Selamat Membaca
Flashback
Hector mengetuk meja dengan jarinya ketika menunggu Yuna yang tengah kabur ke Negara Indonesia, pria itu berfikiran jika ia tidak mengekang Yuna lebih keras, sudah dapat dipastikan Hector akan kehilangan wanita yang ia sayangi untuk kedua kalinya.
Tanpa berfikir panjang, tangan Hector meraih gagang telepon kantor meminta Nolan agar mengumpulkan anak-anaknya serta Apollo yang pada saat itu kebetulan tengah berada di Amerika karena kepentingan bisnisnya berkerjasama dengan Hector.
Tanpa basa-basi, Hector segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari perusahaannya.
Sepanjang perjalanan menuju mansion, Hector memikirkan rencana gila yang akan membuat Yuna tidak akan pernah lagi mempunyai pikiran berselingkuh ataupun kabur dari genggamannya.
Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk mansion, terdengar percakapan yang penuh tawa dan makian. Hector membuka kancing lengan kemejanya, sembari berjalan ia menggulung lengan kemejanya hingga ke bagian siku.
"Kakek." Prince yang tengah menyenderkan kepalanya pada Clara melambaikan tangannya pada Hector.
Apollo menyeringai menatap Hector, kakaknya. Berbeda dengan Hector, Apollo yang menguasai bisnis Italia tidak tertarik dengan percintaan semacam obsesi.
Hector melangkahkan kakinya mendekat pada sebuah sofa mewah dan duduk disana, matanya bergulir menatap kesekitar ruang keluarga.
"Tidak usah basa-basi ayah," King yang memang sibuk segera mencegah ayahnya membicarakan hal yang tidak penting, pria itu beberapa kali mendapatkan panggilan telepon dari klien-nya.
Hector mengambil wine yang telah dituangkan oleh maid, matanya melirik sejenak maid yang asing bagi dirinya.
Menyesap sedikit wine dengan beberapa kali mengecapnya dapat ia tahu bahwa maid tersebut mata-mata dari Apollo.
"Aku ingin melindungi Yuna." langsung pada intinya, Hector mengutarakan kemauannya.
Prince yang mendengar nama seorang wanita asing selain neneknya segera menegakkan tubuhnya, remaja itu memandang Hector dengan tatapan bertanya-tanya.
"Siapa Yuna?" tanya Clara.
Apollo menyeringai penuh arti, manik matanya melirik Hector yang terlihat tetap tenang.
Hector mengambil nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Clara, "Sepertinya aku telah berbuat dosa besar disini—" diam sejenak, Hector menatap atap mansion. "Beberapa tahun yang lalu, aku membunuh pasangan jenius demi ambisi dan kepuasan ku."
Hector menatap King, sudah dapat dipastikan bahwa anak sulungnya itu mengetahui tragedi pembunuhan terhadap Andreas dan Alea demi sebuah serum.
King membuang muka, karena di dalam lubuk hatinya yang terdalam, pria itu tahu bahwa penyebab penculikan ibunya — Laurent, disebabkan oleh pembalasan dendam dari pihak Andreas dan Alea.
Hector menjelaskan kebenarannya, pria yang telah berumur itu mengusap wajahnya lelah.
Clara menutup mulutnya tak percaya, "Bagaimana ayah bisa berbuat tamak seperti itu?" tanya Clara sembari menatap nanar kepada ayahnya.
George dan Lapoéz memilih untuk bungkam walaupun mereka terkejut dengan kebenaran yang telah Hector ungkapkan.
"Yuna adalah anak dari Andreas dan Alea, dari laporan yang aku dapatkan, bocah itu diasuh oleh adik Andreas." jelas Hector, matanya menatap ke sekitar mencoba melihat reaksi dari anggota keluarganya.
Apollo mengelus dagunya yang bersih, "Berarti kemungkinan bahwa Laurent diculik dan dihabisi oleh pihak Andreas dan Alea memang benar adanya—" dari sudut matanya, Apollo menatap kearah Prince anggota paling muda dan paling dekat dengan Laurent. "Bagaimana tanggapan mu Prince?" tanya Apollo sembari berpangku dagu.
Remaja dengan baju hitam bergambar metal itu menggelengkan kepalanya enggan menanggapi pertanyaan dari Apollo, hal itu membuat suasana mansion mendingin.
King mengusap wajahnya, matanya melirik kearah Hector. "Motif mu tidak hanya karena rasa bersalah saja kan? Kau terobsesi oleh Yuna." perkataan King sepertinya tepat sasaran dilihat dari gerak-gerik Hector yang terlihat janggal.
Clara menggelengkan kepalanya tak percaya, sungguh tidak tahu diri.
George yang tengah menghisap cerutunya menggelengkan kepalanya, "Gila." desis George yang dapat di dengar oleh semua orang yang ada di sana.
Hector tertawa kecil, "Ada rencana yang lebih gila lagi, ingin bergabung?" tawar Hector, berbeda dengan nada suaranya yang bercanda, tatapan mata tajam itu lebih ke mengharuskan seluruh anggota keluarganya ikut bergabung kedalam rencana gila Hector.
Semuanya tercengang, termasuk Apollo.
Rent, Red dan Nolan. Sang tangan kanan yang melayani kedua keluarga itu juga tak lepas dari rencana gila Hector, "Aku akan membuat Yuna berada di atas awan, namun kalian harus membantu kelancaran rencana ini. Hukuman bagi Yuna yang telah membunuh Laurent kita, bukankah lebih baik dia ku hukum seumur hidupnya berada disisi ku, terikat di keluarga ini?" ujar Hector tanpa menatap ekspresi anggota keluarganya.
"Gila." lagi dan lagi, Clara tidak percaya dengan apa yang tengah ayahnya rencanakan.
Pada dasarnya, mereka tidak bisa berbuat banyak membantu Yuna untuk lepas dari Hector, sang predator.
Sejak saat kedatangan Yuna di mansion itu, kehidupan mereka semua berubah mengikuti rencana gila Hector.
Flashback end.
🏴
Hector — pria itu tengah memeluk tubuh Yuna seolah tengah melilit mangsanya, "Yuna, semua ini tak akan mudah bagi dirimu." cup! Dengan lembut, Hector mengecup pelipis Yuna yang tengah memejamkan kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertransmigrasi Menjadi Selingkuhan Kakek Kaya (Only On wattpad)
Fantasía[Baca sampai akhir bulan Desember, karena semua novel knnd_ly akan di tarik dari wattpad pada tgl. 1-01-2025] Kehidupan ku tidak pernah sesial ini, sudah berpindah dimensi, berpindah raga serta memerankan seorang wanita berumur 20 tahun yang memilih...