Chapter 35

322 41 20
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Mastani berbaring di ayunan gantungnya sambil menatap ke atas pohon, pikirannya berkelana pada fakta bahwa kini ia telah mengandung dua nyawa di dalam perutnya

"Aku tidak menyangka, gadis cantik yang dulu berlari kesana-kemari, kini menjadi calon ibu bagi putra-putranya"gumam Mastani sambil mengelus perutnya

"Meskipun aku harus memikul kalian dalam perut ku selama dua tahun, aku tidak keberatan"

Mastani kemudian menatap perutnya dan mengetuk perutnya dua kali dengan pelan
"Hallo? Apakah kalian mendengar perkataan ibu?"tanya Mastani lalu ia kemudian terkekeh sendiri
"Ah.. seperti kalian belum bisa mendengar perkataan ibu ya.."

Walau terkesan gila, tapi Mastani tidak menghiraukannya lagipula siapa yang akan melihatnya? Dia hanya sendirian saja di hutan itu

Hari ini Mastani memutuskan untuk pergi ke desa karena ia membutuhkan beberapa kain untuk dirinya dan juga untuk anak-anaknya nanti

Dia juga membawa beberapa hasil tanamannya untuk di titipkan pada pedagang yang ada

Untuk menempuh perjalanan menuju desa Mastani harus menghabiskan sekitar empat jam, namun Mastani telah menemukan jalan yang lebih cepat dan hanya memakan waktu dua jam saja

Mastani juga harus membeli beberapa bumbu-bumbu dapur dan lain-lainnya

Setelah dua jam perjalanan akhirnya Mastani sampai di desa itu

Desa Matheran, desa yang cukup terpencil dan masih berada di dalam kawasan daerah Arya

Setelah Mastani mencari tau ternyata desa ini di pimpin oleh seorang pria, dia juga yang mendirikan desa ini

Mastani cukup penasaran dengan pria itu, apa alasannya untuk mendirikan desa ini.

Dia kemudian menitipkan dagangnya dan mengambil uang dari hasil dagangnya kemarin

"Terimakasih"

Mastani menutupi wajahnya dengan kerudungnya agar tidak ada yang mengenalinya

Dia mulai berjalan ke pedagang yang menjual bumbu-bumbu, dan juga penjual kain dan membeli yang di butuhkan

Setelah semuanya selesai Mastani pun berjalan kembali ke hutan, namun di perjalanan bahu Mastani tidak sengaja bertabrakan dengan orang yang berada di depannya

BRUKKKK

Barang belanjaan Mastani pun jatuh dan berserakan di tanah, Mastani lantas menunduk dan memilih belanjaan

"Maafkan aku nona"ucap seorang pria yang baru saja menabrak bahu Mastani, dia pun menunduk dan ikut membantu Mastani

Ketika akan mengambil buah yang terakhir tangan mereka tidak sengaja bersentuhan, keduanya pun saling bertatapan

Angin kencang membuat kerudung Mastani terbuka dan wajah cantiknya terekspos

Angin kencang membuat kerudung Mastani terbuka dan wajah cantiknya terekspos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mastani Venenum WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang