Thalia menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia menyetir mobilnya dengan pandangan fokus kedepan, namun pikirannya kemana-mana.
"Gue harus cari bukti kemana? Sedangkan tadi gue ngeliat Damar dan Agra ikut campur dalam rencana Stevi dan Laskar," monolognya masih fokus kedepan.
"Aghata juga tadi disuruh ikuti rencana Stevi oleh seseorang," lanjutnya.
Flashback
Thalia sedang berjalan menuju kelasnya karena ada barang yang tertinggal, sehingga dia harus balik ke kelas untuk mengambilnya dan meninggalkan Nara sendirian didalam mobil yang terparkir didepan gerbang sekolah.
Namun, saat dia berjalan di lorong sekolah menuju ke kelasnya. Dia tidak sengaja berpapasan dengan Aghata yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Aghata."
Lalu Thalia pun berjalan ke arah tembok lorong perbelokan ke kiri untuk bersembunyi.
"Bang Gilang nyuruh gue ikuti rencana Stevi?" ucap Aghata bingung.
"Kok dia bisa tau rencana Stevi? Dan kenapa juga gue harus ikuti rencananya Stevi?"
"Bang Gilang? Siapa dia?" ucap Thalia setelah mendengar nama seseorang yang tidak dia kenal dari mulut Aghata barusan.
"Kenapa dia nyuruh Aghata ikutin rencana Stevi dan Laskar?" lanjutnya dengan wajah bingung.
Tiba-tiba wajah panik terpancar di wajah Thalia kala melihat Aghata mulai berjalan kedepan. Lalu Thalia pun menegakkan tubuhnya ditembok tadi agar tidak ketahuan oleh Aghata.
Dan benar saja, Aghata tidak melihatnya sama sekali. Setelah melihat Aghata yang mulai menjauh, Thalia menatapnya dengan tatapan yang serius.
"Gue harus selidiki ini semua! Dan gue harus cari tau dulu siapa orang yang udah nyuruh Aghata untuk ikutin rencana si Stevi dan Laskar itu," ucapnya dengan wajah serius dan pandangan lurus kedepan.
Back to reality
"AAAAA."
Thalia melototkan matanya dan langsung mengerem mobilnya tersebut secara mendadak. Karena banyaknya pikiran yang ada di otak Thalia, dia sampai tidak fokus dan hampir saja menabrak seseorang.
"Aduh, mati gue! Dia gak mati kan?" ucapnya panik seraya melihat keadaan seseorang yang hampir saja dia tabrak.
"Woy, keluar lo!"
Thalia kaget kala orang yang hampir dia tabrak berjalan kearah mobilnya dengan wajah marah. Sebelum keluar, Thalia menghembuskan nafasnya untuk menenangkan hatinya yang sejak tadi dah dig dug karena panik.
"Lo bisa nyetir mobil gak sih?" ucap orang tersebut saat melihat Thalia sudah turun dari mobilnya dengan wajah menunduk.
"Sorry, gue gak sengaja," jawab Thalia seraya mendongak menatap orang didepannya.
Sedangkan orang tersebut terlihat kaget kala melihat wajah Thalia.
"Dia.. dia mirip Aghata," batinnya.
Thalia yang melihat orang didepannya itu hanya terdiam pun langsung merasa bingung.
"Kok dia malah diam sih? Kayak orang kaget gitu," batinnya menatap heran orang didepannya tersebut.
"Hello! What's wrong with you?" ucapnya seraya melambai-lambaikan tangannya didepan wajah orang tersebut.
Orang tersebut pun langsung tersadar kala tangan Thalia berlambai-lambai didepan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Beside Angel
Novela JuvenilTidak semua orang sifatnya akan sesuai dengan wajahnya yang terlihat baik, bisa jadi sebaliknya. Begitulah kisah dari salah satu remaja yang bernama Agatha, dia menyukai seorang pria di sekolah barunya yang membuatnya nekad untuk mengejarnya lebih d...