ATTENTION!! Sebelumnya untuk setiap pergantian kepribadian Max itu tidak berubah nama,tetap Max. Tapi di dialog akan di sebutkan nama nama alter egonya.
sebelumnya maaf,dan selamat membaca..
Shany sangat membenci Max hingga ingin rasanya mencabik wajah yang tengah tenang menyetir di samping nya itu,lihatlah bagaimana dia megunyah permen karet mint itu. menyebalkan.
meskipun begitu max itu tampan mungkin jika gadis kota melihatnya akan tergila gila,rahang yang tegas dengan wajah yang simetris jika melihat rambutnya mungkin orang berfikir pria ini selalu membawa sisir karena begitu rapi dan juga harum,jangan lupakan bibir tipis nya yang begitu sensual.
Satu kata,MAX ITU,seksi.
Shany yakin semua orang berpendapat hal yang sama namun ada hal mengejutkan yang ia baru tahu sekarang, max itu kaya.
Terbukti dengan mobil sport yang kini ia duduki harum kursinya membuatnya lupa bahwa dia tengah di tahan oleh seorang penjahat,namun ketika matanya melihat max lagi,mungkin orang akan berfikir ia hanya seorang anak orang kaya yang seperti biasa,namun ini tidak biasa.
Max itu bajingan,dan juga,pembunuh.
berfikir hal itu membuat shany kesal sendiri ia meremas gaun hijaunya yang kini menjadi kusut,"berhenti menyumpah serapahi ku."
"kenapa? memang benar kan kau pembunuh?" kesal shany dengan mata yang memerah,jika bukan karena ancaman pria itu. mungkin shany akan pergi setelah berhasil meninju alat vital pria ini.
"jangan terlalu membenciku,nanti tidak bisa lepas dariku.." goda max terseyum sambil menoel pipi shany
gadis itu kesal dan memilih menghadap jendela sambil melihat jalanan,kini di lehernya ada kalung cantik yang berbahaya,jika shany hilang kabur max akan memencet tombol di kalung milik max yang tersambung pada shany yang membuatnya tesetrum.
ya,itu memang gila.
"aku melakukannya karena mereka membutuhkan jasaku." ucapnya tiba tiba.
shany mengerenyit tidak mengerti apa membunuh seseorang bisa di jadikan jasa?itu tidak masuk akal,"Kamu pikir mobil yang kamu duduki sekarang hasil mencuri? aku tidak sebiadab itu sayang."
"maksudmu membunuh bukan hal biadab Max? haha kau memang aneh max."katanya tidak percaya.
Pria itu terkekeh pelan sambil menyetir dengan satu tangan,"Jangan terlalu naif,di dunia ini masih banyak berandal yang lebih gila dariku sayang."
Shany menggigit bibir bawahnya,max selalu membawa suasana menjadi rumit entah apa yang ada di pikiran nya,"Aku tampan?"
"Huh?"
"Jawab saja,aku tampan?'
Shany dengan ragu menganguk Max mengerti dan langsung menyisir rambutnya menggoda shany namun bukannya tertarik shany malah berpura-pura muntah,"Inilah modal ku."
"Maksudmu?"
"Aku akan memancing korbanku dengan wajahku dan membunuhnya. Setelah itu mayat nya ku berikan pada orang orang itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐈𝐀 𝐁𝐈𝐒𝐔 𝐉𝐄𝐋𝐄𝐌𝐀𝐀𝐍 𝐈𝐁𝐋𝐈𝐒
General Fiction𝘚𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 Jika memang membantu seseorang adalah hal buruk mungkin Shany kecil memilih pergi pulang daripada membantu seseorang yang di rundung. berteman berbincang bahkan bermai...