Rencana Kencan

7.6K 431 1
                                    

Rasa khawatir membuat jiwanya terasa panik empat hari berlalu semenjak shany pergi ke desa April tidak mendapatkan satu sms bahkan telfon dari gadis itu.

Dia sangat faham jika itu tentang kebersamaan neneknya namun biasanya shany membalas pesannya,ini tidak.

April bahkan menelfon rumah nenek shany namun tidak ada jawaban,ini janggal. April sangat khawatir karena shany sahabatnya,meskipun mereka jarang sekali bertemu tetapi shany selalu ia anggap sebagai saudara nya sendiri.

April tidak bisa menunggu ia mengambil jaket,kunci mobil dan uangnya dan segera pergi dari apartemen nya,"Kemana gadis itu,kenapa tidak angkat telfon?" Monolognya.
Sesampai di desa ia melihat semua orang berkumpul di depan rumah neneknya shany,keadaan semakin memburuk dan ia tidak bisa menunggu lama dengan turun dari mobilnya dan bertanya pada salah satu warga,"Ada apa ini?"

"Kamu orang kota? Kepala desa terus menelfon keluarga Aderson tetapi tidak satupun menjawab."

"Memangnya kenapa? Dan bau apa ini?!" Paniknya.

Pak tua itu hanya menghela nafasnya,"Entahlah siapa tapi salah satu dari Keluarganya mening--"

"SHANY!!!"

April berlari ke dalam ia tidak peduli dengan beberapa warga yang tersenggol,gadis itu memaksa masuk meskipun sudah ada dua polisi di dalam,"mohon anda tetap di luar nona."

"Minggir--Akh"

Matanya perih ia menyesal melihat sosok yang tergeletak dengan kepalanya yang sudah terpotong jadi empat,wajahnya tidak di kenali namun yang pasti,ini adalah neneknya shany.

Air mata April keluar dengan perlahan ia menutup mulutnya merasa mual melihat beberapa genangan darah yang sudah mengering,entah siapa yang melakukan hal ini yang pasti sangat kejam.

Di tangannya masih menggenggam telfon rumah yang pasti sebelumnya ia sempat menelfon polisi namun terlambat,"Anda mengenal nyonya ini?"

April mengangguk,"Dia neneknya temanku," April teringat sesuatu,"kalau neneknya disini dimana shany?"

"Maksud anda?"

"Shany adalah cucunya dia yang menemani neneknya selama sebulan dan sekarang dimana dia?" Tanya April.

Polisi tidak tahu mereka hanya datang dan memeriksa mayat ini,setelah meng efakuasi mayat nya April ikut bersama polisi untuk men tindak lanjut masalah ini.

Shany menghilang dan neneknya di temukan dalam keadaan mengenaskan.

Kantor polisi di sini memang penuh catatan beberapa kematian daripada pencurian Yang ada,beberapa dari mereka sibuk membereskan semuanya dengan membawa mayat nenek shany ke pemakaman.

Tubuhnya lemas dengan wajah pucatnya,baru kali ini dalam hidupnya ia melihat kejahatan segila ini.

"Jadi nona April."

Gadis itu tersadar dari lamunannya,"eh maaf pak,ada apa?"

"Kau mengenal wanita tadi? Sebelumnya,sesuai yang kau ketahui dulu sebelum kakek nenekmu pindah ke kota mereka juga tinggal disini. Kamu juga pasti sudah pekat dengan kasus di desa ini bukan?"

April hanya bisa menganguk,"iya pak."

"Beberapa kasusnya mirip,dan kami awalnya bersyukur selama beberapa tahun ini tidak ada kasus dan kini pria itu muncul lagi."

April mengerenyit kan keningnya," pria? Jadi pembunuh nya pria?"

Sang polisi menganguk berjalan ke satu loker yang isinya adalah beberapa senjata tajam,"ini adalah pemilik yang sama dan setelah kami cek sidik jarinya adalah seorang lelaki. Tapi semua ini percuma,dia tidak di temukan."

𝐏𝐑𝐈𝐀 𝐁𝐈𝐒𝐔 𝐉𝐄𝐋𝐄𝐌𝐀𝐀𝐍 𝐈𝐁𝐋𝐈𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang