-Aldo's Pov-
Aku terbangun dari tidurku semalam yg lelap sekali. Aku mendapati tubuhku terbungkus selimut,Aku menyibakkan selimut dan mengucek mata. Pukul 4 pagi tapi sudah ada bising-bising diarah dapur. Apa itu ya?
Aku berusaha mengumpulkan nyawa dan berjalan kearah dapur.
Aku mendapati kesya dan bi inah tengah mengobrol di pagi ini.
"Eh hai, udh bangun?" suara kesya yg pertama kudengar
"semalem lu tidur?" tanyaku langsung pada apa yg ingin kuutarakan.
"Mau dibikin apa? Susu, kopi atau teh? Nnti gue buatin, lu bersih-bersih dlu gih." ucapnya
Belum waktunya utk berdebat, baiklah akan kutanyakan sehabis bersih-bersih.
"Teh aja" jawabku. Dia mengangguk. Aku berjalan keatas dan menuju kamar mandi di kamar tamu utk membersihkan wajah.
Seusai bersih-bersih aku turun kebawah dan mendapati kesya sdg melipat selimut yg tadi kupakai.
"semalem lu yg nyelimutin gue?" kedatanganku tampaknya membuatnya kaget.
"Iya, semalem dingin gue takut lu sakit." jawabnya.
Apa apaan ini? Dia takut aku sakit tapi dia sdh lbh dlu membuatku sakit. Mungkin aku memang hrus lbh bersabar.
"Jadi semalem lu tidur?" aku mulai membuka pembicaraan sesaat stlh aku menyesap teh buatannya.
Dia menggeleng smbil trs menonton acara tv bodoh.
"Kenapa? Istirahat itu lagi dibutuhin sm tubuh lu saat ini."
"Gue gak bisa tidur." Katanya.
Benar kan? Dia memang keras kepala.
Tak lama ada suara bel dri pintu utama. Kesya tak bergeming ttp menatap acara tv didepannya.
Bi inah sedikit berlari kearah pintu utk segera membukanya.
Tak lama bi inah dtg dgn 2 org pria berjas hitam.
"Non maaf ada yg mencari." kesya menengok kearah pria pria itu.
"Ada apa?" tanyanya.
"Maaf saya dtg sepagi ini, perkenalkan nama saya anwar dan ini rico. Kami rekan kerja pak alex. Kami yg seminggu lalu diminta pak alex utk mengambil rapot anda dan keina" ujarnya.
"Saya tau. Lalu?"
"Sebelumnya saya mengucapkan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya pak alex."
"Terimakasi" aduhh si kesya jahat bgt si, org panjang-panjang ngomong jawabnya bgtu doang.
"Saya kesini ditugaskan pak reza utk melihat kondisi anda,"
Kesya hanya mengangguk.
"Baiklah saya permisi." katanya lagi lalu menyalami kami
Tak lama mereka pergi dan kini sudah tersisa diriku dan dia.
Tentunya msh dgn acara menyebalkan ini.
"Kesya.."
"Hmmm" gumam nya.
"Gue butuh jawaban lu" walau gugup tapi harus ku tanyakan lagi. Ini menyangkut hidup dan mati.
"Yaudah" ujarnya.
Itu cukup membuatku bingung. Aku menatapnya lekat-lekat
"Apa itu mksd nya?" tanyaku
"Gak ada mksd apa-apa" jawabnya, dpt kulihat jejak senyum di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of my life (Completed)
Fiksi RemajaStory Of My Life {Completed} •Cantik •Pinter •Baik •Kaya •Sehat •Pacar ganteng •Temen banyak Tapi nama nya juga hidup kan? Banyak dirundung masalah. Nah, kisah kesya ini ngajarin kita gimana cara hadapin masalah pake otak buat logika, dan pake hati...