diri untuk tidak menggunakan lo gue, karena Alvin merasa tidak enak jika di Bandung ia menggunakan itu.

"Oh aku mah asli Bandung sih, cuman emang bukan daerah sini. Aku Aurelia Stefani. panggil Aurel bisa, Lia boleh, Fani juga gak masalah. Salam kenal ya Alvin, semoga aja kita bisa jadi temen." Perempuan itu tersenyum sangat manis kepada Alvin. Jika saja Alvin tidak Gay, mungkin Alvin akan tertarik pada Aurel.

Hari pertama Ospek dapat Alvin lewati tanpa adanya kendala, karena hari pertama ini seperti ia berkuliah biasa yang dihadapkan dengan dosen-dosen. Alvin tidak mengerti dengan sistem ospek dunia perkuliahan. Sebelum pulang pun Alvin tidak lupa untuk bertukar nomor dengan Aurelia, siapa tau mereka nanti satu fakultas bahkan satu kelas.

Alvin pulang disambut dengan situasi kost yang ramai, mungkin para penghuni kamar sedang berada disana semuanya. Mereka yang sedang berada di salah satu tempat yang dijadikan tempat berkumpul, seperti layaknya ruang keluarga yang dilengkapi televisi besar hanya saja tanpa ada tembok yang menutupi ruangannya. Letaknya persis di sebrang gerbang kost nya.

Alvin yang pulang ospek mengenakan baju SMA pun berhasil membuat para pria yang berada diruang itu menatap Alvin dengan pandangan yang sulit Alvin jelaskan.

"Alvinn, sini sayang sini. Belum kenalan sama yang lain kan?" Kepala Reza langsung muncul diantara pria-pria itu. Alvin yang tersenyum canggung pun langsung menghampiri Reza.

"Nah guys, ini Alvin penghuni kamar kost yang paling pojok bekas kamar si Wisnu. Dia calon maba di kampus kita loh, jangan digalakin! Soalnya dia paling muda disini." Reza dengan begitu bangganya memperkenalkan Alvin dihadapan penghuni kost yang lain. Alvin terkejut jika para pria yang sedang berkumpul adalah kakak tingkatnya semua.

"Oh hai Alvin, semoga betah disini ya. Kalo ada apa-apa mah bilang aja, kita welcome kok disini. Jangan canggung ya, apalagi kamu deket sama si Eja nah kamu bisa laporan ke si Eja kalo misalnya kamu ada masalah disini. Aku Farhan, kamar aku ada di samping kamar Adit. Kita satu lantai" Farhan tersenyum manis, ah Alvin tidak tahan jika melihat pria yang tersenyum seperti itu.

Akhirnya Alvin berkenalan dengan ke enam pria yang ada diruangan itu, Reza terlihat sangat senang karena respon penghuni lain begitu baik kepada Alvin. Begitu pun dengan Alvin, tentu sangat senang keberadaannya disambut baik.

Karena Alvin masih memakai baju seragam, ia pun berpamitan untuk pergi ke kamarnya. Ia tentu harus mengganti seragamnya dan harus bergegas mandi karena ia berkeringat. Keenam pria itu pun tentu meminta Alvin untuk segera bergabung lagi dengan mereka.

Alvin masuk kedalam kamarnya dan tentu merapikan seragam yang ia pakai untuk digantungkan, karena besok ia masih harus memakai seragam itu lagi. Setelah itu Alvin langsung bergegas mandi.

SIKAPMU SEDINGIN BANDUNG [END] | PerthChimon (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang