Setiap pagi hampir semua pelayan di kastil-kastil Northern Hill akan disibukkan dengan berbagai urusan. Tak terkecuali pelayan di kastil milik Draco dan Josephine. Mereka semua melakukan pekerjaan sesuai tugas masing-masing dengan rapi dan bersih.
"Ku dengar dari Amy, ada Hugo di halaman depan. Ada kepentingan apa kira-kira dia datang sepagi ini ke kastil kita?" Josephine bertanya pada sang suami setelah meneguk habis segelas air putih dari gelas peraknya.
Draco berdehem pelan lantas menjawab pertanyaan perempuan cantik di depannya "aku berencana mengajakmu ke Pantai Ginevra"
Josephine melotot kaget "sepagi ini? Apa tidak bisa nanti siang atau sore?"
"Tidak bisa." Draco menggeleng "kalau bisa sekarang, kenapa harus menunggu nanti?"
Lelaki itu telah memikirkannya sejak tadi malam. Saat mengetahui bahwa Voresham telah memasuki musim semi. Ya seperti yang kalian tahu. Sejak Yoshi mendapat kedudukan sebagai Dewa Musim Dingin, Voresham hampir setahun penuh mengalami musim dingin tak berkesudahan. Bahkan beberapa dewa dan dewi sempat menebak bahwa Voresham akan seterusnya seperti ini. Namun ternyata, pulau ini akan tetap mengalami musim lain, hanya saja durasinya akan lebih pendek dari biasanya. Dan musim dingin akan menjadi lebih panjang.
Ngomong-ngomong soal Amy, dia adalah pelayan baru Josephine yang baru bekerja 2 bulan ke belakang. Sephine sendiri yang memilih dan akhirnya merasa cocok kemudian menjadikannya pelayan pribadi.
Namanya adalah Amyrrah Evigheden, perempuan berusia dua puluh tujuh tahun asal Voresaint. Ayahnya adalah seorang kepala sipir tahanan. Sedangkan sang ibu merupakan pelatih panahan di camp militer Zephyra.
Meskipun berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang militer. Amy adalah sosok yang lembut dan penyayang. Walaupun begitu dia menguasai ilmu beladiri, panahan, dan pandai berkuda. Tapi semua semata-mata hanya untuk pertahanan diri. Amy sadar, sebagai satu-satunya anak perempuan di keluarga. Dia harus menjadi sosok yang tangguh dan tegas terhadap apapun. Itulah kenapa dia membutuhkan semua hal tersebut.
"Tuan Draco, Tuan Hugo telah menunggu Anda di halaman depan." Amy datang, tepat setelah keduanya menyelesaikan acara sarapan.
"Kami akan ke sana," jawab Draco. Amy menunduk kemudian berbalik badan.
Draco lantas berdiri diikuti oleh Josephine. Lelaki itu berjalan lebih dulu ke arah luar.
"Tapi bagaimana dengan Ivy? Kita meninggalkannya?" Sephine bertanya
Lelaki bermata silver itu berbalik badan, berhenti sejenak "ya," Draco mengangguk "kali ini saja kita tinggalkan Ivy sebentar. Kau tahu, pasangan yang sudah lama menikah juga membutuhkan waktu untuk berdua. Istilahnya adalah mengisi tangki cinta" ungkap Draco, Josephine sampai tak berkedip mendengar penuturannya. Ini sungguh momen langka.
Memang, kapan lagi mendengar Draco berbicara sebanyak itu? Apalagi membahas tangki cinta?
Ini sangat langka.
Josephine kemudian mengangguk perlahan "baiklah. Dia tidak akan mencari kita, kan?"
"Tenang saja, dia bersama Lucia di istana."
Penuturan Draco membuat Josephine semakin terkejut. Kapan lelaki itu pergi ke istana untuk mengantar Ivy? Josephine merasa bersama Draco disepanjang pagi ini. Bagaimana bisa?
Draco tersenyum tipis, menyadari kebingungan sang istri. Namun, dia tidak akan menjelaskan apapun. Dia lantas menarik sebelah tangan Josephine, mengajak perempuan itu pergi meninggalkan tempat.
******
Matahari mengintip di balik mendung saat Sean melangkahkan kakinya menuju asrama perempuan.
Lorong asrama sangat sangat sepi, bahkan hampir tidak ada murid yang masih tinggal di asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT KILLERS
Fantasía[JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN] ⚠️UNTUK DIBACA BUKAN DITULIS ULANG ALIAS PLAGIAT. MIKIR ALUR SUSAH ini adalah kisah akhir dari trilogi Voresham. The ice prince yoshinori Mate from the dark Silent killers Alurnya enggak terlalu berkaitan ta...