"Gimana Gracie?" Tanya Tian saat Muthe menjatuhkan badannya di atas tempat tidur mereka.
"Tetep gak mau, yang ada makin ribut ma Khatrin," kata Muthe memijat kepalanya sendiri.
"Ganti baju, bersih-bersih dulu sana, kasian Delynn dah tidur," kata Tian. Muthe mengikuti perintah suaminya.
Saat Muthe selesai membersihkan dirinya dan mengganti pakaian, Tian mengajaknya duduk di teras balkon kamar mereka, disana Tian sudah membuatkan secangkir cokelat hangat untuk Muthe.
"Duh mimpi apa sih aku punya suami begini," kata Muthe pelan sambil tersipu sendiri.
"So gimana Gracie?" Tanya Tian duduk di samping istrinya dan memberikannya selimut.
"Gracie lagi down banget, suaminya dan keluarga suaminya bahkan, ngebela si pelakor!" Kata Muthe menggebu.
"Terus?" Wajah Tian tampak sangat penasaran, membuat Muthe semangat bercerita.
"Ya Gracienya bener-bener hancur, aku dah bilang bakal ngusahain dia cuti yang penting jangan keluar, karena Gracie itu bener-bener gak punya siapa-siapa, ini aja dia dah pindah, dia mindahin semua barangnya ke apart nya," kata Muthe.
"Gracienya tetep gak mau?" Tanya Tian lagi. Muthe menggeleng lesu.
"Terus kok tambah berantem sama si Bokem?" Tanya Tian. Bokem adalah panggilan untuk Khatrina.
"Khat gak terima dia gak profesional, bahkan malah bilang bakal nge labrak suaminya Gracie," kata Muthe. Tian sampe kaget.
"Dasar Bokem,"saut Tian.
"Ya, malah jadi ribut sama Khatrin akhirnya, aku paham sih maksudnya baik, dan Khatrin itu ceplas ceplos, sampe aku sama Dey yang misahin mereka," kata Muthe menarik nafas panjang.
"Gimana kalau Gracie ku pindah ke Amerika aja, disana ada Jinan yang bantuin, biar dia jd manager disana," kata Tian.
"Hmm, emang bakal mau?" Tanya Muthe.
"Pertimbangannya sih biar dia nyari suasana baru aja, dan dia bakal jauh dari masa lalunya," kata Tian.
"Coba kalian ngomongin deh, kayaknya kalau kalian yang ngomong bisa lebih di denger, kalo masalah kualitas, Gracie bukan orang baru, dan kalo bukan karena Cindy posisi Gracie pasti dah tinggi sekarang dan menurut aku dia mumpuni buat jadi manager disana," jawab Tian serius.
"Besok ku coba tanya dulu deh sama Gracie," kata Muthe.
"Istirahat yuk, kasian Delynn sendiri dikamar," kata Tian mengajak istrinya masuk.
Keduanya tersenyum saat melihat malaikat kecil mereka tertidur ditengah kasur besar mereka. Gaya tidur yang mirip sang papi membuat Muthe senyum geli melihatnya.
Pagi itu suasana area designer cukup menegangkan karena Khatrina yang lagu mood swing karena diminta menggantikan Gracie.
"Khat! Jangan marah-marah mulu!" Protes Dey diangguki Eli yang nampak takut dengan Khatrin.
"Kesel gue ma kak Gracie!" Celetuknya.
"Harus profesional dong, itu kata-kata lu kan?!" Kata Muthe yang tiba-tiba muncul disana.
"Muthe!" Mereka bertiga menyambangi Muthe yang berjalan ke spot miliknya dulu, yang saat ini masih kosong.
"Lu ngapain?" Tanya Khatrin.
"Gantiin Khatrin biar gak marah-marah mulu ya?" Kata Eli disambut pelototan mata Khatrin.
"Udah-udah, noh liat, orang pro mah beda, gak ke usik ma Khatrin," kata Muthe dengan mata yang tertuju pada Gita yang terlihat sibuk sendiri dan gak perduli sekitarnya.
"Kak Gits mah mang beda auranya," kata Eli disambut anggukan yang lain. Mereka terpana dengan Gita yang seperti ada di dunianya sendiri.
"Lu bertiga kalo lagi dapet ide juga pada gitu kali," saut Muthe membuat ke tiga temennya itu tersipu.
"Gue mau bicara sama kalian," kata Muthe menarik semua sahabatnya mendekat.
Dirinya menyampaikan rencana yang diberikan Tian. Dey dan Eli setuju, namun Khatrin seperti biasa merasa rencana Tian berlebihan. Namun karena tidak ada solusi lain dan Muthe menjelaskan kenapa solusi dari Tian tidak berlebihan, Khatrin akhirnya setuju.
Sementara itu Tian mendapatkan seorang tamu yang tidak di duga. Axel, suami Gracie datang menyambangi Tian.
"Siang pak Tian," kata Axel penuh sumringah. Tian menyambut uluran tangannya dengan sopan.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Tian mempersilahkan Axel duduk.
"Gini pak, aduh saya jadi gak enak, saya butuh bantuan bapak nih," kata Axel sok malu-malu.
"Apa itu pak?" Tanya Tian lagi.
"Istri saya kan kerja disini kan ya, saya itu lagi ada masalah sama dia, ya jujur aja pak man to man, saya tuh dah gak terlalu sreg sama dia, dah mulai keliatan tua dan gak merawat diri gitu lah...," kata Axel dipotong Tian yang malas mendengarnya.
"Jadi intinya anda meminta saya membantu anda apa?" Tanya Tian masih berusaha tersenyum.
"Saya minta bantuan anda menghancurkan Gracie!" Kata Axel mulai menampakkan dirinya.
"Kalau saya menolak?!" Tian menaikan sebelah alisnya.
"Ya mungkin skandal besar anda dengan pegawai anda bisa saya sebarkan!" Kata Axel mengancam. Tian hanya menarik sebelah alisnya.
"Maksud anda?" Tian tetap tidak gentar.
Axel memperlihatkan video dirinya dan Cindy dulu, saat dirinya akan diperkosa Cindy. Tian berusaha menjaga emosinya.
"Oh video itu, anda pasti hanya berusaha mencari cara mengancam tanpa tau masalahnya ya?" Tanya Tian tersenyum smirk.
"Ma..maksud anda?" Tanya Axel bingung.
"1. Saya korban di video itu, justru karena video itu menghilang saya gagal memenjarakan orang yang ada di video itu
2. Seluruh ruangan ini sudah saya lengkapi cctv dan perekam untuk mencegah hal-hal seperti ini dan ituuu, terjadi,
Jadi silahkan anda nilai sendiri yang mau anda lakukan," kata Tian tersenyum.Axel mati kutu disana. Indah masuk kedalam ruangan bersama Muthe. Muthe duduk di sebelah suaminya dengan wajah emosi memandang Axel yang hanya bisa menunduk karena menyadari dirinya salah langkah.
"Ini pak data yang bapak minta, saya ijin kembali," kata Indah menyerahkan sebuah map dan pergi dari sana.
"Oh ternyata selingkuhan pak Axel adalah Adik dari pelaku yang saya cari," kata Tian melihat map didepannya. Axel makin pucat begitu dia mendengarnya. Memang video itu didapatnya dari selingkuhannya.
"Ooh adeknya Cindy, pantes tingkahnya sama," kata Muthe tertawa.
"Anda terperangkap oleh mereka pak," kata Tian senyum.
"Yang, lets finish this, aku harus bawa Gracie pergi soalnya," kata Muthe diangguki Tian. Axel makin pucat menunggu apa yang akan dilakukan pasangan ini.
**************************************
Happy reading
Sori kepanjangan

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby
FanfictionChrisMuth another story Jangan di bawa ke real life ya Hanya hiburan semata Jika ada kesamaan nama itu hanya kebetulan yang diniatkan saja