Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***Para Pandawa mendengar hukuman yang di berikan oleh Raja kepada mereka pun hanya terdiam
Penampilan Mastani kini berantakan, darah di dahinya tidak berhenti mengalir, bekas air mata tercetak jelas di wajahnya, ia yang hanya mengenakan beberapa helai kain untuk menutupi beberapa bagian tubuh
Mastani berusaha memberontak untuk melepaskan pegangan para penjaga pada tangannya
"Dan untuk dirimu Mastani..aku tidak menyangka bahwa kebanggaan Hastinapura bisa melakukan hal yang begitu menjijikan.. lihatlah putrimu Bisma Yang Agung"hina Raja Drestarasta
Mastani menatap ayahnya, mencoba meminta pertolongan, namun ayahnya hanya diam bahkan tidak melihat ke arahnya
"Bahkan Bisma pun malu untuk menatapmu Mastani!"
"Aku tidak bersalah!"timpal Mastani
"Tapi kenyataannya kau telah tidur dengan saudara mu sendiri"
"Aku di jebak Yang Mulia! Aku tidak mungkin melakukan hal hina tersebut!"seru Mastani sambil terus berusaha untuk melepaskan tangan para penjaga dari tangannya
"Lalu apakah pelayan itu berbohong!? Kau masuk dan menggoda para Pandawa, apakah karena tidak ada yang bisa kau nikahi sehingga kau melakukan hal menjijikan seperti itu!"ujar Raja Drestarasta
"Cukup!"
"Hukuman yang tepat bagi wanita penggoda seperti mu adalah.. di rajam oleh rakyat!"
DEG
Semuanya terkejut mendengar hukuman dari Raja Drestarasta kepada Mastani
"Ayah, itu tidak adil!"
"Tidak adil? Itu sudah sangat adil Duryudana..dia adalah wanita penggoda..bahkan menggoda saudaranya sendiri!"
"Dia bukan penggoda!, aku tau bahwa adikku tidak mungkin melakukan hal seperti itu ia pasti di jebak"tukas Duryudana
Mastani tersenyum tipis melihat kakaknya membelanya
"Jangan melakukan hal bodoh Duryudana, jika kau masih saja membela dirinya maka status Pangeran Mahkota tidak akan aku berikan padamu"
Sontak Duryudana pun terdiam, Mastani yang melihat keterdiaman Duryudana pun menggelengkan kepalanya
"Kakak, kenapa kau diam saja? Ayo katakan pada mereka bahwa aku tidak bersalah..aku tidak melakukan itu, kakak! Kak Duryudana"air mata kembali membanjiri pipi Mastani
"Kenapaa! Kenapa tidak ada yang ingin membelaku, aku tidak bersalah! Aku di jebak!"teriak Mastani
"Ayah! Aku tidak bersalah ayah! Tolong dengarkan aku!"
"Kakak! Kak Duryudana tolong bicaralah!"
Semuanya diam, Duryudana membungkam mulutnya, sementara Bisma memilih untuk diam dan tidak melirik ke arah Mastani
"Kenapa, kalian tega melakukan ini padaku!"Isak tangis Mastani terdengar di seluruh penjuru ruangan
"Kenapa!"teriak Mastani sambil memberontak, Mastani luruh begitu saja ke lantai, sakit hati mulai merambat di tubuhnya, matanya yang sudah merah pun menatap ke arah mereka semua yang berada di ruangan itu
"Aku bersumpah, jika aku tidak bersalah..maka aku tidak akan mati meskipun di rajam oleh seluruh penduduk Hastinapura""Bawa wanita itu ke tengah-tengah rakyat"perintah Raja Drestarasta
Penjaga pun menganggukkan kepalanya, mereka pun menyeret Mastani keluar istana
Ratu Gandari, Ibu Kunti dan Drupadi melihat Mastani yang di seret keluar dari ruang sidang pun menghampirinya
"Apa yang Raja katakan, kenapa Mastani sampai seperti ini"ujar Ibu Kunti
KAMU SEDANG MEMBACA
Mastani Venenum World
Fanfiction*** Disclaimer:OOC,17+ Cerita ini di buat iseng-iseng aja, tidak sepenuhnya mengikuti alur Mahabharata, akan ada banyak hal yang di ubah terutama tentang peperangan Bharatayuddha Tidak bermaksud menghina sejarah dan lain-lainnya, ini hanya untuk kon...