"Tidak! Aku tidak mau bermain dengan anak bisu itu!"
Suara keluhan Louis terdengar hingga ke luar wajahnya yang acuh masih bermainkan ponselnya,ada Frans di sisinya anak itu sibuk bermain kartu.
Shany berkacak pinggang,"Dia baik,ayolah." Bujuknya lagi.
"Tidak shany. Dia anak aneh dan kita tidak bisa bermain dengan anak bisu itu." Kukuh nya.
Frans berjalan mendekati shany,"Dia anak jahat terakhir kali mendorong anak tetangga ke sungai sampai pingsan dan pindah ke kota. Ini saranku jangan berteman dengannya."
Frans memang asli dari desa itu dan mungkin saja ia mengenal baik bagaimana anak bisu itu dan ceritanya bisa saja bohong,oleh sebab itu shany tidak terlalu peduli. " kalau kalian tidak mau aku tidak akan mau bermain dengan kalian lagi!" Seru shany.
Louis panik,mana mungkin ia harus merelakan gadis cantik shany tidak bersamanya,"Argh baiklah,ayo kak Frans!"
Senyum gadis itu terbit mengikuti langkah kaki kedua pria di depannya di taman ada April dan yang lainnya setia menunggu,wajah malas Louis masih setia berjalan hingga ke ujung taman.
Dan tepat waktu ketika sampai sana Anak bisu itu sedang duduk manis sambil menggoyangkan kakinya santai di tempat duduk,ketika mereka datang anak bisu itu menoleh dan tersenyum tipis.
Namun siapa sangka wajah sumringah dan senyuman itu di tujukan hanya untuk shany yang tubuhnya di tutupi oleh tingginya Louis dan Frans,"Ish minggir!" Seru shany.
Terlihat lah manik cantik itu ikut tersenyum sambil melambaikan tangannya,"Hai! Ayo main?"
Anak bisu itu menghampiri mereka dan mulai berdiskusi,"kita mau main apa?" Tanya Louis.
April berpendapat,"Bagaimana kalau kita main petak umpet?"
"Ide bagus! Lagipula kita berlima pasti seru kalau ada salah satu yang berjaga!" Kata Louis.
Shany setuju dan begitupun yang lain mereka bersiap untuk mulai mencari siapa yang akan berjaga semua juga was was karena tidak mau menjadi yang pertama.
Untungnya kali ini takdir memilih Frans sebagai yang berjaga pria itu terlihat santai karena ia adalah warga sini selain lihai ia juga tahu tiap sudut sisi desa yang menurutnya mudah.
Sementara itu shany menghela nafas lega dan tersenyum berfikir mencari tempat yang tepat.
Lalu Anak bisu itu,malah tersenyum licik wajahnya tajam menatap frans yang santai mulai mencari tempat untuk berhitung.
Ketika semua bubar anak bisu itu melihat sekeliling dimana semua orang bersemangat untuk bersembunyi,ada yang di belakang pohon dan juga di sisi semak semak sementara shany kebingungan anak bisu itu malah menarik tangan shany untuk bersembunyi di bawah ranting tua yang lebih mirip seperti goa kecil.
Akar pohon besar yang tua itu melengkung ke dasar tanah sehingga ada lubang besar yang muat untuk satu orang.
"Hei bagaimana kalau kak Frans tau?" Tanya shany.
Anak bisu itu menggelengkan kepalanya sementara hitungan semakin dekat ia mengelus kepala shany lembut seolah olah berkata tetap diam disini ya.
Shany yang mengerenyit namun memilih mengangguk dan melihat langkah kaki anak bisu itu yang mulai menjauh.
Pohon ini tidak kotor bahkan seolah olah selalu di tempati namun anehnya banyak coretan di setiap bolongannya.
"Tempat apa ini?" Gumam shany.
Gadis itu melihat ada sebuah ranting kecil di depannya,karena bosan dan tidak di temukan shany mengambil ranting itu dan mengukir bahkan menambahkan hiasan bunga liar di gelang ranting buatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐈𝐀 𝐁𝐈𝐒𝐔 𝐉𝐄𝐋𝐄𝐌𝐀𝐀𝐍 𝐈𝐁𝐋𝐈𝐒
Fiksi Umum𝘚𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 Jika memang membantu seseorang adalah hal buruk mungkin Shany kecil memilih pergi pulang daripada membantu seseorang yang di rundung. berteman berbincang bahkan bermai...