break up!

323 48 19
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Freen pulang"

Ia berteriak dari ambang pintu, Savira yang sudah menunggu sedari tadi menghampiri Freen yang terlihat pucat sekarang.

"Baru pu- ehhh? Ko muka kamu pucet gini? Apa yang sakit sayang? Kamu gapapa?"

Freen menggelengkan kepalanya, ia berjalan melewati ibunya, untuk duduk diruang tamu, mengamankan gitar kesayangannya.

"Kenapa? Ga lolos yaa ke babak selanjutnya?" Tanya Savira mencoba mengerti kenapa Freen nampak terlihat sedih.

"Bukan bu, kelompok Freen lolos ko. Satu minggu lagi kita ke tempat lomba, buat nentuin yang tampil di panggung mewah." 

Savira tersenyum bangga.

"Baguss, anak ibu emang berbakat."

Savira menatap wajah Freen yang masih saja cemberut.

"Kenapa? Berantem sama Rebecca?"

Freen mengangguk pelan.

"Rebecca salah paham sama aku bu, pasti dia ngiranya aku selingkuh."

"Hmm? Gimana kejadiannya?"

Freen mulai menceritakan kejadian malam ini secara detail, mulai dari keluar ruangan perlombaan, Tzuyu yang terpeleset, hingga terlihat memeluknya dari belakang, dan Rebecca yang tidak mau mendengarkan penjelasannya.

"Rebecca gamau dengerin aku dulu, dia langsung pergi pake taksi ke rumahnya. Tadinya aku mau kesana, tapi takut ganggu dan ga etis aja bertamu jam segini."

Savira mengusap kepala Freen pelan.

"Udahh, biarin Rebecca tenang dulu ya.. Kalo kamu maksa buat ketemu sekarang, keadaannya malah buruk nanti. Besok aja kamu temuin dia"

Freen memgangguk, membenarkan perkataan ibunya. Jika ia memaksa untuk bertemu, bukan perdamaian yang ia dapatkan, hanya akan amarah disetiap omongannya.

"Kalo kamu jelasin sedetail mungkin, ibu yakin Rebecca bakal percaya kamu."

Savira memeluk Freen erat. Mengusap kepala belakang anaknya sembari meraba apakah benjolan kemarin masih ada atau tidak. Tangannya sedikit bergetar ketika merasakan benjolan itu masih ada.

"Kepalanya masih sakit?"

Freen merabanya sendiri lalu mengangguk dipelukan ibunya.

"Iyaa sakit, yaudah Freen mau ke kamar dulu ya bu."

Savira melepaskan pelukannya, membiarkan sang anak beristirahat dengan tenang. Pikirannya kembali menerka-nerka apakah benar perkataan dokter tentang penyakit anaknya ....
.
.



Kira-kira penyakit Freen apa ya?
Penasaran ga sii? Terusin bacanya di karyakarsa yaaa..

Kalo engga boleh deh lewat wa. Nomornya dan linknya ada di profil wp..

Makasih...

Kalo udah baca, boleh komen disini atau disana yaa

😙😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang