Shany terbangun karena suara deguman keras dari bawah lantai,kepalanya yang pening seolah berputar namun ia bisa menyesuaikan diri dari cahaya yang menyorot hanya padanya di keningnya ada luka berwana ungu yang bahkan masih mengeluarkan rasa sakit.
Max memukulnya dengan siku nya sehingga gadis itu pingsan entah berapa lama tiba tiba saja ketika sadar ia telah di ikat di tempat tidur dalam keadaan terlentang dengan kedua tangannya yang diikat dengan simpul yang sulit di buka.
Shany coba berulang kali untuk melarikan diri dengan keadaan tubuhnya yang sakit ia mencoba sekuat tenaga,hingga ia lelah gadis itu menangis sekuat tenaganya,langit sudah gelap ia pastikan neneknya mencarinya.
Pergelangan tangannya terluka dan kini kepalanya pening namun ia berusaha untuk tetap sadar karena suara yang tadinya berisik kini menjadi hening membuat detak jantungnya tidak terkendali.
Shany menggeleng,"Dia psikopat! Aku harus cepat keluar dari ini."
Namun sepertinya itu tidak akan terjadi,karena pintu seketika terbuka dan terlihat Max dengan tubuh setengah telanjang dada nya dengan keringat yang membasahi tubuhnya.
Wajahnya terlihat puas sambil memainkan lidahnya dia berkata,"Percuma. Aku sudah ikat mati."
Hilang lah seluruh kekuatan gadis itu,max menaruh palu dan juga paku yang ia pegang dan beberapa perkakas lainnya,Max seperti baru saja membenahi sesuatu," lepaskan aku max!'
Max mengerutkan keningnya dia berjalan pelan lalu merangkak ke kasur besarnya sambil mengelus pipi mulus shany,"aku bukan Max"
shany melotot,"lalu siapa kau?!"
Max tersenyum menggaruk tengkuknya yang tak gatal,"aku bagian darinya.panggil aku Lucifer" shany tahu pasti pria di hadapannya ini adalah Max dan hanya max yang punya gelang yang ia berikan namun satuhal,
manik semerah itu mustahil di miliki manusia biasa terutama Max.
"L-lucifer?" tulangnya terasa rapuh aura dominan milik pria ini seolah-olah mencekiknya shany bahkan bisa meraskan bagaimana bau obsesi dari sorot mata itu.
"baiklah siapapun kau,tolong lepaskan aku. akan ku maafkan pasal semua foto dan juga pukulan tadi dan sekarang lepaskan aku ya? kumohon nenek pasti mencariku."
"dia tidak akan mencarimu,dia menjualmu padaku." jawab Lucifer.
shany menggeleng gadis itu mencoba melepaskan ikatan tersebut dan berteriak sekuat tenaganya,"LEPASKAN AKU!!! LUCIFER BODOH!"
"Berisik sayang,kau mau merusak telingaku??"
shany memberontak" apa katamu? sayang? kau gila Max,atau siapapun kau. cepat lepaskan ikatan ini dan biarkan aku pulang!!"
"dan membiarkan mu meninggalkanku lagi?ch! tidak akan!'
shany teridam,"maksudmu?"
Lucifer menarik kaki shany agar gadis itu terlentang di hadapannya,membuat gadis itu di bawah kukungan nya, saat manik mereka bertemu wajah Lucifer berubah drastis seperti seorang anak kecil, menangis di hadapannya."m-max.."
wajah nya kini terlihat sendu"aku bukan max tapi Lean.." katanya cicit
perubahan sikap pria ini membuat kepala shany pening kini pria itu memeluk shany bak seorang anak kecil yang tengah mengadu pada ibunya,"lean tidak mau shany pergi lagii,tidak ada shany tidak ada teman..seluruh orang di kepala lean terus menyalahkan lean karena shany pergi.."
ini gila,apa apaan ini?
Tak lama terdengar suara tangisan di barengi dengan baju shany yang mulai terasa basah,pria yang baru saja memukulnya benar benar menangis,seperti anak kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐈𝐀 𝐁𝐈𝐒𝐔 𝐉𝐄𝐋𝐄𝐌𝐀𝐀𝐍 𝐈𝐁𝐋𝐈𝐒
Художественная проза𝘚𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 Jika memang membantu seseorang adalah hal buruk mungkin Shany kecil memilih pergi pulang daripada membantu seseorang yang di rundung. berteman berbincang bahkan bermai...