Siang itu Delynn baru saja sampai di halaman rumahnya saat dirinya mendengar suara bisikan yang memanggilnya. Delynn memandang sekitar mencari asal suara. Dirinya kaget saat melihat ayahnya yang kusut dan berantakan berada di seberang rumahnya.
"Papi ngapain disitu? Kok papi kusut banget?" Tanya Delynn menghampiri papinya.
"Papi kangen kamu, papi kangen mami, maafin papi ya," kata Tian memeluk Delynn.
"Papi ngapain?" Ayo kerumah," kata Delynn menarik papinya kerumahnya.
"Jangan nak, nanti mami marah," kata Tian enggan beranjak.
"Mami gak ada, lagi pergi," kata Delynn masih menarik papinya ke rumahnya. Baru menaiki 2 anak tangga teras, Tian tersungkur pingsan.
"PAPI!!" Teriak Delynn melihat papinya tersungkur ditanah.
Akhirnya dengan bantuan sebuah Ambulan dan Muthe, Tian dibawa kerumah sakit. Muthe memberi kabar pada Chika bahwa Tian masuk rumah sakit.
"Mama kok gak bilang sama kita kalau papi ilang!" Kata Delynn emosi pada Chika.
"Mama gak mau bikin kalian khawatir," kata Chika menenangkan Delynn.
"Emang gak ada yang tau sama sekali dia kemana?" Tanya Muthe. Chika menggeleng. Muthe hanya bisa menenangkan anak gadisnya yang khawatir.
"Muth," Khatrin datang bersama suaminya.
"Delynn gak papa?" Tanya Khatrina, sementara suaminya segera mendatangi Tian yang sedang diperiksa.
"Muth, gue mau bicara bentar aja," kata Khatrin lembut. Mereka melipir dari kerumunan orang.
Kahtrina akhirnya membicarakan masalah pemalsuan yang dilakukan oleh Marsha. Namun Khatrin tidak membela Tian dalam urusan perselingkuhan.
Muthe hanya menarik nafas panjang dan memijat keningnya. Pria yang dulu asing baginya, menjadi cahaya hidupnya, "Hubby" nya, sekarang muncul dengan banyak masalah dan kondisi yang membuat Muthe bingung harus melakukan apa.
"Mana Tian!" Mendadak suara Marsha menggelegar diseantero lorong. Semua orang termasuk Muthe menoleh padanya.
"Mana laki gue!" Kata Marsha pada Chika yang duduk bersama Delynn.
"Plak!" Satu tamparan mendarat di wajah Marsha dari Delynn.
"Dasar anak durhaka!" Kata Marsha marah kepada Delynn yang berdiri didepannya.
"Tante! Pergi dari sini sekarang! Anda sudah cukup merusak keluarga saya, anda gak usah merusak mental papi saya!" Kata Delynn menahan air matanya terjatuh.
"Heh anak ingusan, papi kamu itu cintanya sama gue! Bukan sama mami lho itu!" Kata Marsha menyolot.
Kahtrina yang melihat pemandangan itu tentu saja tersulut dan hendak menampar Marsha namun langkahnya dihentikan oleh Muthe yang mendekati anaknya.
Satu ayunan kencang dari tangan Marsha yang hendak menampar Delynn. Namun tepat pada saat akan sampai, tangan milik Marsha di tahan oleh Muthe.
"Yang di dalam itu suami saya! Christian Angello MASIH SUAMI SAYA! Anda silahkan pergi dari sini sebelum saya panggilkan satpam," kata Muthe menghempaskan tangan Marsha yang ditangkapnya.
Marsha akhirnya dengan kesal beranjak pergi dari sana. Tiba-tiba Muthe menyeletuk sesuatu yang membuat Marsha melotot mendengarnya.
"Kita semua tau kok, semua yang lu bilang adalah palsu, dan lu tinggal nunggu waktu buat di ciduk," kata Muthe lantang. Marsha pergi dengan kesal darisana.
"Muth!" Panggil Gito muncul dengan wajah panik.
"Gimana om?" Tanya Delynn.
"Tian manggilin lu daritadi! Ayo kedalem," kata Gito mengajak Muthe. Awalnya dirinya ragu namun karena desakan Delynn, akhirnya Muthe mendatangi Tian yang masih belum sadar penuh.
"Muthe.... Muthe.... maaf.... muthe....," Tian terus bergumam di alam bawah sadarnya.
"Udah mas, tenang aja, aku disini," kata Muthe menepuk lengan Tian dan perlahan dirinya akhirnya menggenggam tangan suaminya.
**************************************
Happy reading

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby
Hayran KurguChrisMuth another story Jangan di bawa ke real life ya Hanya hiburan semata Jika ada kesamaan nama itu hanya kebetulan yang diniatkan saja