Bab 22

808 83 0
                                    

Tian baru sadar hp nya mati saat dirinya kembali ke kantor dan Indah mengabari bahwa Muthe mencarinya.

"Halo, sori sayang baru balik abis rapat, hp aku mati, kenapa?" Tanya Tian menelpon Muthe.

"Oalah, ya udah kalo gitu, mas baik-baik aja kan?" Tanya Muthe.

"I..iya aku gak papa, kenapa sayang nanya gitu?" Tanya Tian bingung.

"Tadi tiba-tiba perasaanku gak enak, sampe jari ku keiris pisau," kata Muthe menjelaskan.

"Ya ampun, udah di obatin? Aku gak papa kok, Delynn di rumah?" Tanya Tian.

"Udah kok mas, iya Delynn di rumah ini lagi makan siang," kata Muthe.

"Oke deh, aku kerja lagi ya," kata Tian mengakhiri telponnya.

Saat hpnya Tian dinyalakan banyak muncul notifikasi dari Muthe. Namun yang menarik perhatiannya adalah chat dari Marsha. Marsha yang meminta di kabari kalau Tian sudah sampai kantor, dan kekhawatiran Marsha karena Tian tidak dapat dihubungi.

Akhirnya dengan senyum-senyum sendiri Tian mengabari Marsha bahwa dirinya di kantor dan tadi batrai Hp nya habis. Marsha membalas dengan memberi emote 👍😘. Tian hanya geleng-geleng dengan respon Marsha.

Malam itu Tian sampai di rumah yang dirinya kembali mendengar perdebatan antara Istri dan anaknya. Dirinya menarik nafas panjang dan duduk di sebelah kakaknya.

"Dah dari tadi?" Tanya Tian.

"Udah pi, Freya aja bosen dengernya," saut ponakan Tian yang berusia 7 tahun itu.

"Masalah Delynn mau ikut ekskul dance sementara Maminya minta dia les musik aja," kata Chika sambil menyisir rambut Freya yang di pangkunya.

"Kak lu gak bosen? Kan kalian lebih sering denger mereka berantem," kata Tian.

"Bosen pi, Freya mau minta pindah ikut papa aja," kata Freya turun dari pangkuan mamanya dan pergi meninggalkan mereka.

"Noh, dijawab anak gue, gue kasian ma lu aja sih, makanya gue gak ikut bang Aran," kata Chika.

"Haha, emang kakak gue terbaik, lebih sayang gue daripada lakinya, padahal lakinya pejabat daerah, wkwkwk," kata Tian yang langsung di toyor oleh Chika. Aran saat ini memang menjabat sebagai seorang kepala daerah di jawa timur sehingga dirinya pindah kesana.

"Pi pi, masa mami gak nge bolehin Delynn ikut ekskul dance pi, padahal kan kewajiban siswa buat ikut ekskul," kata Delynn yang melihat papinya dan langsung mencari dukungan.

"Ya tapi kan gak harus dance! Lagian kenapa sih les musikmu yang mau di stop, kamu lho udah jago disitu, lagian kamu udah mau ada penampilan 2 bulan lagi," kata Muthe gak mau kalah.

"Les musik kan maunya mami bukan aku, ya mami aja yang tampil!" Kata Delynn membuat Muthe makin kesal.

"Sssttttt, liat tuh mama Chika sampe pusing liat kalian!" Protes Tian. Chika yang disebelahnya hanya nyengir.

"Emang gak ada ekskul lain?" Tanya Tian pada Delynn.

"Gak ada pi, Delynn maunya itu, sesuai passion Delynn," kata Delynn meyakinkan papinya.

"Terus kamu mau joget-joget seksi terus di bahayain cowo-cowo lagi!" Ketus Muthe. Delynn langsung melotot.

Muthe sadar dirinya keceplosan ngomong langsung menutup mulutnya. Sementara wajah Tian berubah serius dan Chika langsung ngacir kalau melihat adiknya begini.

"Delynn! Maksud mama apa?!" Tanya Tian tegas.

"Gak ada apa-apa pi, mami asal aja nih mulutnya!" Delynn mulai panik.

"Delynn!" Bentak Tian tiba-tiba membuat Muthe dan Delynn kaget.

"Mami jahat!" Delynn pergi begitu saja ke kamarnya sambil menangis.

"Delynn!" Tian memanggil Delynn. Muthe menahan suaminya mengejar Delynn.

"Ada apa yang aku gak tau?!" Tanya Tian ke Muthe. Muthe mengajaknya duduk dan akhirnya mau gak mau menceritakan apa yang terjadi sebelumnya.

Selesai Muthe bercerita tanpa komentar Tian pergi meninggalkan Muthe dengan wajah emosi. Muthe jadi serba salah.

Sepanjang malam hingga esok paginya tidak ada tegur sapa diantara ketiganya. Chika menyampaikan pada Delynn kalau Tian memintanya mulai hari itu mengantar jemput Delynn dan Delynn dihukum tidak boleh keluar rumah selama 2 bulan. Muthe sendiri hanya dicuekin oleh Tian.

Oiya fyi semenjak Freya masuk sekolah dan Aran pindah, Chika memutuskan berhenti kerja dan sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga.

**************************************

Happy reading

My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang